5 Fakta Kota Kuno Sigiriya, Memiliki Julukan Kota di Atas Awan

Kota Kuno Sigiriya atau yang dikenal dengan sebutan The Ancient City of Sigiriya merupakan sebuah situs bersejarah yang berlokasi di kota Dambulla, Sri Lanka. Kota Kuno Sigirya ini terdiri dari beberapa bangunan. Bangunan-bangunan tersebut berupa istana, benteng, kolam, patung, dan perkebunan. Kota Kuno ini telah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan dibangun oleh salah satu raja Sigiriya. Kira-kira apa tujuan dibangunnya Kota Kuno Sigiriya ini? Untuk mengetahui jawabannya, Yuk, simak artikel di bawah!
1.Siapa yang membangun Kota kuno Sigiriya?

Dilansir laman National Geographic, Kota Kuno Sigiriya dibangun oleh seorang raja Sigiriya bernama Raja Kashyapa I. Raja Kashyapa I membangun Kota Kuno Sigiriya pada abad ke-5. Raja Kashyapa merupakan putra sulung dari Raja Dhatusena, yaitu raja pertama dari dinasti kerajaan Moriyan.
Dalam membangun Kota Kuno Sigiriya, raja Kashyapa I terinspirasi oleh kota mitologi Budha Alakamanda yang konon merupakan kota indah para dewa yang dibangun di atas awan. Raja Kashyapa I ingin mewujudkan hal tersebut. Oleh sebab itu, ia mulai membangun istana barunya di Sigiriya yang sekarang disebut dengan Kota Kuno Sigiriya.
2.Apa tujuan dibangunya Kota Kuno Sigiriya?

Raja Kashyapa I terinspirasi oleh kota mitologi Budha Alakamanda yaitu kota para dewa yang berada di atas awan. Dari situlah raja Kashyapa I mendapatkan ide untuk membangun kota di atas awan milik dirinya sendiri.
Selain karena ingin mewujudkan kota di atas awan agar menjadi kenyataan. Raja Kashyapa I membangun Kota Kuno Sigiriya dengan tujuan untuk perlindungan diri.
Dilansir laman Sigiriya Info, pada kala itu, raja Kashyapa I sedang mengalami konflik dengan saudara laki-lakinya yaitu Moggallana yang merupakan pewaris tahta sah kerajaan. Raja Kashyapa I akhirnya membangun Kota Kuno Sigiriya di atas awan agar dapat mewaspadai atau memantau potensi konflik yang timbul dengan jelas dari atas. Dibangunnya Kota Kuno Sigiriya di atas awan juga membantunya untuk melindungi diri atau menghindar apabila terdapat serangan yang mendadak.
3.Seperti apa bentuk istana di atas awan?

Dilansir laman UNESCO World Heritage Centre, Kota Kuno Sigirya merupakan kota yang dibangun di lereng yang curam hingga puncak batu granit yang sangat besar. Puncak kota Sigiriya berada di atas batu besar yang memiliki nama Batu Singa. Batu Singa ini memiliki ketinggian hingga 200 meter di atas permukaan laut. Untuk sampai ke puncak Sigiriya tersebut, seseorang harus mendaki 1.200 anak tangga. Oleh sebab itu, Kota Kuno ini disebut juga dengan kota di atas awan.
Kota Kuno Sigiriya memiliki istana, kolam, benteng pertahanan, hingga beberapa patung yang terbuat dari batu bata. Di sekeliling istana pada Kota Kuno juga tedapat beberapa kebun dan pepohonan yang sangat luas. Kota Kuno Sigiriya memiliki luas yang diperkirakan hingga 90 hektar. Luas sekali ya!
4.Kota Kuno Sigiriya ditinggalkan karena kekalahan raja Kashyapa I

Kota Kuno Sigiriya berhasil berdiri dan mempertahankan kedudukannya selama 14 tahun dalam pemerintahan raja Kashyapa I. Selama 14 tahun tersebut, raja Kashyapa I tidak terlalu mendapatkan banyak perlawanan dari saudara laki-lakinya sehingga ia dapat mempertahankan Sigiriya.
Saudara laki-laki raja Kashyapa I yaitu Moggallana melarikan diri ke India Selatan selama bertahun-tahun. Selama di India Selatan, Moggallana berhasil mengumpulkan pasukan yang cukup besar hingga pada akhirnya ia kembali ke Sigiriya untuk merebut tahta yang sebenarnya miliknya.
Dilansir laman Archaeology Travel, selama perebutan tahta dengan Moggallana, raja Kashyapa I hanya memiliki sedikit peluang untuk menang. Akhirnya, di akhir abad ke-5, raja Kashyapa I bunuh diri dengan memotong lehernya sendiri dalam pertumpuran dengan Moggallana.
Dari situlah pemerintahan raja Kashyapa I berakhir. Moggallana mendapatkan hak nya kembali sebagai seorang raja dan memutuskan untuk meninggalkan Sigiriya. Sejak saat itu, kota Sigiriya ditinggalkan dan menjadi kota terbengkalai.
5.Kota Kuno Sigiriya terbengkalai hingga akhirnya ditemukan kembali oleh seorang Mayor asal Inggris

Setelah kekalahan raja Kashyapa I dengan Moggallana pada akhir abad ke-5. Kota Sigiriya ditinggalkan dan menjadi kota terbengkalai. Kota Sigiriya menjadi kota terbengkalai selama lebih dari 1.000 tahun lamanya. Hingga pada akhirnya, seseorang menemukan kembali kota ini dan menjadikannya sebagai situs sejarah.
Dilansir laman Travel Talks Tours, kota Sigiriya ditemukan kembali pada tahun 1831 oleh seorang Mayor Angkatan Darat asal Inggris bernama Jonathan Forbes. Mayor Forbes tidak sengaja menemukan kota Sigiriya ketika sedang melintasi Sri Lanka.
Setelah ditemukan kembali, para arkeolog mulai melakukan analisis dan penelitian di wilayah tersebut. Dari penelitian itulah, arkeolog mendapat pemahaman dan pengetahuan baru terkait kota Sigiriya dan raja Kashyapa I.
Itulah 5 fakta terkait Kota Kuno Sigiriya. Kota Kuno Sigiriya merupakan kota yang terdiri dari bangunan istana, benteng, patung, dan perkebunan. Kota ini dibangun oleh raja Kashyapa I dengan tujuan untuk melindungi diri dan mewaspadai lingkungan sekitar apabila terjadi konflik.
Kota Kuno Sigiriya dibangun di lereng yang curam dan memiliki puncak di atas batu bernama Batu Singa. Batu Singa ini memiliki ketinggian di atas 200 meter sehingga membuat kota ini mendapat julukan kota di atas awan.
Kota Kuno Sigiriya sempat terbengkalai selama ribuan tahun karena kekalahan raja Kashyapa I hingga pada akhirnya ditemukan kembali oleh seorang Mayor asal Inggris pada tahun 1831.