5 Ramalan Sains Tentang Masa Depan Dunia yang Ternyata Salah Besar

Kamu sempat percaya?

Prediksi tentang masa depan bumi selalu menjadi hal yang menarik untuk dibahas. John F. Kennedy bahkan pernah mengatakan bahwa perubahan adalah hukum kehidupan, sehingga perubahan pasti akan selalu ada. Tapi meskipun perubahan adalah hal yang sudah pasti terjadi, seperti apa perubahan yang akan terjadi tetaplah sebuah misteri.

Buktinya, banyak dari prediksi tentang masa depan bumi yang nyatanya salah atau tidak pernah terjadi. Bukan asal-asalan, prediksi ini bahkan diungkapkan oleh orang yang ahli di bidangnya dan dengan prosedur ilmiah.

Tapi ngomong-ngomong soal prediksi, kira-kira apa sajakah prediksi atau ramalan tentang masa depan dunia yang ternyata meleset? Melansir dari Fox news dan American Enterprise Institute, berikut beberapa di antaranya.

1. Bumi akan tertutup air jika pemanasan global tidak berhenti di tahun 2000

5 Ramalan Sains Tentang Masa Depan Dunia yang Ternyata Salah Besarunsplash.com/Anastasia Taioglou

Pada tahun 1989, pejabat United Nations, yaitu Noel Brown memperingatkan bahwa seluruh negara dapat hilang dari muka bumi akibat naiknya permukaan air laut jika tren pemanasan global tidak berhenti pada tahun 2000. Menurutnya, mengubah pola iklim akan membawa kembali kondisi seperti di tahun 1930-an.

Tapi yang terjadi justru sebaliknya, Amerika Serikat justru menjadi semakin maju dan produksi pertanian global naik. Tak hanya itu, lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia berhasil keluar dari kemiskinan ekstrem karena pertumbuhan ekonomi yang semakin baik. Bahkan tak ada satupun negara di dunia ini yang lenyap karena tertutup air.

Kendati demikian, menurut data dari NASA, sejak tahun 1993 hingga 2019 ini permukaan air laut sudah meningkat setinggi 2,5 inchi. Oleh karena itu, pemanasan global tetap menjadi isu yang perlu mendapat perhatian serius.

2. Kelaparan massal di tahun 1975, khususnya di negara-negara berkembang

5 Ramalan Sains Tentang Masa Depan Dunia yang Ternyata Salah Besarunsplash.com/Tucker Tangeman

Pada tahun 1967, sebuah buku berjudul Famine 1975! America’s Decision: Who Will Survive? menjadi buku terlaris dan banyak mendapat pujian. Penulis buku tersebut memprediksi kelaparan massal akan terjadi di negara-negara berkembang karena meningkatnya populasi. Bahkan sejumlah ahli sains percaya akan prediksi buku tersebut.

Tapi yang terjadi saat ini justru sebaliknya. Kematian akibat kelaparan merosot tajam karena teknologi pertanian meningkat, negara-negara komunis mulai mengakui hak kepemilikan pribadi lagi, dan negara-negara di seluruh dunia menjadi lebih terhubung. Menurut data yang dikumpulkan oleh Our World in Data, satu dekade sebelum buku fenomenal itu rilis, kasus kematian akibat kelaparan memang banyak terjadi, akan tetapi perlahan-lahan kasus semacam itu mulai berkurang.

Baca Juga: Ada Soal Vape dan AIDS, 10 Penemuan Besar Dunia Sains Selama 2019

3. Kenaikan suhu global yang masif pada tahun 2000

5 Ramalan Sains Tentang Masa Depan Dunia yang Ternyata Salah Besarunsplash.com/Ivana Cajina

Noel Brown, pejabat United Nations yang meramalkan hilangnya seluruh negara pada tahun 2000 juga mengklaim bahwa suhu Bumi akan naik hingga 7 derajat Celcius dalam 30 tahun. Tapi kenyataannya, menurut data dari NASA, sejak 1989 hingga 2019 ini suhu bumi hanya mengalami peningkatan sebesar 0,8 derajat Celcius.

Karenanya, banyak kelompok pemerhati pemanasan global yang menganggap bahwa ramalan tentang pemanasan global zaman dahulu berlebihan. Akan tetapi, pemanasan global tetaplah menjadi isu yang perlu mendapat perhatian khusus.

4. Terjadinya malapetaka seperti ledakan nuklir pada pergantian tahun 2000

5 Ramalan Sains Tentang Masa Depan Dunia yang Ternyata Salah Besarunsplash.com/Marc Szeglat

Pada tahun 1982, Mostafa Tolba, direktur eksekutif Program Lingkungan PBB, mengatakan bahwa pada pergantian abad tersebut akan terjadi bencana lingkungan yang menyebabkan kehancuran di mana-mana dan tidak dapat diperbaiki sama seperti bencana nuklir. Tapi kenyataannya, bencana seperti itu tidak pernah terjadi.

5. Kepunahan massal di tahun 1995

5 Ramalan Sains Tentang Masa Depan Dunia yang Ternyata Salah Besarunsplash.com/Christine Donaldson

Pada tahun 1970, Senator Gaylord Nelson, D-Wisc., yang sering dijuluki sebagai "bapak Hari Bumi" menulis dalam Look bahwa Dr. S. Dillon Ripley, sekretaris Smithsonian Institute, percaya bahwa dalam 25 tahun, antara 75 hingga 80 persen dari semua spesies hewan yang hidup pada masa itu akan punah.

Tapi kenyataannya ramalan itu tidak terjadi. Menurut data dari National Science Foundation, hingga tahun 2011 'hanya' 1 sampai 2 persen dari semua spesies hewan yang mengalami kepunahan. Kendati demikian, peneliti yang terlibat menyatakan angka tersebut sebenarnya masih memprihatinkan, karena berarti 75 persen spesies hewan dapat punah hanya dalam kurun waktu 3 hingga 22 abad.

Demikian tadi beberapa prediksi tentang masa depan dunia yang ternyata salah besar. Kendati tidak semua prediksi buruk tentang bumi benar-benar terjadi, tapi kita tetap wajib berusaha menjaga kelestarian bumi yang kita tinggali.

Baca Juga: Menurut Sains, 7 Kematian di Film Jauh Berbeda dari Kenyataan

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya