Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Kuil Matahari Modhera, Kuil Megah yang Dibangun Tanpa Mortar

ilustrasi Kuil Matahari Modhera
ilustrasi Kuil Matahari Modhera (wikimedia.org/Bernard Gagnon)
Intinya sih...
  • Kuil Matahari Modhera dibangun oleh Raja Bhima I pada tahun 1026 Masehi sebagai dedikasi kepada Dewa Surya, menunjukkan stabilitas politik dan kekayaan kerajaan Solanki.
  • Kuil ini dibangun tanpa mortar, menggunakan teknik interlocking, dan memiliki gaya arsitektur khas Solanki yang terkenal di India Barat.
  • Kuil Matahari Modhera memiliki orientasi yang presisi terhadap pergerakan matahari, dipenuhi oleh ukiran kosmologi, dan merupakan simbol ilmu arsitektur India kuno.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kuil Matahari Modhera di Gujarat, India, adalah salah satu peninggalan sejarah yang begitu memikat karena keindahan arsitektur sekaligus kedalaman maknanya. Terletak di Desa Modhera, distrik Mehsana, kuil ini didedikasikan untuk Dewa Surya, dewa matahari dalam kepercayaan Hindu. Kehadiran kuil ini tidak hanya mencerminkan kekuatan spiritual masyarakat India kuno, tetapi juga kemajuan ilmu pengetahuan mereka, terutama dalam bidang arsitektur dan astronomi.

Banyak wisatawan yang terpesona dengan harmoni antara seni ukir, tata letak bangunan, dan simbolisme religius yang ada di setiap sudut kuil. Keunikan kuil ini membuatnya berbeda dengan situs bersejarah lain, karena setiap detailnya menunjukkan adanya pengetahuan mendalam yang diterapkan berabad-abad lalu. Ingin mengetahui informasi lebih banyak terkait Kuil Matahari Modhera? Yuk, simak artikelnya di bawah ini!

1. Dibangun oleh Raja Bhima I

ilustrasi Kuil Matahari Modhera
ilustrasi Kuil Matahari Modhera (wikimedia.org/Dharti Patel)

Dilansir laman Asian Historical Architecture, Kuil Matahari Modhera dibangun pada tahun 1026 Masehi oleh Raja Bhima I dari Dinasti Solanki, yang pada masa itu berkuasa di Gujarat. Dinasti Solanki dikenal sebagai penguasa yang sangat mendukung perkembangan seni dan arsitektur, sehingga banyak peninggalan menakjubkan lahir pada masa pemerintahan mereka.

Raja Bhima I memerintahkan pembangunan kuil ini sebagai dedikasi kepada Dewa Surya, yang diyakini memberikan kekuatan dan kejayaan bagi para pemuja-Nya. Pembangunan kuil ini juga menunjukkan stabilitas politik dan kekayaan kerajaan Solanki yang mampu membiayai proyek berskala besar.

Meski sempat mengalami serangan Mahmud dari Ghazni, kuil ini tetap berdiri gagah dengan keindahannya yang mengagumkan. Peninggalan ini menjadi salah satu representasi terbaik arsitektur Solanki yang masih bisa disaksikan hingga kini.

2. Kuil megah tanpa mortar

ilustrasi Kuil Matahari Modhera
ilustrasi Kuil Matahari Modhera (wikimedia.org/Rupeshsarkar)

Dilansir laman Asian Historical Architecture, salah satu fakta menarik dari Kuil Matahari Modhera adalah pembangunannya dilakukan tanpa menggunakan mortar atau semen sama sekali. Batu-batu besar yang digunakan untuk membangun kuil disusun dengan teknik interlocking, sehingga saling mengunci satu sama lain dengan presisi.

Bangunan yang berdiri lebih dari sembilan abad ini menjadi bukti nyata bahwa metode tradisional bisa menghasilkan struktur yang kokoh sekaligus tahan lama. Keunikan ini membuat kuil Modhera sering dijadikan bahan penelitian oleh para arkeolog dan insinyur modern. Mereka kagum bagaimana teknologi sederhana tapi cerdas ini mampu menahan guncangan dan cuaca ekstrem dalam jangka waktu lama.

3. Gaya arsitektur khas Solanki yang terkenal di India Barat

ilustrasi Kuil Matahari Modhera
ilustrasi Kuil Matahari Modhera (wikimedia.org/Parag Sane)

Dilansir laman UNESCO World Heritage Centre, Kuil Matahari Modhera dibangun dengan gaya arsitektur Māru-Gurjara atau Solanki yang sangat terkenal di India bagian barat. Gaya ini ditandai dengan ukiran batu pasir yang rumit, menampilkan kisah mitologi, tokoh dewa-dewi, hingga ornamen geometris.

Struktur kuil terdiri dari tiga bagian utama, yaitu Surya Kund (kolam ritual), Sabha Mandap (aula pertemuan), dan Guda Mandap (ruang pemujaan utama). Surya Kund berbentuk persegi besar dengan ratusan anak tangga serta 108 kuil kecil di sekelilingnya, angka yang dianggap sakral dalam ajaran Hindu.

Sabha Mandap berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para umat untuk kegiatan keagamaan maupun diskusi spiritual. Sementara itu, Guda Mandap adalah ruang inti yang dulunya menyimpan arca Dewa Surya.

4. Memiliki orientasi yang presisi terhadap pergerakan matahari

ilustrasi Kuil Matahari Modhera
ilustrasi Kuil Matahari Modhera (wikimedia.org/Dhruv Nehate)

Dilansir laman TravelTriangle, Kuil Matahari Modhera dikenal karena orientasinya yang sangat presisi terhadap pergerakan matahari. Pada masa lalu, sinar matahari pagi tepat masuk melalui pintu utama dan menyinari arca Dewa Surya di ruang pemujaan saat terjadi ekuinoks.

Posisi ini tidak hanya memperkuat makna spiritual kuil sebagai tempat pemujaan Dewa Surya, tetapi juga menambah keajaiban arsitektur kuno yang sarat ilmu pengetahuan. Presisi orientasi kuil ini menjadi bukti bahwa pengetahuan astronomi sudah dipraktikkan secara nyata dalam pembangunan suci pada abad ke-11. Hingga kini, orientasi matahari di Kuil Modhera tetap menjadi salah satu daya tarik utama yang membuat pengunjung terpesona.

5. Dipenuhi oleh ukiran kosmologi

ilustrasi Kuil Matahari Modhera
ilustrasi Kuil Matahari Modhera (wikimedia.org/Bernard Gagnon)

Setiap sudut dinding Kuil Matahari Modhera dipenuhi dengan ukiran yang memiliki makna mendalam. Dilansir laman Tale 2 Backpackers, relief-reliefnya menggambarkan berbagai kisah dari Ramayana, Mahabharata, hingga Purana, yang merupakan sumber utama mitologi Hindu. Selain itu, terdapat juga simbol-simbol kosmologi yang menggambarkan perjalanan waktu, musim, dan siklus kehidupan.

Arsitek dan seniman masa itu berhasil memadukan seni ukir dengan pesan spiritual dan filosofis yang kompleks. Misalnya, relief dewa-dewi ditempatkan dengan urutan tertentu untuk mencerminkan keseimbangan kosmik. Banyak pengunjung yang menganggap ukiran di kuil ini sebagai “kitab terbuka” yang bisa dipelajari melalui seni visual.

6. Simbol ilmu arsitektur India kuno

ilustrasi Kuil Matahari Modhera
ilustrasi Kuil Matahari Modhera (wikimedia.org/Bernard Gagnon)

Kuil Matahari Modhera bukan hanya tempat pemujaan, tetapi juga simbol kemajuan ilmu arsitektur India kuno. Dilansir laman InstaAstro, tata letak bangunan mengikuti prinsip Vastu Shastra, sebuah ilmu tradisional yang mengatur harmonisasi ruang dengan energi alam semesta.

Proporsi bangunan, orientasi terhadap matahari, dan penggunaan angka-angka simbolis seperti 108 semuanya mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang sains dan spiritualitas. Kuil ini juga memperlihatkan penerapan ilmu matematika dan geometri dalam pembangunan arsitektur sakral. Misalnya, pola anak tangga di Surya Kund yang membentuk desain simetris menjadi contoh perhitungan yang sangat presisi.

Kuil Matahari Modhera kini tidak lagi digunakan untuk ibadah, tetapi statusnya tetap dijaga sebagai warisan nasional oleh Archaeological Survey of India. Keberadaannya menjadi salah satu bukti kebesaran masa lalu yang patut dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang. Selain sebagai situs sejarah, kuil ini juga menjadi pusat kegiatan budaya modern melalui Modhera Dance Festival atau Uttarardh Mahotsav. Dengan perpaduan antara sejarah, seni, dan budaya, Kuil Matahari Modhera tetap menjadi simbol yang memancarkan cahaya pengetahuan dan keindahan hingga saat ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us

Latest in Science

See More

3 Negara Kaya di Eropa yang Tidak Pernah Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

06 Sep 2025, 12:41 WIBScience