Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Hewan yang Tidak Memiliki Darah dan Cara Mereka Bertahan Hidup

ilustrasi ubur-ubur (unsplash.com/Matthias Götzke)
ilustrasi ubur-ubur (unsplash.com/Matthias Götzke)
Intinya sih...
  • Spons laut tidak memiliki peredaran darah, menyerap air dan oksigen melalui pori-pori tubuhnya, serta menggunakan sistem difusi untuk mendistribusikan zat-zat yang diperlukan.
  • Zooflagellata adalah plankton mikroskopis tanpa peredaran darah, menggunakan flagel untuk bergerak, dan melakukan proses metabolisme melalui difusi dari membran selnya.
  • Cacing pipih hidup tanpa peredaran darah, bernapas dan menyerap nutrisi langsung melalui permukaan tubuhnya, memungkinkan bertahan di lingkungan dengan kadar oksigen terbatas.

Dalam dunia hewan ternyata darah merupakan komponen yang sangat vital karena berfungsi untuk mengangkut nutrisi oksigen dan zat-zat lain ke seluruh tubuh. Namun nyatanya tidak semua makhluk hidup justru memiliki hal tersebut. Ada beberapa hewan yang telah mengalami evolusi cukup unik, sehingga memungkinkan mereka untuk dapat bertahan hidup tanpa adanya sistem peredaran darah seperti yang dimiliki manusia dan juga hewan bertulang belakang lainnya.

Ketiadaan darah pada hewan-hewan tersebut pada umumnya berkaitan dengan ukuran tubuh yang relatif kecil, struktur yang sederhana, hingga sistem transportasi internal yang tampak berbeda jika dibandingkan hewan pada umumnya. Oleh sebab itu, perhatikanlah beberapa hewan berikut ini yang tidak memiliki darah dan cara mereka untuk bertahan hidup, sehingga membuktikan bahwa hidup tanpa darah ternyata tetap memungkinkan.

1. Spons laut

Spons laut (unsplash.com/Qui Nguyen)
Spons laut (unsplash.com/Qui Nguyen)

Spons laut merupakan hewan invertebrata sederhana yang memang pada umumnya menempel di bagian dasar laut, serta tidak memiliki adanya sistem peredaran darah sama sekali. Hewan ini biasanya akan menyerap air melalui pori-pori kecil yang ada di tubuhnya, lalu kemudian menyaring oksigen dan memakan dari air tersebut dengan menggunakan sel khusus yang disebut dengan koanosit.

Melalui struktur tubuh yang berlubang dan juga tidak memiliki organ internal yang cukup kompleks, maka spons laut sangat memungkinkan untuk bertahan hidup dengan cara mengandalkan aliran air sebagai transportasi zat utamanya. Dikarenakan tidak memiliki darah, maka sistem difusi yang dimiliki spons laut menjadi metode utama dalam mendistribusikan zat yang memang diperlukan oleh tubuh.

2. Plankton jenis zooflagellata

ilustrasi plankton (oceanservice.noaa.gov)
ilustrasi plankton (oceanservice.noaa.gov)

Zooflagellata merupakan salah satu jenis plankton mikroskopis yang hidup bebas di lautan, serta tidak memiliki adanya sistem peredaran darah ataupun organ internal yang kompleks. Hewan bersel satu ini pada umumnya menggunakan flagel untuk bisa bergerak, serta memeroleh nutrisi yang berasal dari lingkungan sekitarnya.

Tanpa darah ternyata zooflagellata bisa tetap menjalankan seluruh fungsi metabolisme melalui adanya proses difusi yang berasal dari membran selnya. Struktur yang sangat kecil dan sederhana memungkinkan hewan ini untuk bisa bertahan hidup dan juga berkembang biak dengan baik di berbagai perairan.

3. Cacing pipih

ilustrasi cacing pipih (stowers.org)
ilustrasi cacing pipih (stowers.org)

Cacing pipih merupakan hewan invertebrata yang tidak memiliki sistem peredaran darah, sebab tubuhnya yang tipis dan memungkinkan proses difusi secara langsung dari lingkungan ke jaringan tubuh. Hewan yang satu ini ternyata bernapas dan juga menyerap nutrisi melalui permukaan tubuhnya.

Dikarenakan tubuh cacing pipih yang sangat datar dan juga tidak memiliki adanya rongga tubuh, maka seluruh proses pertukaran zat dilakukan tanpa adanya bantuan organ pengangkut seperti darah. Hal ini seolah membuat mereka mampu hidup di lingkungan yang kadar oksigennya terbatas, seperti di perairan dangkal atau di tubuh inangnya.

4. Ubur-ubur

ilustrasi ubur-ubur (unsplash.com/Irina Iriser)
ilustrasi ubur-ubur (unsplash.com/Irina Iriser)

Ubur-ubur merupakan hewan laut yang terkenal dengan tubuh transparan dan juga tidak memiliki adanya sistem peredaran darah. Hal ini karena ubur-ubur biasanya akan menyerap oksigen secara langsung dari air melalui permukaan tubuh yang terlihat tipis dan juga fleksibel untuk bergerak.

Alih-alih darah, ubur-ubur justru menggunakan adanya sistem kanal yang menyebar di bagian perut untuk bisa mendistribusikan nutrisi ke seluruh bagian tubuh. Struktur tubuh yang sebagian besar terdiri dari air ternyata sangat memungkinkan ubur-ubur untuk bisa menjalankan prosesnya secara langsung dan efisien tanpa memerlukan darah.

Keempat hewan di atas membuktikan bahwa darah bukanlah satu-satunya cara untuk bisa bertahan hidup dan menjalankan fungsi biologisnya. Melalui struktur tubuh yang sederhana dan proses adaptasi yang luar biasa, maka wajar apabila mereka bisa bertahan hidup di habitatnya dengan baik. Setiap hewan seolah memiliki anatomi tubuh yang berbeda-beda!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Salsabila Manlan
EditorSalsabila Manlan
Follow Us