Menyingkap Kegiatan Seksual Manusia di Zaman Purba, Ini 5 Faktanya

Seks merupakan hasrat purba yang akan selalu ada

Nyaris semua spesies biologis yang ada di Bumi menggunakan metode seksual untuk melanjutkan keturunan. Meski masih ada spesies yang berkembang biak dengan cara aseksual (tanpa melibatkan hubungan jantan dan betina), kegiatan seksual masih mendominasi sebagai cara utama untuk bertahan di alam, misalnya sebagai bentuk reproduksi atau kepuasan biologis.

Nah, dalam sejarahnya, kegiatan seksual yang dilakukan manusia sudah menjadi begitu kompleks sejak zaman purba. Di sini, kita akan belajar tentang sejarah kegiatan seksual manusia di masa purba. Apa, sih, yang manusia ketahui mengenai seks di era ribuan sampai ratusan ribu tahun lalu? Yuk, simak artikelnya sampai habis, ya.

1. Kegiatan seksual pun mengalami evolusi

Menyingkap Kegiatan Seksual Manusia di Zaman Purba, Ini 5 Faktanyapatung Homo sapiens yang dipamerkan di Museum Naturhistoriches (wikimedia.org/Wolfgang Sauber)

Segala sesuatu yang berkaitan dengan seksualitas juga mengalami evolusi sejak zaman purba. Menurut informasi yang didapat dari laman Sapiens, kegiatan seksual untuk reproduksi dan melanjutkan keturunan sudah dilakukan spesies sederhana sejak 2 miliar tahun lalu. Namun, seiring berjalannya waktu, kegiatan seksual juga berevolusi menjadi sebuah metode untuk bersenang-senang.

Berbagai macam spesies di zaman purba sudah melakukan kegiatan seks untuk hiburan alias bersenang-senang. Beberapa contoh bisa diperoleh melalui fosil penis dari ikan dan hewan lain yang pernah melakukan hal tersebut. Nah, Homo sapiens merupakan spesies paling jago dalam kegiatan seksual. Sejak kemunculannya pada 200 ribu tahun lalu, nenek moyang kita tersebut sudah melakukan kegiatan seksual untuk kesenangan dan hiburan biologis.

2. Sex toys sudah ditemukan sejak zaman purba

Menyingkap Kegiatan Seksual Manusia di Zaman Purba, Ini 5 Faktanyaalat kuno yang digunakan untuk kepuasan seksual (allthatsinteresting.com/European Association of Urology)

Menurutmu, kapan alat-alat untuk kegiatan seksual (sex toys) ditemukan? Abad ke-18 atau seribu tahun lalu? Sekadar informasi, alat-alat seperti dildo dan lain sebagainya sudah ada sejak 28 ribu tahun lalu, seperti dicatat oleh All That's Interesting. Bentuknya tentu masih sangat sederhana, yakni terbuat dari batu atau tulang yang didesain mirip kelamin manusia.

Bahkan, mungkin saja kegiatan besenang-senang secara mandiri tersebut sudah dilakukan manusia purba sejak ratusan ribu tahun lalu. So, penemuan ini membuktikan bahwa manusia purba sudah berimajinasi dan dapat melampiaskan hasrat seksualnya secara mandiri dengan alat bantu yang mereka ciptakan.

Baca Juga: 9 Museum Seks Terpopuler di Dunia, Bikin Penasaran Mengunjunginya

3. Liar dan brutal

Menyingkap Kegiatan Seksual Manusia di Zaman Purba, Ini 5 Faktanyailustrasi dari kehidupan spesies Neanderthal (wikimedia.org/Jaroslav A. Polak)

Jelas bahwa kehidupan dan cara-cara seksualitas manusia di zaman purba sangatlah berbeda dengan manusia di zaman modern. Meskipun ada beberapa yang hanya dianggap mitos, perilaku mereka di zaman kuno memang terkesan liar dan brutal. Studi DNA dan sejarah yang dilakukan oleh ilmuwan mengungkap bahwa manusia purba kerap melakukan perkawinan silang dengan spesies lain, misalnya antara Homo sapiens dan Neanderthal.

Lalu, didapatkan pula jejak sejarah yang mengarah pada perkawinan sedarah. Hal yang lebih mengejutkan adalah tindakan beberapa kelompok manusia purba yang melakukan kegiatan seksual dengan hewan. Bahkan, kasus-kasus zoofilia atau penyimpangan seksual dengan hewan juga terjadi di zaman yang sedikit lebih modern, misalnya era ribuan tahun lalu.

4. Di zaman purba, hasrat seksual berkembang menjadi ikatan antara laki-laki dan perempuan

Menyingkap Kegiatan Seksual Manusia di Zaman Purba, Ini 5 Faktanyailustrasi kehidupan keluarga manusia purba (flickr.com/Michael McCullough)

Manusia mencapai titik saat mereka harus bersatu untuk bertahan hidup dan melanjutkan keturunan. Ilmuwan memprediksi bahwa sekitar 23 ribu tahun lalu, nenek moyang manusia sudah mengembangkan sistem yang mengikat antara laki-laki dan perempuan. Namun, ikatan mereka masih sangat sederhana dan tentu berbeda dengan ikatan pernikahan di zaman modern.

Di saat itu, manusia purba sudah memiliki bukti bahwa keturunan yang sehat dan berusia panjang bisa didapatkan jika laki-laki dan perempuan mengikatkan diri sampai batas waktu tertentu dan bahkan seumur hidup mereka. Nah, sejak itu mulai terbentuk keluarga kecil yang bisa saling membantu dalam berburu dan bercocok tanam. Di era tersebut juga sudah mulai dilakukan pembagian tugas rumah tangga antara laki-laki dan perempuan.

5. Norma makin berkembang dan manusia sudah bisa membuat aturan mengenai seks

Menyingkap Kegiatan Seksual Manusia di Zaman Purba, Ini 5 Faktanyapeninggalan Romawi Kuno yang menggambarkan sumpah pernikahan (wikimedia.org/Ad Meskens)

Pada zaman dulu, manusia sudah bisa membuat aturan kompleks yang berkaitan dengan kegiatan seksual. Pada akhirnya, sistem pernikahan diterapkan untuk menjaga norma-norma yang dibangun di tengah peradaban manusia. Dengan pernikahan, manusia bisa membangun keluarga yang kuat dan bahkan dapat mengembangkan dinasti kekuasaan di seluruh dunia.

Nah, institusi resmi pernikahan modern ternyata sudah dilakukan oleh manusia sejak 4.350 tahun lalu. Dalam hal ini, pernikahan dilakukan di bawah sebuah lembaga yang ditunjuk oleh pihak berwenang di masanya. Karena kala itu sistem feodal dan kerajaan masih menjadi fondasi peradaban, pernikahan juga berkembang dan dilakukan atas dasar berbagai macam hal, seperti politik, kekuasaan, dan bahkan penyebarluasan pengaruh.

 

Ternyata, kegiatan seksual yang dilakukan manusia memiliki sejarah yang sangat panjang, bukan? Sejarah juga membuktikan bahwa seksualitas merupakan hasrat purba yang akan selalu lekat dengan kebutuhan biologis manusia.

Baca Juga: Studi: 7 Fantasi Seks yang Paling Sering Dibayangkan Perempuan

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya