5 Fakta Unik Great Cormorant, Spesies Burung dengan Usia Panjang

Great cormorant masuk dalam keluarga burung phalacrocoracidae yang mempunyai ciri khas paruh panjang dan runcing serta banyak berhabitat di dekat wilayah perairan. Hewan yang populer dengan nama ilmiah Phalacrocorax carbo ini termasuk burung tangguh karena dapat berimigrasi hingga ratusan kilometer dan mampu bertahan hidup lama.
Memiliki rentang sayap yang sangat panjang, mereka bisa terlihat jelas ketika terbang di udara. Inilah beberapa fakta menarik seputar great cormorant dilansir laman Animalia dan Animaldiversity, sebagai berikut:
1. Habitat asli great cormorant

Populasi great cormorant dapat ditemukan di empat benua, yaitu Eropa, Asia, Amerika, dan Afrika. Di Asia, spesies burung ini juga tersebar di wilayah Asia Tenggara yang jangkauan populasinya terdapat di negara Filipina, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Dilansir laman Animalia, mereka mendiami daerah yang berdekatan dengan laut, seperti pesisir pantai, pulau-pulau, dan muara.
Great cormorant sering membuat sarang di antara bebatuan, semak-semak, hingga pepohonan. Untuk bertahan hidup, great cormorant memangsa ikan, krustasea, dan berbagai jenis serangga.
2. Kebiasaan hidup di alam liar

Great cormorant termasuk hewan yang memiliki sifat sosial tinggi. Spesies burung ini sering terlihat berkumpul dengan sesamanya di alam liar. Selain itu, sebagian besar waktu great cormorant lebih banyak dihabiskan di dalam sarang untuk beristirahat serta membersihkan tubuh. Mereka hanya meninggalkan sarang selama satu jam untuk mencari makanan.
Di habitat aslinya, great cormorant juga memperlihatkan perilaku teritorial dimana mereka akan menyerang hewan yang mencoba memasuki wilayah kekuasaannya. Burung ini dikenal akan kecepatan terbangnya yang sangat cepat hingga 93 km/jam.
3. Ciri khas fisik

Great cormorant termasuk burung berukuran besar yang rata-rata memiliki panjang tubuh 90 sentimeter dan berat 3,7 kilogram. Sementara itu, rentang sayap burung ini mencapai 130 sentimeter. Dilansir laman Animaldiversity, tubuh mereka ditutupi bulu berwarna hitam serta terdapat warna kuning pada bagian gular, yaitu area antara rahang dan leher.
Namun, sebagian besar dari populasi great cormorant memiliki bulu putih pada wajah dan tenggorokannya. Untuk membedakan kelamin, ukuran great cormorant betina 10 persen lebih kecil dibandingkan jantan.
4. Sistem reproduksi

Great cormorant merupakan tipe hewan monogami karena mereka hanya berkembang biak dengan satu pasangan untuk seumur hidupnya. Saat mencari pasangan, sang jantan akan melakukan gerakan unik, yaitu dengan mengepak-ngepakkan sayapnya sambil menunjukkan bagian pantatnya yang berwarna putih kepada betina.
Sang betina dapat mengeluarkan maksimal enam telur dan akan diinkubasi selama 31 hari. Anak burung yang baru menetas akan terus tinggal bersama induknya hingga bisa mencari makan sendiri pada usia 50 hari.
5. Populasi yang masih terjaga

Menurut data resmi yang dirilis oleh Badan Konservasi Alam Dunia, jumlah populasi dari great cormorant secara global berkisar antara 1.400.000--2.100.000 ekor. Dengan begitu, spesies burung ini belum dikategorikan sebagai hewan yang dilindungi keberadaannya.
Ada dua faktor yang menyebabkan populasi mereka terancam, yaitu great cormorant yang masih anak-anak sering dimangsa oleh burung-burung predator. Selain itu, great cormorant juga sering dibunuh oleh para peternak ikan karena dianggap sebagai hama. Di alam liar, burung ini dapat bertahan hidup hingga usia 23 tahun.
Nah, itulah beberapa fakta menarik seputar great cormorant yang memiliki penampilan menawan. Dengan populasinya yang menjangkau wilayah Indonesia, apakah kamu pernah melihat burung ini di alam liar?