5 Fakta Lalat Tentara Hitam, Sangat Bermanfaat bagi Manusia

- Lalat tentara hitam memiliki manfaat ekonomi yang tinggi.
- Mereka dapat hidup di berbagai jenis habitat dan tidak memilih makanan.
- Keberadaannya bermanfaat sebagai dekomposer sampah organik, pupuk tanaman, pakan ternak, produk kecantikan, dan bahan bakar nabati.
Di dunia ini, ada begitu banyak jenis serangga dalam ordo Diptera. Adapun, kebanyakan mungkin membuat kita merasa jijik, contohnya lalat. Namun, ada satu spesies lalat yang sebenarnya tidak terlihat buruk dan malah memiliki segudang manfaat. Nama lalat tersebut adalah lalat tentara hitam (Hermetia illucens).
Kalau dilihat sekilas, lalat yang satu ini memang tampak mirip dengan tawon. Hanya saja, tubuh mereka lebih ramping dan dibalut dengan warna hitam legam serta sedikit garis putih di bagian bawah tubuh. Ada dimorfisme seksual dari spesies lalat ini karena ukuran betina lebih besar ketimbang jantan dan pola berwarna putih di tubuh betina jauh lebih bervariasi.
Ukuran lalat tentara hitam saat sudah dewasa berkisar 15—20 mm saja. Selain terlihat tidak menjijikkan, spesies lalat ini sebenarnya jadi salah satu serangga yang digandrungi manusia karena segudang manfaat yang mereka tawarkan, lho. Penasaran apa manfaat dari lalat tentara hitam? Simak bersama fakta-fakta menarik dari lalat ini, ya!
1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

Sebenarnya, lalat tentara hitam berasal dari Amerika Utara dan Amerika Selatan. Namun, seiring dengan tingginya popularitas, lalat ini mulai tersebar ke seluruh penjuru dunia, kecuali Antartika dan Arktik. Selama iklim tempat tinggal mereka ada pada kawasan tropis, subtropis, dan sedang, serangga yang satu ini bisa hidup dengan nyaman.
Tak hanya adaptif pada zona iklim, lalat tentara hitam juga bisa bertahan pada berbagai jenis habitat. Dilansir Animal Diversity, lalat ini dapat tinggal di hutan, kebun manusia, desa, sampai kawasan perkotaan dengan baik. Mereka menjadikan batang pohon atau tanaman di sekitar sebagai rumah ketika hendak beristirahat, makan, ataupun bereproduksi.
Berbicara soal makanan, lalat tentara hitam tidak pilih-pilih. Malahan, lalat dewasa sebenarnya hanya perlu mengonsumsi air, sari buah, dan nektar. Sebab, lalat tentara hitam punya cukup banyak energi yang disimpan ketika masih menjadi larva. Lalat tentara hitam termasuk hewan diurnal sehingga lebih banyak beraktivitas pada siang hari. Nah, sebaliknya, saat lalat ini masih berbentuk larva, mereka terbilang "rakus".
Pasalnya, larva lalat tentara hitam dapat mengonsumsi apa pun. Selama di depan ada material organik yang sudah agak membusuk, larva lalat ini tidak segan untuk mengonsumsi itu. Artinya, mulai dari sisa-sisa tanaman, sayur dan buah, biji-bijian, sampai bangkai hewan sekalipun dapat menjadi makanan bagi mereka.
2. Cenderung menghindari manusia

Berbeda dengan kebanyakan lalat rumahan yang selalu hinggap di sekitar kita, terutama jika ada makanan, sifat lalat tentara hitam justru sebaliknya. Dilansir Soldier Fly, spesies lalat ini justru selalu berusaha menjauh dari manusia. Dalam kacamata mereka, kita adalah potensi bahaya yang wajib untuk dihindari.
Alasan lain mengapa lalat tentara hitam cenderung menghindar dari kita terkait dengan kecepatan. Kalau kerabat lalat lain punya kecepatan dan refleks yang luar biasa dan membuat mereka dapat menghindari serangan manusia, lalat tentara hitam justru tidak bisa. Gerakan lalat ini sangat lamban, terutama ketika sedang terbang. Alasan lain kenapa kita sulit melihat lalat tentara hitam karena pilihan tempat mereka yang relatif sangat lembap yang kurang disukai manusia.
3. Rata-rata usia mereka sedikit lebih panjang

Sama seperti kebanyakan serangga, usia lalat tentara hitam sebenarnya tidak terlalu panjang. Namun, kalau dibandingkan dengan rata-rata usia spesies lalat, sebenarnya usia lalat ini terbilang sedikit lebih panjang. Sebagai catatan, rata-rata usia yang dimiliki lalat dewasa itu sekitar 15—30 hari saja.
Sementara, lalat tentara hitam masih bisa bertahan sedikit lebih lama. Animalia melansir kalau lalat ini bertahan sekitar 47—73 hari jika memperoleh sumber makanan dan air yang mencukupi. Kalau suplai makanan itu dikurangi, lalat ini masih bisa bertahan sekitar 8—10 hari ke depan berkat cadangan lemak yang dikumpulkan saat masih menjadi larva. Oh, ya, lalat tentara hitam yang mencapai usia terpanjang kebanyakan berasal dari lalat yang dipelihara manusia karena suplai makanan dan air mereka lebih terjamin ketimbang di alam.
4. Sistem reproduksi

Tidak ada musim kawin bagi lalat tentara hitam mengingat usia mereka yang sangat terbatas. Uniknya, lalat yang satu ini sudah bisa kawin hanya dalam kurun waktu 2 hari pascaberubah menjadi lalat dewasa. Lalat tentara hitam jantan menjadi lebih teritorial saat hendak kawin dan tidak menoleransi pejantan mana saja yang coba melintas di wilayah mereka. Proses perkawinan terjadi di udara dengan lalat jantan akan menyergap betina dari belakang dan melakukan pembuahan.
Mengingat peta persebaran lalat tentara hitam yang sangat luas, siklus reproduksi serangga ini jadi berbeda-beda. Utamanya, mereka lebih banyak bereproduksi pada suhu yang sejuk, yakni sekitar 25—30 derajat celsius. Selain itu, kelembapan udara jadi faktor lain yang memengaruhi siklus reproduksi tersebut.
Dilansir University of Florida, lalat tentara hitam betina dapat menghasilkan sekitar 500 butir telur dalam 1 siklus reproduksi. Jumlah ini dapat lebih besar hingga menyentuh seribu butir telur dan diletakkan oleh betina di material organik. Sebenarnya, lalat tentara hitam betina tidak mati setelah bereproduksi. Namun, proses reproduksi yang dapat dilakukan oleh betina hanya bisa sekali sepanjang hidup mereka. Sebab, setelah proses pertama, tubuh betina tidak lagi menghasilkan sel telur.
Ukuran telur lalat tentara hitam sekitar 1 mm. Adapun, setelah dikeluarkan, telur ini menjalani masa inkubasi selama 3—4 hari sebelum menetas. Sepanjang hidup, lalat tentara hitam mengalami lima fase berbeda, mulai dari fase menjadi telur, berubah jadi larva (maggot), berkembang jadi prepupa, menjadi pupa sepenuhnya, dan terakhir mencapai bentuk lalat dewasa.
5. Manfaat dari lalat tentara hitam

Mengingat peta persebaran yang sangat luas dan semakin populernya lalat tentara hitam bagi manusia, keberadaan serangga ini jelas tidak mengalami masalah sama sekali. Malahan, sejak abad ke-20, manusia mulai membuka peternakan khusus untuk mengembangbiakkan lalat tentara hitam. Alasannya tentu karena ada segudang manfaat yang ditawarkan oleh lalat yang satu ini.
Grubbly Farm melansir kalau larva lalat tentara hitam dapat berguna sebagai dekomposer sampah-sampah organik. Jadi, mereka mampu membersihkan salah satu jenis sampah dengan jumlah paling banyak di Bumi. Belum lagi, ada sederet manfaat ekonomi yang dapat kita peroleh dengan mengembangbiakkan lalat tentara hitam.
Ingat makanan mereka yang berupa sampah organik? Ternyata, sisa-sisa makanan larva lalat tentara hitam itu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang baik untuk tanaman. Kemudian, setelah masuk pada usia tertentu, larva lalat ini digunakan sebagai pakan ternak, ikan di akuarium, ataupun hewan peliharaan seperti reptil. Nilai gizi larva lalat ini jelas sangat tinggi bagi hewan-hewan tersebut sehingga sangat diminati oleh para peternak. Uniknya, larva lalat tentara hitam juga dibuat menjadi bubuk untuk selanjutnya dicampurkan pada berbagai pakan hewan.
Jangan merasa jijik dengan satu keuntungan lain dari lalat ini! Faktanya, lalat tentara hitam dewasa dapat dimanfaatkan sebagai tambahan produk kecantikan! Ya, dari serangga ini, kita dapat mengekstrak minyak dari tubuh mereka yang ternyata kaya akan nutrisi. Beberapa jenis kosmetik yang memanfaatkan minyak lalat tentara hitam ialah losion dan berbagai produk perawatan kulit. Oh, ya, ekstrak minyak dari lalat ini dinilai bisa juga dimanfaatkan sebagai bahan baku obat dan menggantikan kelapa sawit sebagai bahan bakar nabati (biofuel), lho.
Kamu mungkin berpikir kalau menyentuh larva atau lalat tentara dewasa itu menjijikkan. Padahal, sebenarnya serangga ini justru menghindari hal-hal yang kotor, semisal bakteri. Ini yang membuat mereka jadi pakan yang relatif sehat dan aman. Bayangkan saja, dari satu jenis serangga, kita bisa memperoleh keuntungan dari mengatasi masalah sampah organik, menyuburkan tanah, memberi pakan ternak atau hewan peliharaan, mengaplikasikan pada kebutuhan manusia, sampai memperoleh keuntungan secara ekonomi. Hebat sekali si lalat tentara hitam ini, bukan?