5 Fakta Menarik Morwong Merah, Warnanya Berubah Seiring Pertumbuhan

- Warnanya berubah seiring pertumbuhanMorwong merah memiliki pertumbuhan yang cukup unik. Sebab, ciri fisik individu muda dan dewasa cukup berbeda. Pertama, individu dewasa mampu tumbuh hingga sepanjang 65 centimeter.
- Hanya ditemukan di Pasifik barat dayaDilansir Animalia, morwong merah hanya bisa ditemukan di Samudra Pasifik bagian barat daya. Tepatnya, wilayah penyebaran ikan ini mencakup perairan Australia dan Selandia Baru.
- Sering membentuk kelompokLaman Atlas of Living Australia menjelaskan kalau morwong merah sering berkelompok atau membentuk agregasi. Biasanya, satu kelompok bisa terdiri atas
Nama Cheilodactylus fuscus atau morwong merah mungkin agak asing di telinga kamu. Sebab, ikan tersebut memang tidak setenar ikan tuna, salmon, lele, piranha, atau ikan hiu. Gak cuma itu, morwong merah juga tidak bisa ditemukan di perairan Indonesia. Walau begitu, ternyata ikan berukuran sedang tersebut punya banyak fakta menarik, lho.
Contohnya, individu muda dan dewasa dari ikan ini punya warna dan corak yang berbeda. Ia juga bisa diburu, namun pemburuannya agak terbatas dan hal tersebut dilakukan untuk melindungi populasinya. Kemudian, morwong merah juga sering berkumpul. Nah, apa kamu penasaran dengan fakta-fakta tersebut? Makanya, mari simak artikel ini dengan seksama!
1. Warnanya berubah seiring pertumbuhan

Morwong merah memiliki pertumbuhan yang cukup unik. Sebab, ciri fisik individu muda dan dewasa cukup berbeda. Pertama, individu dewasa mampu tumbuh hingga sepanjang 65 centimeter. Kemudian, ia punya dua perpaduan warna, yaitu warna cokelat atau merah di bagian atas dan warna putih di bagian bawah tubuh. Di sisi lain, warna dan corak individu muda lebih beragam. Dalam hal ini, individu muda punya beberapa warna, seperti putih, jingga, merah, dan hitam. Gak cuma itu, tubuh bagian atas individu muda juga dihiasi corak garis layaknya zebra.
2. Hanya ditemukan di Pasifik barat daya

Dilansir Animalia, morwong merah hanya bisa ditemukan di Samudra Pasifik bagian barat daya. Tepatnya, wilayah penyebaran ikan ini mencakup perairan Australia dan Selandia Baru. Daerah Queensland, Victoria, hingga North Island di Selandia Baru jadi wilayah penyebaran alami ikan ini. Habitatnya sendiri mencakup beberapa tempat, seperti laut lepas, area karang, dasar laut berpasir, dan area pesisir. Lebih lanjut, ia bisa hidup dengan optimal di perairan dengan suhu sekitar 15.2 - 24.6°C.
3. Sering membentuk kelompok

Laman Atlas of Living Australia menjelaskan kalau morwong merah sering berkelompok atau membentuk agregasi. Biasanya, satu kelompok bisa terdiri atas 4 - 100 individu. Nah, kelompok tersebut akan dibentuk pada malam hari. Sebenarnya, hal tersebut tidak mengherankan mengingat morwong merah merupakan spesies krepuskular yang aktivitasnya memuncak di petang atau pagi hari.
Sembari berkumpul, ia akan mencari makanan di area karang. Makanannya sendiri mencakup hewan berukuran kecil seperti gastropoda, krustasea, bivalve, dan amphipod. Tak cuma itu, porsi makanan ikan ini juga bervariasi tergantung dari musim. Di musim tertentu, ikan ini akan sangat rakus. Sementara itu, ada musim-musim tertentu di mana ia tidak terlalu rakus.
4. Tak bisa diburu dengan sembarangan

Sebenarnya, morwong merah merupakan ikan konsumsi yang cukup populer. Di daerah asalnya, ia sering diburu dengan cara ditombak. Sayangnya, ikan ini memiliki gerakan yang lambat, sangat teritorial, dan ia mulai terancam akibat perburuan yang berlebihan atau overfshing. Karenanya, perburuan terhadap ikan ini dibatasi oleh pemerintah setempat.
Contohnya, pada tahun 2021 pemerintah New South Wales membatasi kalau satu orang hanya bisa memburu lima ekor ikan dalam satu hari. Tak cuma itu, ikan yang bisa diburu juga punya ukuran minimum, yaitu 30 centimeter. Kemudian, pemerintah Victoria juga membatasi perburuan lima ekor ikan perhari untuk satu orang. Bedanya, ukuran minimumnya lebih kecil, yaitu 23 centimeter.
5. Dideskripsikan pada tahun 1879

Laman iNaturalist menjelaskan kalau morwong merah dideskripsikan oleh Francis de La Porte Castelnau pada tahun 1879. Saat itu, type localitynya dinamakan Sydney market atau pasar Sydney. Lebih lanjut, morwong merah dimasukan ke dalam famili Cheilodactylidae. Setelah penelitian mendalam, para ahli juga menyimpulkan kalau morwong merah memiliki kekerabatan yang sangat dekat dengan Cheilodactylus ephippium atau moki bergaris. Kemudian, keduanya diklasifikasi ke dalam satu subgenus yang sama, yaitu subgenus Morwong.
Morwong merah merupakan ikan yang sangat menarik. Bukan cuma ikan laut biasa, ia juga punya corak yang mencolok, kebiasaan yang tak biasa, dan penyebaran yang tidak terlalu luas. Untungnya, saat ini morwong merah masih mudah ditemukan. Lebih lanjut, hal tersebut dapat terjadi berkat upaya perlindungan yang ketat dan kondisi alam yang masih asri.