Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Daun yang Bikin Gatal, Bisa Ditemukan di Kebun dan Gunung

daun urtica dioica (commons.wikimedia.org/Maksym Kozlenko)
daun urtica dioica (commons.wikimedia.org/Maksym Kozlenko)
Intinya sih...
  • Jancukan, tanaman asli Eropa, bisa menyebabkan iritasi dan gatal jika terkena kulit.
  • Gympie-gympie, tanaman berdaun lebar yang bisa menyebabkan reaksi alergi parah dan penurunan tekanan darah.
  • Daun pulus, dapat menyebabkan iritasi, rasa gatal, dan sakit luar biasa yang berlangsung hingga 10 bulan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau kamu sering masuk ke kebun, sawah, hutan, atau mendaki gunung pasti kulit kamu sering terasa gatal. Nah, rasa gatal tersebut bisa muncul karena banyak hal, salah satunya adalah gesekan dengan dedaunan. Lebih lanjut, di alam liar ada banyak jenis daun yang bikin gatal. Kebanyakan dari mereka memang hanya menyebabkan iritasi ringan, namun ada juga yang cukup berbahaya.

Ciri fisik tiap daun juga berbeda, ada yang bentuknya melebar, menjari, menyirip, bahkan ada daun yang ukurannya sangat besar. Sayangnya, saat ini banyak orang yang gak tahu tentang daun-daun tersebut. Alhasil, kewaspadaan mereka rendah dan akhirnya kulit mereka terkena daun-daun tersebut. Oleh sebab itu, kita akan membahas beberapa daun yang bikin gatal agar kamu selalu aman di mana pun.

1. Jancukan

jancukan (commons.wikimedia.org/Dominicus Johannes Bergsma)
jancukan (commons.wikimedia.org/Dominicus Johannes Bergsma)

Dilansir Atlas of Living Australia, Urtica dioica atau jancukan merupakan tanaman asli benua Eropa, sebagian Asia, dan Afrika Utara. Namun, berkat aktivitas manusia sekarang tanaman ini sudah bisa ditemukan di banyak daerah, mulai dari Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Australia. Nah, di luar wilayah penyebaran alaminya, jancukan berstatus sebagai gulma dan spesies invasif.

Jancukan memiliki rambut halus di daun dan batangnya. Jika terkena kulit, rambut-rambut halus tersebut bisa menyebabkan iritasi, sensasi terbakar di kulit, dermatitis, dan rasa gatal yang sangat mengganggu. Jancukan juga kerap ditemukan di kebun, dataran tinggi, dan area pemukiman, jadi kamu harus lebih hati-hati. Walau gatal, ternyata daun jancukan muda bisa dijadikan makanan, lho.

2. Gympie-gympie

gympie-gympie (commons.wikimedia.org/Steve Fitzgerald)
gympie-gympie (commons.wikimedia.org/Steve Fitzgerald)

Dilansir Britannica, Dendrocnide moroides atau glympie-glympie merupakan salah satu tanaman paling berbahaya di dunia. Sebab, jika kamu menyentuh daunnya, maka kamu bisa merasakan berbagai gejala, mulai dari reaksi alergi parah, iritasi, perasaan terbakar, gatal-gatal, hingga penurunan tekanan darah. Jika tidak ditangani dengan cepat, maka korban bisa meninggal.

Lebih lanjut, glympie-glympie bisa ditemukan di Australia dan wilayah Maluku di Indonesia. Biasanya, tanaman berdaun lebar ini sering ditemukan di hutan hujan tropis yang lebat dan jauh dari area pemukiman. Tanaman ini juga tak terlalu tinggi dengan tinggi rata-rata 3 meter dan tinggi maksimal sekitar 10 meter. Terakhir, tanaman ini jadi inang bagi ulat Idea leuconoe.

3. Daun pulus

daun pulus (commons.wikimedia.org/Dinesh Valke)
daun pulus (commons.wikimedia.org/Dinesh Valke)

Laman Propagate One menjelaskan kalau Dendrocnide sinuata daun pulus bisa menyebabkan iritasi, rasa gatal, sampai rasa sakit luar biasa yang bisa berlangsung dalam waktu lama. Tak tanggung-tanggung, bahkan gejala-gejala tersebut bisa berlangsung hingga 10 bulan lamanya. Nah, semua gejala tersebut disebabkan oleh rambut-rambut halus yang tersebar di batang hingga daunnya.

Para ahli masih belum tahu zat apa saja yang ada di tanaman ini. Namun, asam formic, serotonin, histamine, asam oxali, dan asam tartaric bisa menjadi pemicu dari gejala-gejala mengerikan yang ditimbulkan olehnya. Secara umum, daun palas sering ditemukan di dataran tinggi yang ketinggiannya sekitar 1,200 mdpl. Jadi, jika kamu sering mendaki maka kamu harus lebih berhati-hati.

4. Jelatang

jelatang (commons.wikimedia.org/Vengolis)
jelatang (commons.wikimedia.org/Vengolis)

Secara umum, penyebutan jelatang merujuk ke tanaman yang berasal dari genus Laportea. Jelatang cukup khas dengan batang yang kecil, daun yang melebar, dan bagian pinggir daun yang bergerigi. Dilansir iNaturalist, kontak fisik dengan daun jelatang bisa menyebkan sensasi terbakar yang menyakitkan, rasa gatal, dan iritasi yang parah. Tak jarang, efek tersebut juga bertahan hingga beberapa hari.

Jelatang punya banyak spesies dan tiap spesies bisa ditemukan di berbagai daerah. Contohnya, Laportea canadensis hanya bisa ditemukan di Amerika Utara. Kemudian, ada Laportea aestuans yang penyebarannya mencakup India, Afrika, Pulau Sumatra, dan Pulau Jawa. Secara spesifik, tanaman setinggi 30 - 150 centimeter ini kerap tumbuh di hutan, gunung, dataran tinggi, dan kebun.

5. Jelatang gajah

jelatang gajah (inaturalist.org/Naufal Urfi Dhiya'ulhaq)
jelatang gajah (inaturalist.org/Naufal Urfi Dhiya'ulhaq)

Sama seperti tanaman lain dari genus Dendrocnide, Dendrocnide stimulans atau jelatang gajah memiliki efek yang mengerikan jika daunnya menyentuh kulit. Pertama, artikel di SageJournals menjelaskan kalau tanaman ini bisa menyebabkan rasa gatal, iritasi, dan sensasi terbakar yang bisa berlangsung hingga beberapa jam. Tak cuma itu, jelatang gajah juga bisa menyebabkan keracunan jika dikonsumsi. Karena hal tersebut, jelatang gajah dua kali lipat lebih mematikan dari tanaman lain.

Sekarang, kamu sudah tahu mengenai daun yang bikin gatal. Maka dari itu, kamu harus lebih berhati-hati saat memasuki habitat mereka. Selalu gunakan pakaian yang aman, jangan asal menyentuh tanaman, dan pastikan kamu bisa mengenali mereka. Misal sudah bersentuhan dengan daunnya, segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat pertolongan medis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Science

See More

[QUIZ] Cek Kepribadian Kucing Peliharanmu Lewat Kuis Ini

15 Nov 2025, 18:35 WIBScience