5 Fakta Garis Karman yang Jadi Pembatas Bumi dengan Luar Angkasa

Atmosfer Bumi juga memiliki zona dan batas angkasa

Bumi adalah sebuah planet yang kini dijadikan zona layak huni bagi berbagai organisme biologis di dalamnya. Planet berusia 4,5 miliar tahun ini memiliki berbagai macam elemen alami yang dianggap mampu menunjang kehidupan, termasuk atmosfer atau lapisan udara yang menyelimuti Bumi.

Nah, salah satu wilayah atau zona yang terdapat di antara luar angkasa dan atmosfer Bumi adalah Garis Karman. Apa itu? Mengapa ia disebut sebagai batas antara Bumi dan luar angkasa? Jika penasaran, kamu bisa simak artikel ini sampai tuntas.

1. Garis imajiner yang digunakan sebagai batas antara Bumi dan luar angkasa

5 Fakta Garis Karman yang Jadi Pembatas Bumi dengan Luar Angkasailustrasi diagram yang menunjukkan Garis Karman (worldatlas.com)

Garis Karman adalah garis imajiner yang digunakan ilmuwan dan ahli astronomi untuk menentukan batas tegas antara Planet Bumi dengan luar angkasa. Dilansir National Geographic, garis tersebut ditetapkan berjarak 62 mil atau 100 kilometer di atas permukaan laut.

Jarak ini ditetapkan secara internasional oleh Federasi Aeronautika Internasional (FAI) dan sudah disepakati oleh mayoritas negara di dunia. Di sini, para ahli sekaligus menyatakan bahwa ketinggian di atas 100 kilometer berarti sudah memasuki zona luar angkasa. Sementara itu, jarak di bawah Garis Karman masih dianggap sebagai wilayah teritorial udara dari masing-masing negara berdaulat.

2. Dinamakan sesuai nama penemunya

5 Fakta Garis Karman yang Jadi Pembatas Bumi dengan Luar Angkasapotret dari Theodore von Karman (picryl.com/NASA History Collection)

Konsep dan gagasan tentang garis pembatas antara Bumi dan luar angkasa ditemukan oleh Theodore von Karman, seorang ilmuwan dan ahli fisika berkebangsaan Hungaria/Amerika. Pada 1944, Karman dan rekan-rekannya mendirikan laboratorium yang berfokus dalam penelitian roket, antariksa, dan zona luar Bumi.

Nah, saat ini, pusat penelitian bernama Jet Propulsion Laboratory tersebut sudah menjadi salah satu pusat riset terkemuka yang sering digunakan oleh NASA. Karman juga menjadi ilmuwan yang cukup berpengaruh dalam Perang Dunia I dan II karena ia beberapa kali terlibat dalam riset pembuatan desain awal helikopter dan penerbangan supersonik.

Baca Juga: Sadis, 5 Eksperimen Sains Paling Mengerikan dalam Sejarah

3. Udara tipis dan dibutuhkan wahana khusus untuk mencapainya

5 Fakta Garis Karman yang Jadi Pembatas Bumi dengan Luar Angkasailustrasi diagram batas-batas atmosfer dan Garis Karman (raceroster.com)

Garis Karman memiliki kondisi dengan udara tipis dan tidak akan mengakomodasi wahana biasa untuk bergerak di sana. Menurut laman Astronomy, pesawat dan wahana konvensional tidak lagi dapat terbang mencapai Garis Karman karena zona tersebut punya ketinggian di luar jangkauan daya angkat alat transportasi biasa.

Itu sebabnya, untuk mencapai Garis Karman dan zona di atasnya, dibutuhkan wahana atau pesawat luar angkasa yang punya cara kerja khusus. Oh, ya, daya jelajah astronaut juga ditetapkan berdasarkan jalur di garis ini. Dengan kata lain, seseorang bisa disebut berkualifikasi astronaut jika ia sudah mampu mencapai ketinggian di atas 100 kilometer dari permukaan Bumi.

4. Tepat di atas Garis Karman terdapat Stasiun Luar Angkasa Internasional

5 Fakta Garis Karman yang Jadi Pembatas Bumi dengan Luar AngkasaStasiun Luar Angkasa Internasional berada di zona ruang angkasa. (unsplash.com/NASA)

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS berada pada ketinggian 248 mil atau sekitar 400 kilometer di atas permukaan laut, dilansir Space. Zona ini merupakan wilayah yang berada tepat di atas jalur pembatas atau Garis Karman. Jika dilihat melalui level atmosfer Bumi, ketinggian 400 kilometer juga disebut sebagai wilayah Termosfer.

Selain Stasiun Luar Angkasa, zona Termosfer juga menjadi wilayah orbit bagi banyak satelit buatan manusia. Nah, uniknya, ruang yang berada di atas Garis Karman ini juga menjadi perisai alami karena sanggup menyerap panas sinar Matahari supaya temperatur permukaan Bumi tidak begitu panas.

5. Dalam beberapa kasus, Amerika menurunkan standar batas ketinggian Garis Karman

5 Fakta Garis Karman yang Jadi Pembatas Bumi dengan Luar Angkasapotret dari logo NASA (pixabay.com/FitzFox)

Meskipun PBB dan FAI telah menetapkan standar ketinggian Garis Karman di angka 100 kilometer dari permukaan laut, dalam beberapa kasus, angka tersebut tidak berlaku bagi dunia penerbangan Amerika Serikat. NASA memang menggunakan standar 100 kilometer sebagai angka baku, tapi mereka juga menurunkannya di kisaran 80 kilometer.

Hal tersebut dilakukan karena NASA juga memperhitungkan jarak konsisten dari semua penerbangan di Amerika, yakni sipil, militer, dan wahana luar angkasa. Beberapa teknologi militer udara Amerika memang aktif di zona Garis Karman dan untuk mempermudah penghitungan. NASA melonggarkannya ke bawah dengan selisih 20 kilometer.

Nah, kita sudah mengetahui beberapa fakta sains Garis Karman, sebuah zona imajiner yang digunakan para ahli untuk membatasi Bumi dan luar angkasa. Semoga artikel ini dapat memperkaya wawasanmu, ya!

Baca Juga: 5 Fakta Sains tentang Misteri Lubang Hitam, Bikin Penasaran!

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya