7 Fakta Aneh Desert Rain Frog, Menyerap Kelembapan Melalui Perutnya!

- Katak unik Desert rain frog berasal dari Afrika Selatan dan Namibia, memiliki tubuh kecil dengan mata besar.
- Desert rain frog hidup di wilayah kering antara Afrika Selatan dan Namibia, menyerap kelembapan dari pasir untuk bertahan hidup.
- Betina Desert rain frog meletakkan telur yang langsung menetas menjadi katak dewasa, tanpa tahap larva di air seperti amfibi lainnya.
Desert rain frog merupakan katak unik yang berasal dari Afrika Selatan dan Namibia. Mereka berada dalam famili Brevicipitidae dan memiliki nama ilmiah Breviceps macros. Tubuhnya cukup kecil, hanya seukuran 6,3 sentimeter. Matanya menonjol dan sangat besar, ada juga benjolan halus di punggungnya. Desert rain frog sebagian besar berwarna kuning dan cokelat, membantunya menyatu dengan gurun yang dihuninya.
Menariknya, desert rain frog tidak mengeluarkan suara serak tapi suara khas seperti pekikan saat mereka terancam. Pekikannya itu juga digunakan sebagai pertahanan diri dan saat musim kawin. Berikut fakta aneh tentangnya!
1. Wilayah penyebaran desert rain frog

Penyebaran desert rain frog secara khusus berada di wilayah pesisir antara Afrika Selatan dan Namibia, terpusat di sekitar Namaqualand. Tidak sama seperti katak lainnya, desert rain frog tidak hidup di dekat perairan sebab bisa bertahan hidup di area yang kekurangan air. Kondisinya itu memungkinkan mereka hidup di habitat yang ekstrem, panas dan kering.
A-Z Animals menginformasikan bahwa desert rain frog cenderung mencari daerah berpasir dan kering serta bukit pasir. Mereka banyak berada di daerah berkabut, rata-rata bisa terjadi hingga 120 hari kabut.
2. Desert rain frog mendapatkan kelembapan dari pasir

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, desert rain frog hidup di habitat kering dan jauh dari sumber air. Lalu, bagaimana mereka memenuhi asupan airnya? Mereka akan menyerap kelembapan dari pasir, itulah mengapa katak ini mengubur dirinya sendiri. Penggaliannya dilakukan di tempat yang pasirnya lembap. biasanya mencapai kedalaman 20,32 sentimeter.
Desert rain frog menyerap kelembapan saat sedang beristirahat. Mereka melakukannya melalui tambalan transparan di bagian bawah tubuhnya. Menarik, bukan?
3. Mereka melewati tahap kecebong

Spesies katak ini memiliki kemampuan yang cukup unik sebagai amfibi. Betina akan mendekati jantan dan keduanya mulai menggali pasir untuk kawin. Betina menempatkan 12--40 telurnya yang nantinya akan menetas sebagai katak berbentuk sempurna dan melewati tahap kecebong.
Mengapa demikian? Tidak ada air tawar di sekitar sehingga tidak ada tempat bagi kecebong untuk hidup. Anak-anak katak langsung mandiri dan bisa melanjutkan hidupnya dengan berburu makanan, dilansir Fact Animal.
4. Salah satu katak yang tidak menempatkan telurnya di dalam air

Amfibi memiliki tahap larva dengan insang yang membantunya bernapas di bawah air. Mereka secara perlahan naik ke darat saat berubah menjadi katak dewasa. Amfibi pada dasarnya diklasifikasikan sebagai hewan yang membutuhkan air untuk berkembangbiak. Lalu, bagaimana dengan desert rain frog? Spesies katak itu dan mereka yang berada dalam genus Breviceps melakukan hal berbeda.
Walaupun masih amfibi, desert rain frog telah berevolusi dengan meniru reproduksi amniota, vertebrata darat yang menggunakan wadah telur pelindung untuk menampung cairan kebutuhannya untuk bertahan hidup. Karenanya, anak-anak mereka masih bisa idup meskipun di darat. Desert rain frog tidak membentuk cangkang kaku untuk telurnya, tapi menghasilkan lapisan lendir tebal yang efeknya sama.
5. Punya kaki aneh dan tidak bisa melompat

Katak ini beradaptasi untuk gaya hidup di daratan, karenanya memiliki beberapa penyesuaian yang berbeda dengan katak yang hidup di perairan. Desert rain frog hidup di dalam lubang, sehingga membuatnya melepaskan selaput di tangannya agar lebih cocok untuk menggali. Tapi, mereka memiliki bentuk kaki yang lebih luas dengan jaring khusus.
Anehnya lagi, desert rain frog tidak bisa melompat seperti katak lainnya. Tubuhnya bulat besar tapi kakinya kecil, itu menyusahkannya untuk melompat. Hal tersebut membuatnya sulit melarikan diri dari pemangsa.
6. Perutnya menyerap kelembapan

Katak yang menghuni gurun ini bertahan hidup dengan menyerap kelembapan dari kabut dan pasir yang tekumpul. Mereka melakukannya melalui selaput tipis di perutnya. Saat siang hari, desert rain frog akan mengakses kelembapan yang lebih dalam dan menghindari panas matahari terik. Mereka cenderung keluar saat malam hari untuk mencari makan.
7. Tubuhnya lengket
Daya apung dibutuhkan oleh katak yang hidup di dalam air. Saat musim kawin, jantan biasanya akan melompat ke punggung betina dan mengapung bersama, setelahnya bertelur di dalam air. Berbeda dengan desert rain frog yang berkembangbiak di darat, mereka mengembangkan sistem velcro yang lengket di mana sisi depan katak jantan dan sisi belakang katak betina memiliki kelengketan yang sama. Hal tersebut memungkinkan mereka saling menempel dan membantunya bertelur di bawah tanah.
Desert rain frog ternyata spesies katak yang sangat aneh. Gaya hidup dan adaptasinya disesuaikan dengan habitat yang dihuninya. Sebagai informasi tambahan, kamu ternyata bisa melihat organ internal katak ini sebab bagian bawah tubuhnya transparan. Fakta apa yang paling aneh menurutmu?