5 Fakta Gunung Makalu, Terkenal dengan Puncak Piramidanya yang Ikonik

Gunung Makalu adalah salah satu gunung tertinggi di dunia yang terkenal di kalangan para pendaki profesional. Menjulang dengan ketinggian 8.485 meter dari permukaan laut (mdpl), gunung yang berlokasi di wilayah Himalaya di perbatasan China dan Nepal ini merupakan gunung tertinggi kelima di dunia yang juga masuk ke dalam jajaran kelompok gunung the fourteen of eighthousanders atau 14 gunung yang memiliki ketinggian di atas 8.000-an mdpl yang tersebar dan hanya terdapat di wilayah Himalaya dan Karakoram, Asia.
Dari sejumlah informasi, nama Makalu berasal dari bahasa Sansekerta Maha Kala, sebuah nama untuk Dewa Hindu, Dewa Shiva. Menurut Acethehimalaya, meskipun Makalu merupakan salah satu gunung tertinggi di dunia yang cukup populer namun gunung tersebut masih mempertahankan sebagian besar keindahan alamnya yang belum banyak terjamah. Makalu merupakan tujuan populer bagi wisatawan yang menyukai aktivitas luar ruangan yang ingin merasakan keagungan dan keindahan alam.
Ingin tahu lebih lanjut dengan gunung yang terkenal dengan puncak piramidnya yang ikonik ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!
1. Berhasil dipuncaki pertama kali pada tahun 1955

Gunung Makalu yang terletak sekitar 23 km sebelah tenggara Gunung Everest (8.849 mdpl) berhasil dipuncaki pertama kali pada tahun 1955. Menurut Guinnessworldrecords, pada tanggal 15 Mei 1955, Makalu berhasil dipuncaki untuk pertama kalinya oleh dua pendaki profesional asal Prancis yaitu Jean Couzy dan Lionel Terray yang mendaki melalui sisi utara dan punggungan timur laut gunung yang menjadi rute pendakian standar saat ini. Sebenarnya upaya memuncaki Makalu telah dilakukan pada musim semi tahun 1954 oleh tim pendaki Amerika yang dipimpin oleh Riley Keagan. Saat itu mereka berhasil sampai di ketinggian 7.100 mdpl melalui punggungan tenggara gunung namun terpaksa turun kembali karena badai besar yang terjadi terus menerus.
Sejak berhasil dipuncaki pertama kali pada tahun 1955, hingga saat ini Makalu telah berhasil dipuncaki oleh ratusan pendaki. Selain puncak utamanya, Makalu juga memiliki dua puncak tambahan yang terkenal, puncak tambahan tersebut bernama Kangchungtse atau Makalu II dengan ketinggian sekitar 7.678 mdpl dan terletak sekitar 3 km dari puncak utama serta puncak yang bernama Chomo Lonzo dengan ketinggian sekitar 7.804 mdpl.
2. Salah satu gunung yang paling sulit didaki
Asian-trekking melansir, Makalu adalah salah satu gunung dari kelompok 14 gunung dengan ketinggian lebih dari 8.000-an mdpl yang paling sulit untuk didaki dan diperlukan keterampilan teknis pendakian yang mumpuni bagi setiap pendaki yang ingin mencapai puncaknya. Gunung ini terkenal dengan lereng curam dan punggungan bukit yang terjal serta ekspos cuaca dingin dan badai yang ekstrem terhadap para pendakinya. Pendakian akhir menuju puncaknya yang berbentuk piramida membutuhkan keahlian teknis panjat tebing yang harus dikuasai oleh para pendaki yang ingin memuncakinya. Makalu juga terkenal dengan puncak piramidanya yang ikonik tersebut.
Sejumlah informasi juga menyebutkan bahwa Makalu lebih sulit didaki dibandingkan dengan Everest, sejumlah pendaki menggunakan pengalaman mereka ketika mendaki Gunung Everest untuk memahami Makalu. Dibandingkan dengen Everest, rasio kematian pendakian Makalu lebih besar. Dikutip dari laman Mountainiq hingga per tahun 2018, dari sekitar 410 orang pendaki yang berhasil mencapai puncak Makalu terdapat 41 kematian atau rasio kematian pendakian Makalu adalah sekitar 10% sedangkan dari sekitar 8.950 orang pendaki yang berhasil mencapai puncak Everest terdapat sekitar 295 kematian atau rasio kematian pendakian Everest adalah sekitar 3.29%.
3. Rute menuju base camp pendakiannya terkenal dengan keindahan alamnya

Base camp pendakian adalah suatu area atau wilayah pertama yang berada di kaki gunung dekat rute awal jalur pendakian di mana persiapan awal pendakian dilakukan. Di base camp inilah para pendaki akan mendirikan pos awal untuk beristirahat dan mendapatkan berbagai macam data pendakian untuk analisa lebih lanjut seperti kondisi cuaca, perkiraan suhu di puncak dan lain sebagainya. Dilansir Himalayanglacier, rute menuju wilayah base camp Makalu atau yang dikenal dengan Makalu Base Camp Trek berada di tempat yang terpencil dan masih belum begitu banyak dikunjungi oleh orang. Di kalangan para pendaki rute atau trek menuju base camp Makalu ini juga dikenal sebagai salah satu dari 9 jalur terpencil yang indah di Nepal yang dijuluki dengan off beaten trek of Nepal
Sejumlah agen ekspedisi menawarkan pengalaman untuk trekking di area ini. Tidak melulu mengenai puncak gunung yang tinggi, Makalu Base Camp Trek menawarkan kesempatan luar biasa untuk menjelajahi dataran tinggi, lanskap berselimut salju dan gaya hidup etnis Himalaya. Bagian bawah jalur tersebut terkenal dengan rimbunnya hutan rhododendron yang menghijau sedangkan bagian atasnya terdiri dari tebing granit yang tertutup oleh gletser yang seolah menggantung dan juga air terjun. Jalur trekking tersebut adalah pilihan ideal bagi para pecinta alam yang ingin mencari ketenangan di alam yang masih asri.
4. Berada dalam kawasan Taman Nasional Makalu Barun

Gunung Makalu berada di dalam kawasan Taman Nasional yang terkenal yaitu Taman Nasional Makalu Barun (Makalu Barun National Park). Walkthroughhimalayas melansir, Taman Nasional Makalu Barun merupakan salah satu "permata" di Nepal Timur, didirikan pada tahun 1992 sebagai area konservasi. Meliputi area seluas 1.500 km2 di Distrik Sankhuwasabha dan Solukhumbu, taman nasional ini memiliki kawasan zona penyangga seluas 830 km2. Terdapat fakta menarik tentang Taman Nasional Makalu Barun ini yang merupakan satu-satunya taman nasional di dunia yang memiliki wilayah dengan elevation gain (ketinggian kumulatif) hingga lebih dari 8.000-an mdpl.
Taman Nasional ini terkenal dengan beragam spesies tanaman dan menjadi rumah bagi 25 spesies bunga rhododendron yang menjadi simbol bunga nasional Nepal, 47 jenis anggrek dan 56 jenis tanaman langka lainnya. Untuk satwa liarnya, taman nasional ini memiliki lebih dari 600 spesies satwa liar seperti: macan tutul salju yang sangat langka, macan dahan, rusa, trenggiling china, panda merah, babi hutan dan lain sebagainya. Berbagai spesies burung juga ditemukan di taman nasional ini seperti burung parkit cincin mawar (rose-ringed parakeet) yang terlihat bersama burung-burung eksotik lainnya.Taman Makalu Barun menjadi surganya peneliti dan penggemar satwa serta tanaman liar.
5. Memiliki dua periode waktu pendakian terbaik

Meskipun perubahan cuaca di Makalu terkadang tidak dapat diprediksi dan ekstrem, namun untuk mendaki puncak Gunung Makalu terdapat dua waktu pendakian ideal yaitu di musim semi yang berlangsung pada bulan April hingga akhir Mei dan pada musim gugur yang berlangsung pada bulan September hingga akhir November. Sejumlah informasi menyebutkan bahwa selama musim semi ataupun musim gugur tersebut potensi resiko turun hujan salju atau hujan lebat adalah kecil dan selama musim tersebut para pendaki bisa menikmati pendakian gunung dengan keindahan alam serta langitnya yang cerah.
Menurut Peakclimbingnepal , tidak disarankan untuk mendaki pada musim dingin (winter) dan periode angin muson (monsoon) karena pada periode tersebut cuaca di Makalu dapat menjadi sangat buruk dan ekstrem. Hal tersebut dapat menyebabkan jalur pendakian menjadi lebih sulit dan beresiko terhadap kesehatan pendaki hingga membahayakan nyawanya. Meski demikian terdapat sejumlah pendaki yang memiliki passion untuk menggapai puncak-puncak gunung tertinggi dunia tersebut dalam periode winternya karena akan memberikan sebuah "pride" tersendiri.
Wilayah Himalaya terkenal dengan keindahan bentang alam pegunungan dan sejumlah tempat yang memiliki keindahan alamnya yang masih asri. Banyak pendaki dan pecinta alam yang memasukkan tempat-tempat tersebut ke dalam daftar destinasi impian mereka, dan banyak di antara mereka yang akhirnya berhasil pergi ke tempat indah tersebut. Bagaimana apakah tertarik dan berani untuk menjelajahi Gunung Makalu ini?