5 Fakta Laut Baltik, Laut Strategis di Eropa Utara

- Laut Baltik adalah bagian dari Samudra Atlantik Utara, memiliki luas sekitar 149.000 mil persegi.
- Memiliki iklim khas dan muara dangkal yang mempengaruhi kadar garam, serta tidak terlalu dipengaruhi oleh arus pasang surut.
- Pesisir Laut Baltik menawarkan habitat penting bagi kehidupan laut, dengan air asin dari Laut Utara masuk melalui Selat Denmark.
Laut Baltik merupakan bagian dari Samudra Atlantik Utara yang membentang dari selatan Denmark hingga hampir mencapai Lingkaran Arktik, menjadi pemisah antara Skandinavia dan daratan utama Eropa. Bagi para ilmuwan, laut yang setengah tertutup dan relatif dangkal ini menjadi objek penelitian menarik, sementara itu bagi para sejarawan, laut ini pernah menjadi pusat ekonomi Liga Hanseatik, sebuah jaringan perdagangan besar di pelabuhan-pelabuhan Eropa Utara pada abad pertengahan.
Laut Baltik memiliki luas sekitar 149.000 mil persegi (386.000 kilometer persegi). Cakupan drainase yang dialiri oleh sungai-sungai yang membawa air tawar ke Laut Baltik luasnya sekitar empat kali lebih besar dari laut itu sendiri.
Yuk, simak fakta tentang Laut Baltik berikut ini!
1. Laut Baltik memiliki musim yang khas

Laut Baltik memiliki iklim yang khas yang biasa disebut sebagai iklim Baltik. Iklim ini menunjukkan variasi musiman yang khas, dengan musim dingin yang panjang dan dingin serta musim panas yang relatif lebih pendek dan hangat, berdasarkan informasi dari Marine Insight. Suhu ekstrem di antara musim-musim ini biasanya berkisar antara -10—17 derajat Celsius.
Aspek penting lain dari iklim Baltik adalah sifatnya yang berfluktuasi. Kadang-kadang, iklim ini mencerminkan pengaruh kondisi maritim yang sedang, sementara di waktu lain, iklim ini dibentuk oleh pola iklim kontinental. Hal ini menyebabkan pola cuaca yang tidak konsisten, ditandai dengan perubahan mendadak pada suhu, curah hujan, dan intensitas angin.
2. Air Laut Baltik sangat segar

Laut Baltik memiliki muara yang sempit dan dangkal, karena hampir tertutup oleh daratan. Marine Insight menginformasikan bahwa dua sungai besar yang mengalir ke dalamnya, Oder dan Vistula, panjang dan dipengaruhi oleh iklim kontinental sedang. Dengan demikian, kedua sungai memiliki tingkat penguapan yang lebih lambat.
Penguapan yang lebih lambat membantu menjaga kadar garam Laut Baltik tetap rendah dibandingkan dengan laut lainnya. Selain itu, penambahan air tawar dari berbagai sungai kecil dan curah hujan semakin menurunkan kadar garamnya. Akibatnya, Laut Baltik memiliki air payau, yang mendukung ekosistem khas yang memadukan spesies laut dan air tawar.
3. Laut Baltik tidak terpengaruh arus pasang surut

Laut Baltik tidak terlalu dipengaruhi oleh arus pasang surut, meskipun aliran air lautnya cukup besar. Menurut Marine Insight, salah satu kemungkinan penyebabnya adalah aliran air asin dengan kepadatan lebih tinggi serta arus balik yang kuat, yang terlihat di Laut Utara. Arus yang berinteraksi ini membentuk pola sirkulasi dinamis yang memengaruhi aliran air dan distribusi nutrisi di seluruh lautan.
Namun, pantai selatan Laut Baltik sering dilanda angin timur laut yang kencang. Angin ini menyebabkan gelombang tinggi di sepanjang garis pantai dan berpotensi menimbulkan banjir di daerah pesisir. Dengan demikian, erosi pantai menjadi masalah umum, yang secara bertahap memulihkan garis pantai seiring waktu.
4. Pantai utara laut memiliki karakteristik yang berbeda dari pantai selatan

Garis pantai negara-negara seperti Finlandia dan Swedia berbatu dan tidak rata, sementara pantai Baltik selatan datar dan tidak memiliki karakteristik yang jelas, sebagaimana dikutip dari Marine Insight. Aspek penting dari Laut Baltik adalah formasi pesisirnya, yang menonjol khususnya di Denmark timur, yang dibentuk oleh glasiasi selama era Pleistosen. Adapun bagian timur terdiri dari daerah dataran rendah dan bagian selatan memiliki teluk dangkal.
Berbagai fitur pesisir Laut Baltik mencerminkan sejarah geologisnya yang kompleks dan ekosistem yang beragam. Pantai berbatu di utara menawarkan habitat penting bagi kehidupan laut, sementara pantai selatan yang lebih datar lebih rentan terhadap erosi dan penumpukan sedimen. Selain itu, teluk selatan yang dangkal menjadi tempat berkembang biak bagi ikan dan istirahat bagi burung yang bermigrasi, sehingga menambah kekayaan ekologi Laut Baltik.
5. Laut Baltik menjaga stratifikasi permanen berdasarkan salinitas air

Air asin dari Laut Utara memasuki Laut Baltik melalui Selat Denmark, di mana kepadatannya yang lebih tinggi menyebabkannya tenggelam ke dasar laut dan bagian yang lebih dalam, jelas John Nurminen Foundation. Sementara itu, air dengan salinitas rendah, yang diencerkan oleh curah hujan dan aliran masuk dari banyak sungai, tetap berada di permukaan. Lapisan-lapisan air yang berbeda ini dipisahkan oleh haloklin, zona tempat salinitas berubah dengan cepat.
Selain salinitas, air permukaan Laut Baltik juga terstratifikasi berdasarkan suhu. Selama musim panas, air yang lebih dingin turun ke lapisan yang lebih dalam, sementara lapisan yang lebih hangat tetap berada di dekat permukaan. Air mencapai kepadatan maksimumnya pada suhu sekitar empat derajat Celsius.
Laut Baltik ternyata memiliki banyak fakta yang mungkin belum kamu ketahui. Semoga informasi ini menambah wawasanmu tentang perairan di dunia.