Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Contoh Tumbuhan Vegetatif, Bagaimana Cara Mereka Tumbuh?

tanaman paku (commons.wikimedia.org/W.carter)
tanaman paku (commons.wikimedia.org/W.carter)
Intinya sih...
  • Pisang bereproduksi melalui tunas dari akar atau tangkai, bisa tumbuh di satu daerah yang sama.
  • Tebu ditanam dengan menancapkan batang ke tanah, juga bisa menggunakan metode propagation.
  • Bambu tumbuh melalui rimpang, potongan batang muda, dan bahkan batang yang dimasukkan ke air.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tumbuhan memiliki beberapa sistem reproduksi dan salah satunya adalah reproduksi vegetatif. Secara singkat, reproduksi vegetatif merupakan reproduksi yang terjadi tanpa melalui proses penyerbukan atau perkawinan. Reproduksi atau perkembangbiakan vegetatif juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu alami dan buatan.

Karena tidak melewati perkawinan, tumbuhan mengembangkan metode lain. Contohnya, ada yang bereproduksi dengan menggunakan spora. Kemudian, ada juga tumbuhan yang reproduksinya melalui tunas. Tak cuma itu, bahkan ada yang bereproduksi dengan umbi. Lebih lanjut, mari kita bahas beberapa contoh tumbuhan vegetatif agar wawasanmu makin luas.

1. Pisang

pisang (commons.wikimedia.org/Kugel~commonswiki)
pisang (commons.wikimedia.org/Kugel~commonswiki)

Dilansir BioTopics, pohon pisang bereproduksi secara aseksual dengan metode vegetatif. Spesifiknya, tumbuhan yang berasal dari genus Musa tersebut bereproduksi melalui tunas. Tunasnya sendiri tumbuh dari akar yang mencuat ke permukaan tanah atau dari tangkai. Nantinya, akar atau tangkai akan menumbuhkan tunas kecil dan kemudian tunas tersebut berkembang dan tumbuh menjadi pohon dewasa.

Karena hal tersebut, jangan heran jika beberapa pohon pisang bisa tumbuh di satu daerah yang sama atau tumbuh secara berkelompok. Bisa saja, pohon-pohon tersebut tumbuh dari satu sistem akar yang sama. Uniknya, beberapa jenis pisang juga bisa tumbuh dari biji, sama seperti tumbuhan lain. Hanya saja, kebanyakan pisang yang ditanam dan dikonsumsi merupakan pisang tanpa biji.

2. Tebu

tebu (commons.wikimedia.org/Jubair Bin Iqbal)
tebu (commons.wikimedia.org/Jubair Bin Iqbal)

Dilansir A-Z Animals, beberapa spesies tebu bisa ditanam menggunakan biji, sama seperti tumbuhan lain. Namun, hal tersebut kurang efisien, khususnya bagi kebun yang sangat luas. Maka dari itu, saat ini kebanyakan tebu ditanam dengan metode vegetatif. Nah, penanaman dengan metode vegetatif dilakukan dengan cara menancapkan batang tebu ke tanah.

Biasanya, batang tebu yang ditanam merupakan tebu dewasa sepanjang 40 centimeter. Setelah menancap kuat di tanah, batang tersebut akan membentuk akar dan berkembang. Selain itu, ada metode pertumbuhan lain bernama propagation. Metodenya dilakukan dengan memotong tebu dan membiarkan sedikit bagian di tanah. Nantinya, bagian tersebut akan kembali tumbuh dan siap dipanen.

3. Bambu

bambu (commons.wikimedia.org/Smiley.toerist)
bambu (commons.wikimedia.org/Smiley.toerist)

Tak cuma satu, bambu juga bisa melakukan perkembangbiakan vegetatif dengan beberapa cara. Pertama, laman Carolina Bamboo Garden menjelaskan kalau bambu bisa tumbuh melalui rimpang. Selain itu, kamu juga bisa memotong batang bambu muda dan menanamnya di tanah dengan posisi menyamping. Nantinya, batang tersebut akan membentuk akar dan tumbuh menjadi bambu dewasa.

Gak cuma itu, bahkan batang bambu yang dipotong dan dimasukan ke air juga bisa tumbuh, lho. Karena hal tersebut, bambu sangat adaptif dan bisa tumbuh serta bertahan di berbagai tipe habitat. Uniknya, sebenarnya beberapa bambu juga bisa memproduksi biji. Sayangnya, kebanyakan biji tersebut inferfil dan tidak bisa tumbuh menjadi pohon bambu.

4. Umbi-umbian

umbi-umbian (commons.wikimedia.org/Eric Hunt)
umbi-umbian (commons.wikimedia.org/Eric Hunt)

Dilansir Britannica, umbi merupakan tangkai yang membesar, terkubur di dalam tanah, dan berfungsi sebagai penyimpanan. Biasanya, umbi punya bentuk membulat, keras, dan berukuran besar. Karena merupakan tangkai yang dimodifikasi, beberapa umbi juga memiliki akar dan daun. Nah, nantinya umbi ini bisa menghasilkan tunas baru. Dalam hal ini, umbi yang berada di dalam tanah akan menumbuhkan akar, daun, batang, tunas baru, dan nantinya tunas tersebut akan berkembang menjadi tumbuhan. Lebih lanjut, beberapa tumbuhan berumbi adalah bawang merah, kentang, dan wortel.

5. Tanaman paku

tanaman paku (commons.wikimedia.org/Dietmar Rabich)
tanaman paku (commons.wikimedia.org/Dietmar Rabich)

Tanaman paku merupakan tanaman purba yang sudah ada sejak ratusan juta tahun lalu. Uniknya, hingga sekarang bentuk dan metode reproduksi tanaman paku hampir tidak berubah. Dilansir U.S. Forest Service, tanaman paku bereproduksi secara vegegatif menggunakan spora. Lebih lanjut, tanaman paku memiliki dua generasi saat bereproduksi, yaitu generasi haploid dan diploid.

Spora sendiri merupakan sel berukuran kecil yang biasanya menempel di daun tanaman paku. Saat sudah "matang", spora akan tertiup angin dan akhirnya mendarat di tanah. Setelah itu, spora akan berkembang dan melahirkan dua generasi. Setelah tanaman paku tumbuh menjadi tumbuhan dewasa, siklus reproduksi tersebut akan terulang secara terus menerus.

6. Cemara

cemara (commons.wikimedia.org/John Tann)
cemara (commons.wikimedia.org/John Tann)

Di alam liar, pohon cemara bisa bereproduksi menggunakan biji. Dalam hal ini, biji yang sudah "matang" akan jatuh, tertiup angin, dan akhirnya bisa menghasilkan pohon baru. Walau begitu, pohon cemara juga bisa bereproduksi secara vegetatif, lho. Dilansir Gardening Know How, reproduksi vegetatifnya merupakan metode vegetatif buatan. Pertama, potong batang cemara yang masih muda. Kemudian, tanam atau tancapkan batang tersebut ke tanah atau pasir. Nantinya, batang tersebut akan menumbuhkan akar, daun, dan menjadi pohon baru.

Setelah memahami contoh tumbuhan vegetatif, sekarang kamu tahu kalau tumbuhan memiliki sistem reproduksi yang beragam. Karenanya, tumbuhan-tumbuhan tersebut bisa bertahan di berbagai tempat, bahkan tempat ekstrem sekalipun. Gak cuma itu, reproduksi vegetatif juga membantu manusia dalam menanam dan memanen berbagai jenis tumbuhan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us