Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Install
For
You

Patut Dicoba, 17 Cara Ampuh Mencegah Banjir di Masa Depan

Alfonsus Adi Putra
default-image.png
Default Image IDN

"Kapan Indonesia bebas banjir?"

Pertanyaan tersebut sering kali terlintas dan menyasar Jakarta. Sebagai ibukota dan "wajah" negara, Jakarta tidak luput dari banjir di awal tahun. Selain Jakarta, banyak wilayah Indonesia lainnya juga tidak luput dari luapan air saat musim hujan!

Banyak faktor yang mempengaruhi banjir. Selain disebabkan oleh musim hujan dan periode pasang surut, banjir di ibukota juga dipengaruhi oleh sampah yang menumpuk, drainase yang tidak optimal, serta pemukiman di bantaran sungai yang membuatnya sempit.

Dengan anggaran yang besar, sebenarnya, berbagai usaha dapat dilakukan untuk mencegah banjir selama jangka panjang. Hal tersebut sebenarnya lebih baik, dibandingkan harus menutup kerugian tahunan akibat banjir, bukan?

Nah, jika kamu setuju, sebenarnya, inilah beberapa upaya dan cara mencegah banjir yang dapat dilakukan oleh pemerintah hingga masyarakat, agar risiko banjir dapat ditekan sekecil-kecilnya!

1. Meningkatkan sistem peringatan banjir. Dengan begitu, masyarakat dapat mengambil tindakan preventif selama musim hujan, mengurangi dampak banjir, dan berpotensi menyelamatkan nyawa

Default Image IDN

2. Populer di "Negeri Tirai Bambu", Tiongkok menghadapi banjir dengan konsep ekologis "kota spons". Daripada dibuang ke laut, air banjir tersebut dialirkan ke tanah sehingga dapat mengairi lahan, menyegarkan akuifer, mengisi air untuk toilet umum, hingga diolah jadi air minum!

Default Image IDN

3. Pemerintah juga harus turun tangan membantu masyarakat dan pelaku usaha untuk membentengi rumah dan tempat usaha dari banjir. Selain membangun rumah yang aman dari banjir (seperti menempatkan stop kontak lebih tinggi), lebih baik rumah dan tempat usaha direnovasi dengan bahan yang lebih kokoh dan kedap air

Ilustrasi banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

4. Konsep yang populer di Benua Eropa, atap bangunan lebih "hijau", didominasi oleh tumbuhan, sehingga permeabel atau dapat menyerap air hujan dan membantu genangan air masuk ke bangunan! Selain mencegah banjir, atap hijau juga menyingkirkan polusi nitrogen dari air hujan

Default Image IDN

5. Kebijakan baru! Semua bangunan yang akan dibangun harus berdiri lebih tinggi satu meter dari tanah untuk mencegah kerusakan banjir. Dengan begitu, risiko banjir menggenangi bangunan di masa depan dapat ditekan

Default Image IDN

6. Karena modernisasi dan pembangunan besar-besaran, dataran banjir yang dulu luas, sekarang sudah langka! Dataran banjir berfungsi menahan dan menyerap air. Karena itu, dataran banjir harus dipulihkan karena mereka memiliki peran besar dalam pencegahan banjir, pengelolaan air, dan pelestarian lingkungan!

Ilustrasi Banjir (ANTARA FOTO/Ardiasnyah)

7. Perubahan iklim ekstrem dan pemanasan global membuat banjir semakin "ganas". Salah satu upaya 195 negara dunia adalah dengan Perjanjian Paris pada 2016, untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celsius

Default Image IDN

8. Agar meningkatkan fungsi sistem pengelolaan air dan melindungi saluran pengolahan limbah, Indonesia lebih baik memperbaiki sistem pipa bawah tanah dan drainase. Dengan begitu, air hujan tidak menyentuh sistem saluran limbah, sehingga pengolahan air limbah tidak terbebani air hujan

Default Image IDN

9. Pemerintah juga dapat mengalokasikan dana untuk penanggulangan banjir. Pada 2021, anggaran untuk pencegahan dan penanggulangan banjir ditetapkan sebesar lebih dari Rp4 triliun! Lebih baik daripada 2020, anggaran tersebut kurang dari Rp1 triliun, atau 1,1 persen dari total anggaran Rp87,9 triliun

Default Image IDN

10. Pemerintah juga dapat mempertimbangkan sistem pengelolaan air hujan, seperti sistem redaman dan infiltrasi air yang berkelanjutan. Sebagai contoh, tangki bawah tanah harus dibangun dengan cepat dan mudah serta memiliki bahan yang kuat

Default Image IDN

11. Pemerintah juga harus melestarikan lahan basah dan kawasan pepohonan. Semakin berkurang karena pembukaan lahan, padahal lahan basah berfungsi layaknya "spons" yang menyerap air, sementara kawasan pepohonan memperlambat luapan air! Dengan mengembalikan lahan basah dan reboisasi, maka dampak perubahan iklim terhadap banjir bisa diminimalisir

Default Image IDN

12. Yang satu ini adalah upaya bersama. Masyarakat pun harus sadar bahwa saluran sistem pembuangan bisa tersumbat limbah dan sampah. Oleh karena itu, sistem pembuangan harus tetap bersih agar dapat "melakukan tugasnya"!

IDN Times/Alfonsus Adi Putra

13. Dengan kemampuan teknologi masa kini, banyak aliran sungai yang telah diubah demi keuntungan komersial! Dengan mengembalikan lekuk dan alur sungai seperti sedia kala, arus deras air banjir dapat ditunda, sehingga bagian hilir sungai bisa mempersiapkan diri

Default Image IDN

14. Di kawasan perkotaan, ruang hijau adalah infrastruktur yang lebih mahal daripada beton. Padahal, beton tidak permeabel, sehingga air tergenang ke jalan-jalan dan trotoar! Oleh karena itu, bahan untuk jalan dan trotoar harusnya memiliki drainase yang baik, sehingga air tidak meluap dan dapat mendukung tumbuhan di perkotaan

Default Image IDN

15. Belajar dari banjir bandang 2009, Inggris menggelontorkan 5,6 juta pound atau lebih dari Rp107 miliar! Dana tersebut untuk mengganti gorong-gorong sepanjang 675 meter dan membuat waduk penampung banjir dengan volume 76.000 meter kubik, setara dengan 30 kolam renang level Olimpiade! Indonesia bisa mengambil contoh ini agar kota-kota bisa bebas banjir

Default Image IDN

16. Pengelolaan tanah yang tidak memadai, adanya mesin, dan terinjak hewan dapat menyebabkan tanah menjadi padat, sehingga daya serapnya berkurang! Oleh karena itu, tanah harus tetap kering agar dapat menyerap air hujan, supaya tidak menggenang

Default Image IDN

17. Saat banjir diprediksi melanda, berbagai wilayah berisiko banjir dapat dilindungi dengan barikade sementara yang dapat dibongkar saat banjir surut. Selain itu, barikade ini juga bisa ditambahkan pada solusi banjir jangka panjang, seperti di atas tanggul agar lebih tinggi

Default Image IDN

Bukan hanya pemerintah setempat, usaha menangkal banjir juga adalah tugas bagi seluruh masyarakat. Dengan begitu, beban pemerintah pun juga semakin ringan dalam mencegah banjir.

Itulah beberapa upaya yang dapat dilakukan baik oleh pemerintah dan oleh masyarakat sebagai cara mencegah banjir di kemudian hari. Memang, tidak murah. Tetapi, kami tekankan sekali lagi, lebih baik mengantisipasi banjir meskipun mahal, dibandingkan menggantikan kerugian akibat banjir setiap tahun yang tidak kalah besar!

Editor’s Picks
Kenali 5 Tipe Banjir di Dunia, Dampak dan Solusinya Beda
8 Cara agar Rumah Tidak Ikut Kebanjiran saat Air Meluap
Topics
bencana alambanjirbencanabanjir bandang

Editorial Team

3+
EditorBayu D. Wicaksono
EditorAlfonsus Adi Putra
EditorBayu Aditya Suryanto

Tonton lebih seru di