Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Brown Fish Owl, Dipercaya Warga Nepal Bisa Mengusir Roh Jahat

Burung hantu ikan cokelat (commons.wikimedia.org/Hedayeat Ullah)
Burung hantu ikan cokelat (commons.wikimedia.org/Hedayeat Ullah)
Intinya sih...
  • Burung hantu ikan cokelat pertama kali dideskripsikan pada 1788 oleh naturalis Jerman, Johan Friedrich
  • Burung hantu cokelat memiliki jumbai telinga menonjol dan bagian atasnya ialah cokelat kemerahan dilengkapi garis-garis hitam atau cokelat tua
  • Burung hantu pemakan ikan ini mendiami daerah subtropis yang hangat dan tropis yang lembap serta memakan berbagai jenis ikan dan bangkai
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Burung hantu ikan cokelat pertama kali dideskripsikan pada 1788 oleh naturalis Jerman, Johan Friedrich. Burung hantu ikan cokelat diklasifikasikan dalam genus strix. Setelah itu, burung hantu ikan cokelat ditempatkan dalam genus ketupa pada 1830 oleh naturalis Prancis, Rene Lesson.

Negara-negara bagi rumah burung hantu ikan cokelat adalah Asia Selatan: India, Srilanka, Nepal dan Bangladesh. Mereka juga terbang ke China, Myanmar, Laos, Kamboja, Malaysia hingga Turki.

Adapun suara yang keluar dari burung hantu ikan cokelat yakni “hu who-hu”, “hup-hup-hu” sebagai bentuk komunikasi di wilayah jelajahnya. Suara lain yakni “hooo booo-hooo”, “hu-hu-hu-hu-hu-ha-ha” dan “uh-uh-ha-oo-oo-oof”. Simak lebih lengkap dari penjelasan burung hantu.

1. Ciri fisik sang burung hantu

Burung hantu ikan cokelat (commons.wikimedia.org/D momaya)
Burung hantu ikan cokelat (commons.wikimedia.org/D momaya)

Burung hantu cokelat memiliki jumbai telinga menonjol dan bagian atasnya ialah cokelat kemerahan dilengkapi garis-garis hitam atau cokelat tua. Sedangkan tubuh bawah bercorak kuning hingga putih disertai garis-garis cokelat tua bergelombang. Tenggokannya putih, paruh gelap dan iris kuning emas.

Untuk ukuran tubuh, burung hantu ini berkisar 48-61 cm dengan rentang sayap dari 125-140 cm serta beratnya dari 1-2,5 kg. Burung pemakan ikan itu memiliki kaki panjang, ekor cenderung pendek dan cakram wajah berwarna cokelat muda.

2.Pergerakan burung hantu ikan cokelat

Burung hantu ikan cokelat (commons.wikimedia.org/Aashay25)
Burung hantu ikan cokelat (commons.wikimedia.org/Aashay25)

Burung hantu pemakan ikan ini mendiami daerah subtropis yang hangat dan tropis yang lembap. Lanjutnya, hidup di pegunungan, pohon pinus, kolam, sungai air tawar, hutan gugur dan semi gugur, hutan berdaun lebat dan semi daun lebat, perkebunan dan pohon-pohon.

Animalia bio melansir, burung hantu ikan cokelat bermigrasi ke hutan submontana mencapai 1.500 m di atas permukaan laut. Mereka biasanya berkembang biak di oasis daerah kering. Di Nepal, mereka ditemukan di dataran rendah dan bukit dengan ketinggian hingga 1.500 m.

3. Pola makannya termasuk mengonsumsi bangkai

Burung hantu ikan cokelat (commons.wikimedia.org/Aparajita Datta)
Burung hantu ikan cokelat (commons.wikimedia.org/Aparajita Datta)

Sesuai dengan namanya, burung ini memakan ikan caranya mereka bertengger menghadap ke air. Ketika ada ikan lewat, burung akan menangkap mangsa dengan kaki yang kuat. Ikan dimaksud ialah mas, lele dan belanak.

Mereka juga menggunakan cakarnya yang kuat untuk menangkap mangsanya langsung. Mangsa lain mereka seperti kepiting, katak, tikus, udang, ular, kadal, kepiting dan krustasea. Burung hantu ikan cokelat juga memakan bangkai, namun ini jarang dilakukan. 

4. Kehidupan bersarang dan perkawinan

Burung hantu ikan cokelat (commons.wikimedia.org/UdayKiran28)
Burung hantu ikan cokelat (commons.wikimedia.org/UdayKiran28)

Greenverz menyebut, burung hantu ikan cokelat adalah bersifat soliter dan membuat sarang di hutan lebat dekat perairan tawar. Mengenai sarang, burung hantu ikan cokelat cenderung mengambil sarang burung lain yang terbengkalai seperti elang, gagak bahkan tupai.

Jika membuat sarang sendiri, sang burung menggunakan rongga pohon dan celah-celah batu dilengkapi ranting dan daun. Tentu, gunannya sarang sebagai tempat tinggal keluarga burung setelah kawin.

Betina induknya biasanya bertelur 2-4 butir berwarna putih di mana diletakkan 2-3 hari di sarangnya. Kedua induk akan bergantian mengerami telur yang biasanya sekitar 35 hari. Anak burung cenderung diberikan makanan seperti ikan kecil, tikus dan serangga yakni induk akan memuntahkan makanan tersebut.

Seiring perkembangannya, anak burung akan mulai aktif dan mengepakkan sayap untuk melatih otot-ototnya. Sekitar 70-80 hari setelah lahir, anak burung siap meninggalkan sarang dan berburu mangsa sendiri.

5. Kepercayaan masyarakat Nepal terhadap burung hantu ikan cokelat

Burung hantu ikan cokelat (commons.wikimedia.org/Mildeep)
Burung hantu ikan cokelat (commons.wikimedia.org/Mildeep)

Mengutip Nepaldesk, dalam kepercayaan masyarakat Nepal, burung hantu ikan cokelat adalah simbol kebijaksanaan, misteri dan perlindungan terhadap roh jahat. Lantaran aktif di malam hari, orang di sana mengira bahwa burung ini dikenal sebagai makhluk mistis.

Lanjutnya, masyarakat desa Nepal meyakini bahwa burung hantu ikan cokelat adalah roh pelindung yang melindungi mereka dari kemalangan. Di India, mereka dipercaya memiliki kekuatan ilmu hitam yang dapat diambil sehingga diburu dan dibunuh oleh masyarakat. 

Berdasarkan temuan burung diperkirakan dari zaman es di mana tubuhnya kecil, kaki panjang, serta tulang kaki dan telapak kakinya mirip dengan burung hantu elang. Banyak orang menganggap sebagai burung hantu ikan cokelat purba yang sudah punah. Sisa fosil lainnya berasal dari pilosen awal berusia 5 juta tahun. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us