Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Kota Romawi Bersejarah di Inggris Raya, Mana Saja?

ilustrasi kota Londinium pada 200 SM (commons.wikimedia.org/Udimu)
ilustrasi kota Londinium pada 200 SM (commons.wikimedia.org/Udimu)
Intinya sih...
  • Londinium didirikan oleh Romawi pada tahun 40-an M sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan di Britania Raya.
  • Cirencester, pemukiman terbesar kedua setelah Londinium, merupakan kota pasar ramai selama 500 tahun di bawah kekuasaan Romawi.
  • Verulamium dan Caerleon juga merupakan kota besar yang dimiliki oleh Romawi dengan temuan arkeologi yang menunjukkan peninggalan mereka.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pada tahun 43 M, Kaisar Romawi Claudius berhasil menguasai Britania Raya. Di saat itu juga mendirikan provinsi Romawi Baru bernama Britannia. Tentu, Romawi banyak meninggalkan warisannya. Misalnya koin perak yang dibuat sekitar tahun 40-an M.

Terhitung Romawi menduduki Britania Raya dalam waktu lama dari 43-410 M. Romawi menancapkan kekuasaannya melalui kota yang mereka didirikan maupun hasil penaklukan di Britania Raya. Tidak hanya satu, tapi ada beberapa. Mari baca selengkapnya 4 kota bersejarah dari Romawi berikut ini.

1. Londinium

ilustrasi suasana di kota Londinium pada 43 SM (commons.wikimedia.org/HeritageDaily)
ilustrasi suasana di kota Londinium pada 43 SM (commons.wikimedia.org/HeritageDaily)

Tahun pasti kota Londinium didirikan masih diperdebatkan oleh para sejarawan. Kemungkinan besar didirikan pada periode awal kekuasaan Romawi di Britania Raya tahun 40-an M. Londinium awalnya berfungsi sebagai sebuah pos terdepan di ujung terjauh dari Kekaisaran Romawi, terang Historyhit.

Pada akhir tahun 50-an M, Londinium mengalami pertumbuhan pesat sebagai pusat perdagangan dengan pertumbuhan ekonominya hingga dekade berikutnya setelah tahun 50-an M. Kota ini pernah menampung populasi hingga 10.000 jiwa. Kepala administrator berbasis di Londinium sekaligus menjadi jantung pemerintahan Romawi di Britania Raya.

Sayangnya, Londinium diserang oleh Boudica dan pasukannya. Mereka memanfaatkan kelemahan Romawi di Londinium dalam hal militer. Hal ini membuat Gubernur Romawi, Suetonius Paulinus meninggalkan Londinium.

Peristiwa mengerikan terjadi, Boudica dan pasukannya berhasil membakar Londinium. Bukti kuat dengan ditemukannya lapisan terbakar berwarna merah terang di dalam tanah oleh para arkelog. Temuan itu diyakini bertanggal tahun 60/61 M. Itu hanya sementara, karena Londinium direbut kembali oleh Romawi dari Boudica dan membangun kembali Londinium.

2. Cirencester

Museum Corinium di Cirencester (commons.wikimedia.org/Tony Grist)
Museum Corinium di Cirencester (commons.wikimedia.org/Tony Grist)

Cirencester pada era Rowawi disebut Corinium Dobunnorum adalah pemukiman terbesar kedua di Britania Raya setelah Londinium dengan populasi hingga 15.000 jiwa. Cirencester menjelma sebagai kota pasar yang amat ramai. Kota ini didirikan sekitar tahun 75 M, dilansir Cirencester.

Temuan arkeologi menunjukkan adanya jalan-jalan lebar dengan tiang-tiang, bangunan-bangunan umum megah dan rumah-rumah yang dilengkapi perabotan mewah dihiasi dengan mosaik halus.

Setelah dipegang Romawi selama 500 tahun, Cirencester jatuh ke tangan suku Anglo-Saxon (Inggris kuno). Pada abad pertengahan, Cirencester menjadi kota wol yang makmur dan menjadi jantung perdagangan wol.

Saat itu, kain wol terbaik di Eropa ditemukan di Cirencester. Alhasil banyak pedagang Cirencester memperoleh kekayaan dari perdagangan nasional maupun internasional.

3. Verulamium

ilustrasi peta Verulamium di era Romawi (commons.wikimedia.org/Udimu)
ilustrasi peta Verulamium di era Romawi (commons.wikimedia.org/Udimu)

Dulunya Verulamium adalah kota milik suku asli Britania yakni Catuvellauni. Namun, kota ini ditaklukan oleh Romawi pada 43 M. Pada 50 M, Verulamium menjadi kota besar yang dimiliki Romawi. Verulamium pernah dibakar habis oleh Boudica dan pasukannya. Kemudian, Romawi berhasil menumpas Boudica dan membangunnya kembali.

Temuan arkeologi menunjukkan adanya hypocaust yakni sistem pemanas bawah lantai kuno. Teknologi kuno Romawi memungkinkan udara panas bersikulasi di bawah lantai dan dinding bangunan.

Ada mosaik yang menutupi hypocaust diperkirakan merupakan bagian dari ruang resepsi dan pertemuan dari townhouse besar yang dibangun sekitar tahun 200 M di dekat Watling Street. Taman Verulamium dengan ukuran 100 hektar terdaftar sebagai monumen kuno dilindungi undang-undang.

4. Caerleon

Kota Caerleon di Wales (commons.wikimedia.org/CADW)
Kota Caerleon di Wales (commons.wikimedia.org/CADW)

Caerleon adalah kota terletak di Wales dan merupakan situs benteng legion Romawi terkenal yakni Isca Asugusta. Caerleon adalah markas besar Legio II Agusta dari tahun 75-300 M. Orang Romawi menyebut situsnya sebagai Isca.

Nama Caerleon kemungkinan diambil dari bahasa Wales berarti ‘benteng legiun’. Adapun temuan arkeologinya yakni amfiteater militer, pemandian dan barak. Temuan ini terletak di bawah kota kontemporer di Caerleon.

Barak adalah barisan perumahan di mana setiap baris menampung satu unit terdiri dari 80 tentara dan perwira komandannya. Kompleks pemandian air panasnya sangat besar dan amfiteaternya bisa menampung 6.000 tentara yang menyediakan hiburan, tontonan dan kompetisi militer.

Berdasarkan laman British heritage, Caerleon adalah kota kecil namun metropolitan yang ramai dan megah. Jalanan berbatunya mulus sehingga cocok dilintasi oleh pejalan kaki tentara Romawi. Pada abad ke 6, Caerleon menjadi pusat administrasi Kerajaan Gwent (Wales) sekaligus era akhir pemerintahan Romawi di tanah Britania Raya.

Tidak semua kota-kota tersebut didirikan oleh Romawi. Verulamium adalah rumah asli dari Catuvellauni dan Caerleon dihuni oleh suku Silures, etnis Britania era kuno. Empat kota tersebut memainkan peran penting bagi Romawi di Inggris Raya selama 360 tahun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us