Bikin Merinding, 5 Tradisi Ekstrem dari Berbagai Suku di Dunia 

Untung kamu gak lahir di tempat ini

Seiring berkembangnya dunia yang semakin modern, banyak suku dari zaman dahulu yang telah menghilang, begitu juga dengan berbagai praktik tradisinya. Kendati demikian, sampai saat ini masih ada segelintir suku yang tersisa dan masih menjalankan tradisi ekstrem dan berbahaya.

Berikut ini, beberapa suku dari berbagai negara di dunia yang memiliki tradisi paling ekstrem.

1. Infabulasi

Bikin Merinding, 5 Tradisi Ekstrem dari Berbagai Suku di Dunia unsplash.com/Tarn Hildreth

Menurut laman WHO, female genital mutilation (FGM) adalah kegiatan pengangkatan alat kelamin wanita yang dilakukan dengan sengaja dan non-medis. FGM sendiri ada bermacam-macam, salah satunya adalah infabulasi, seperti yang sering dilakukan sejumlah suku di Afrika Timur dan Indian Peru. Di mana para anggota suku akan menjahit dan mengikat labia majora anak perempuan untuk mencegah mereka melakukan hubungan seksual sebelum menikah dan menyisakan sebuah lubang kecil untuk buang air kecil.

Jahitan ini baru akan dibuka sedikit saat perempuan tersebut telah menikah dan akan melakukan hubungan seksual serta saat akan melahirkan. Tradisi ini sangat berbahaya karena dapat merusak kulit, menyebabkan infeksi, dan membahayakan ibu dan bayi dalam proses persalinan.

2. Kanibalisme

Bikin Merinding, 5 Tradisi Ekstrem dari Berbagai Suku di Dunia unsplash.com/Yann Schaub

Aghori merupakan sekte dari India yang terkenal akan kebiasaan kanibalismenya. Menurut laman Vagabomb, mereka percaya bahwa ketakutan terbesar yang dimiliki manusia adalah ketakutan akan kematian mereka sendiri, dan bahwa ketakutan ini adalah penghalang bagi pencerahan spiritual. Jadi dengan mengonfrontasinya, seseorang dapat mencapai pencerahan.

Menurut kepercayaan Hindu, ada lima tipe orang yang tidak dapat dikremasi, yaitu laki-laki suci, anak-anak, perempuan hamil, perempuan yang belum menikah, orang yang telah meninggal karena kusta atau gigitan ular. Orang-orang ini jenazahnya akan dihanyutkan di Sungai Gangga. Kemudian, orang Aghoris akan mengambil jenazah tersebut, membuat sebuah ritual, lalu memakannya.

Baca Juga: Ngeri! 5 Tradisi Paling Kejam terhadap Perempuan dari Berbagai Negara

3. Memanjangkan leher dengan kalung

Bikin Merinding, 5 Tradisi Ekstrem dari Berbagai Suku di Dunia unsplash.com/Quinn Buffing

Karen, sebuah kelompok suku yang tinggal di perbatasan pegunungan antara Burma dan Thailand, juga memiliki tradisi yang sangat ekstrem. Para perempuan Karen dikenal karena ciri khasnya yang selalu mengenakan banyak kalung sehingga membuat leher mereka jadi sangat panjang. Kalung pertama akan dipakaikan ketika anak perempuan berusia lima tahun, dan seiring bertambahnya usia, jumlah kalung yang dikenakan juga semakin banyak.

Sayangnya, dikutip dari laman Wild Junket, banyak dari perempuan Karen yang dieksploitasi untuk tujuan pariwisata. Bahkan, beberapa di antaranya telah melakukan perjalanan sejauh ribuan mil untuk bekerja di sektor pariwisata.

4. Memotong jari tangan ketika ada anggota keluarga yang meninggal

Bikin Merinding, 5 Tradisi Ekstrem dari Berbagai Suku di Dunia unsplash.com/Ke Vin

Di Papua, Indonesia, perempuan suku Dani akan memotong jari tangannya ketika ada anggota keluarganya yang meninggal dunia. Tradisi ini dilakukan sebagai wujud kehilangan dan duka yang mendalam. Semakin banyak jari tangan yang terpotong, artinya semakin banyak anggota keluarganya yang telah meninggal dunia.

Dalam melaksanakan tradisi ini, perempuan suku Dani biasanya memotong jarinya dengan menggunakan kapak, atau mengikat jari yang akan dipotong selama beberapa saat hingga mati rasa, kemudian baru memotongnya. Untungnya, tradisi ini sudah dilarang, sehingga perempuan muda Suku Dani sudah tidak melaksanakan tradisi ini lagi.

5. Digigit ratusan semut peluru

Bikin Merinding, 5 Tradisi Ekstrem dari Berbagai Suku di Dunia thoughtco.com

Menurut video dokumenter National Geographic, dalam tradisi suku Satere-Mawe di Amazon, seorang anak laki-laki perlu lulus ujian yang cukup ekstrem untuk membuktikan bahwa dirinya telah menjadi seorang lelaki, yaitu ia harus memasukkan tangannya ke dalam sarung tangan yang dipenuhi dengan ratusan semut peluru yang ganas dan mematikan selama sepuluh menit penuh.

Tapi jangan salah, gigitan semut peluru dinilai sebagai salah satu rasa sakit yang paling buruk, yaitu 30 kali lebih kuat daripada sengatan tawon. Suku Satere-Mawe percaya bahwa rasa sakit dan penderitaan yang hebat membuat para laki-laki muda lebih tangguh, dan bisa menjadi pejuang yang lebih baik.

Demikianlah beberapa suku di dunia yang memiliki tradisi ekstrem. Ngeri bukan?

Baca Juga: 5 Tradisi Masyarakat Jepang Ini Terancam Berubah di Masa COVID-19

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya