Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Unik Binatang Melindungi Diri, Ada yang Pakai Pantat!

Potret wombat (Pixabay/Steve Burcham)

Dunia binatang penuh dengan keunikan dan keajaiban yang menakjubkan. Di antara berbagai mekanisme bertahan hidup yang mereka miliki, cara beberapa binatang dalam melindungi diri adalah salah satu yang menarik.

Setiap spesies memiliki cara tersendiri untuk memastikan keselamatannya, ada yang berkamuflase hingga menggunakan taktik defensif yang tak terduga. Akan tetapi, tidak tidak semua cara perlindungan tersebut sifatnya biasa.

Ada beberapa binatang yang memiliki strategi dan cara unik untuk melindungi dirinya. Bahkan ada yang menggunakan pantatnya untuk membunuh predator mereka. Penasaran siapa saja mereka? Berikut ini penjelasannya.

1. Paus sperma pigmi menyelubungi predator dengan 'kotoran'

Potret paus sperma kerdil (Australian Museum)

Paus sperma pigmi (Kogia breviceps) memiliki cara melindungi diri yang unik dari serangan predator mereka yaitu paus orca. Mereka memiliki kantung berisi cairan gelap di ususnya. Saat terancam, mereka akan mengeluarkan cairan ini, mirip dengan taktik cumi-cumi.

Saat dikeluarkan, cairan ini akan menyerupai awan gelap dan menyelubungi predator yang mengejar mereka. Saat sang predator bingung dengan kegelapan yang menerpa mereka, binatang yang sering disamaan dengan paus sperma kerdil ini akan kabur dan menyelamatkan diri. 

2. Burung fulmar utara menggunakan muntahan sebagai pertahanan

Potret burung fulmar utara (Britannica)

Burung fulmar utara adalah spesies burung yang hidup di beberapa wilayah Arktik, Atlantik Utara, dan Samudra Pasifik. Burung dengan nama Latin Fulmarus glacialis ini punya mekanisme perlindungan diri dengan memuntahkan cairan kepada predatornya.

Cairan tersebut merupakan minyak berwarna jingga yang mereka simpan di bagian perut mereka disebut proventriculus. Cairan tersebut sangatlah bau dan lengket hingga dapat menyebabkan bulu-bulu predatornya (rubah arktik, elang laut, dll) saling menempel.

3. Teripang mengeluarkan organnya dari anus untuk melarikan diri

Potret teripang (Pixabay/kevskoot)

Sebagaimana diketahui, teripang adalah makhluk laut yang memiliki tubuh dengan mulut di satu ujung dan anus di ujung lainnya. Ternyata anusnya tidak hanya berfungsi  sebagai alat pembuang kotoran tapi juga sebagai alat pernafasan dan alat perlindungan diri.

Saat terancam, mereka akan mengeluarkan organ yang disebut tubulus cuvierian, semacam benang yang sangat lengket. Organ tersebut daat menjerat predator mereka dan membuatnya sibuk. Bagi sebagian spesies ikan, cairan lengket yang menyelimuti benang tersebut beracun dan berbahaya bagi mereka.

4. Kepiting boxer menggunakan anemon sebagai pompom untuk menyerang

Potret kepiting boxer (Smithsonian National Museum of Natural History)

Dari sekian banyak spesies kepiting, boxer adalah salah satu yang paling unik. Binatang yang tidak memiliki tulang belakang ini menggunakan anemon sebagai mekanisme perlindungan diri dari predator mereka seperti gurita.

Saat terancam, mereka akan mengayunkan anemon di capit mereka kepada predator seperti sedang meninju. Uniknya, anemon tersebut bukan hanya sebatas alat perlindungan diri, tapi juga alat untukmenggaruk tubuh mereka.

5. Pantat wombat ternyata mematikan!

Potret wombat (Unsplash/MichaelJerrard)

Selain berfungsi sebagai alat untuk membuang kotoran dan duduk, pantat wombat juga ternyata difungsikan sebagai alat pertahanan diri. Wombat memiliki pelat fasia besar di area pantatnya yang memiliki sangat sedikit ujung saraf, jadi saat predator mencakar atau menggigitnya, pantat wombat umumnya tidak akan terluka.

Selain itu, dalam mekanisme pertahanan diri, wombat akan bersembunyi di liang dan pantatnya menghadap luar dengan sedikit ruang di sekelilingnya. Saat predator berusaha menggigitnya dan memasukkan kepala mereka ke liang, wombat akan menggerak-gerakkan (membanting) pantatnya dan membuat  kepala predator terjepit sampai mati.

Bantingan pantat wombat ini masuk dalam keanekaragaman cara bertahan hidup binatang di alam liar yang penuh tantangan. Cara melindungi diri yang mereka miliki ini menjadi pengingat bagi kita akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem agar semua makhluk hidup dapat terus berkembang dan beradaptasi.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us