Buta dan Tuli, Ini 11 Fakta Unik Anak Kucing yang Baru Lahir

Memelihara kucing menjadi suatu hal yang banyak dilakukan karena mereka dapat menjadi peliharaan yang menyenangkan dan mampu menghilangkan rasa stres. Sifatnya lincah dan periang dapat menjadikan suasana rumah semakin positif.
Namun, tahukah kamu jika kucing yang lincah dan periang itu terlahir dalam kondisi buta dan tuli? Supaya lebih paham, yuk, simak fakta-fakta menarik tentang anak kucing yang baru lahir!
1.Berat lahir sekitar 100 gram

Cats Protection melaporkan, kucing yang baru lahir memiliki berat badan sekitar 90 sampai 110 gram. Mereka mengalami pertambahan berat badan normal sekitar 10 gram sampai 15 gram per hari. Idealnya, dalam kurun waktu dua minggu setelah lahir, mereka memiliki berat dua kali lipat dari saat lahir.
Walaupun begitu, ini merupakan patokan rata-rata yang tidak bisa digeneralisasikan dalam beberapa kasus. Pada ras tertentu, normal untuk memiliki berat lahir yang lebih ringan atau lebih berat. Jadi, pelajari ras kucingmu untuk mengetahui kondisi normalnya, ya!
2.Belum mampu mengatur suhu tubuh secara mandiri

VCA Hospitals melansir bahwa kucing yang baru lahir tidak dapat mengatur suhu tubuhya sendiri. Mereka bergantung pada lingkungan agar bisa tetap hangat. Tak hanya itu, sang induk biasanya akan menjaga anaknya tetap hangat.
Jika induk tidak ada, kamu sebagai pemilik dapat membantu membuatkan tempat hangat untuk mereka. Suhu dapat diatur sesuai kebutuhan. Konsultasikan dengan dokter hewan untuk keterangan lebih lanjut.
3.Terlahir buta dan tuli

Tahukah kamu jika kucing terlahir buta dan tuli? Dilansir Purina, saat lahir, mata dan kanal telinga kucing dalam kondisi tertutup. Mereka tetap dapat merespons sentuhan dan perubahan suhu di sekitarnya, tetapi masih tergantung pada induk.
Memasuki minggu kedua, mata akan mulai terbuka, tetapi penglihatan belum jelas. Kanal telinga juga mulai terbuka dan bisa merespons stimulasi suara.
4.Jangan lewatkan kolostrum!

Kucing yang baru lahir memerlukan kolostrum, yaitu susu pertama yang diproduksi induk setelah melahirkan. Kolostrum penting karena mengandung nutrisi lengkap dan membantu transfer antibodi dari induk ke anak. Hal ini berperan sebagai kekebalan.
Dilansir Cats Protection, kucing hanya bisa menyerap kolostrum pada 16 jam hingga 24 jam pertama hidupnya, sehingga susu tersebut harus segera diberikan dalam kurun waktu 2 jam setelah lahir. Jika induk tidak dapat menyusui atau kamu merawat anak yang tidak memiliki induk, kolostrum dapat diganti dengan milk replacer khusus.
5.Menghabiskan 90 persen waktunya untuk tidur

Dilansir laman Pet Protect, kucing yang baru lahir akan menghabiskan sekitar 22 jam untuk tidur. Waktu ini setara dengan 90 persen dari waktunya dalam sehari. Semakin tumbuh dewasa, jam tidur akan semakin berkurang. Namun, kucing usia 6 bulan masih bisa menghabiskan sekitar 16 jam hingga 20 jam sehari hanya untuk tidur.
6.Belum bisa pergi ke toilet sendiri

Berbeda dengan kucing yang lebih dewasa, anak kucing yang baru lahir tidak mampu untuk membuang kotoran dengan mandiri. PetMD melansir, pada fase ini, mereka masih membutuhkan bantuan induk untuk menstimulasi kucing supaya bisa buang air besar dan buang air kecil dengan cara menjilati area kemaluan dan anus.
Jika pada kondisi tertentu anak kucing tidak memiliki induk, maka cat owner dapat menggantikan stimulasi induk. Cukup gunakan kapas lembap atau tisu dan tekan-tekan perlahan area tersebut agar kotoran bisa keluar.
7.Tumbuh gigi susu usia tiga minggu

Anak kucing akan tumbuh gigi susu pertama pada usia sekitar 3 minggu. Gigi pertama yang tumbuh adalah gigi seri. Pada usia sekitar dua bulan, gigi susu akan mulai tanggal dan berganti dengan gigi dewasa.
Pada saat ini, kucing biasanya akan merasakan sedikit sensasi tidak nyaman pada mulut. Oleh karena itu, mereka akan sering menggigit sesuatu untuk menghilangkan rasa tidak nyaman tersebut.
8.Semua kucing yang baru lahir diasumsikan cacingan

VCA Hospitals melaporkan, kejadian cacingan sangat umum ditemukan pada anak kucing. Cacing dapat ditularkan melalui induk saat mereka masih di dalam kandungan atau dari air susu. Kucing juga dapat terkena cacingan dari pinjal yang ada di lingkungan atau dari sesamanya yang sudah lebih dulu terinfestasi. Oleh karena itu, penting untuk memberikan obat cacing sejak usia 2 minggu.
9.Rentan terkena anemia

Selain cacing, anak kucing rentan terinfestasi pinjal, yaitu parasit yang hidup di luar tubuh. Pinjal bisa bertindak sebagai inang perantara dari cacing pita. Mereka mendapatkan nutrisi dengan mengisap darah kucing. Dilansir PetMD, jika infestasi pinjal tergolong berat, kucing dapat menderita anemia dan berakhir fatal.
Kebanyakan obat untuk membunuh organisme tersebut tidak direkomendasikan untuk kucing usia kurang dari 8 minggu. Jika kamu menemukan pinjal pada anak kucing usia 4 minggu, maka mandikanlah dengan sampo khusus yang lembut.
10.Mulai disapih umur satu bulan

Berdasarkan laporan dari VCA Hospitals dan International Cat Care, induk kucing akan mulai menyapih saat anaknya memasuki usia 3 hingga 4 minggu. Setelahnya, mereka mulai mengajarkan anaknya untuk memakan makanan padat.
Proses sapih akan berlangsung selama beberapa waktu. Anak kucing biasanya akan lepas sapih secara penuh saat usianya 8 minggu.
11.Vaksinasi diperlukan sejak usia enam minggu

Antibodi maternal yang diberikan induk melalui kolostrum hanya bertahan sekitar 6 minggu. Setelah itu, proteksi tersebut akan hilang dan kucing menjadi rentan terserang penyakit, terutama yang bersifat infeksius.
Oleh karena itu, kucing direkomendasikan untuk divaksinasi sejak usia 6 hingga 8 minggu. Tujuannya tidak lain adalah untuk memberikan proteksi paripurna agar mereka tidak mudah sakit.
Ternyata dalam waktu singkat, anak kucing menunjukkan berbagai tahapan perkembangan yang kompleks. Mengetahui peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama hari-hari pertama kehidupan mereka akan menjadikanmu lebih paham dan teliti dalam merawatnya.