5 Fakta Ledakan Nova yang Bisa Dilihat pada 2024

Berbeda dengan makhluk hidup yang akan semakin lemah ketika masa hidupnya sudah hampir berakhir, para bintang justru akan semakin bersinar. Gak hanya itu, bintang kecil seukuran Bumi yang sudah sekarat seperti katai putih bahkan bisa menyebabkan ledakan besar. Ledakan inilah yang kemudian dikenal dengan istilah nova.

Dilansir Astronomy, nova terjadi ketika sebuah bintang katai putih yang tinggal di sistem bintang ganda menerima terlalu banyak energi dari bintang pasangannya. Setelah bertahun-tahun, energi yang mayoritas terdiri dari hidrogen ini menumpuk, memicu timbulnya reaksi termonuklir, dan akhirnya meledak. Gak tanggung-tanggung, bintang ini bisa melontarkan energi hingga 100 ribu kali lipat dari yang dipancarkan oleh matahari, sebelum akhirnya redup kembali.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, peristiwa ledakan nova ini sebenarnya cukup sering terjadi. Dilansir Science News, dalam 1 tahun, para ilmuwan setidaknya menemukan 13 ledakan katai putih dan itu hanya jumlah yang berhasil diketahui oleh ilmuwan. Mengingat Bimasakti sangat besar, jumlah ledakan nova yang gak diketahui pasti lebih banyak.

Sayangnya, jarak bintang-bintang yang sangat jauh membuat kebanyakan ledakan nova sulit diamati dari langit Bumi. Kalaupun terjadi, hanya bisa dilihat dengan teleskop canggih. Gak gak heran kalau para astronom, ilmuwan, dan penggemar astronomi sangat semringah dengan ledakan nova dari bintang T Coronae Borealis.

Kabar baiknya, meski hanya segelintir ledakan nova yang bisa dilihat dari Bumi, ledakan seperti ini bisa terjadi berulang kali. Sebuah bintang katai putih yang meledak saat ini kemungkinan akan meledak lagi puluhan tahun kemudian. Dilansir Earth, bintang T Coronae Borealis, misalnya, selalu meledakkan diri setiap 80 tahun sekali.

Ledakan pertama yang diketahui didokumentasikan oleh Abbott Burchard pada 1217. Catatan terakhir menyebutkan bahwa bintang ini meledak pada tahun 1946 dan akan meledak lagi pada 2024 ini. Itu pun hanya berlangsung sekitar seminggu. Setelah tahun 2024 ini, bintang T Coronae Borealis kemungkinan akan meledak lagi pada 2104 mendatang.

Mengingat T Coronae Borealis adalah inti bintang, bintang satu ini biasanya tampak redup. Namun, saat peristiwa ledakan nova, bintang ini akan sama terangnya dengan bintang utara Polaris, setidaknya selama seminggu. NASA memperkirakan peristiwa ini akan terjadi dari sekarang hingga September 2024.

Untuk menyaksikannya, pertama-tama kamu perlu mendatangi bukit atau wilayah yang gelap dan jauh dari lampu perkotaan. Sekitar waktu dini hari, carilah rasi bintang Hercules dengan menggunakan aplikasi peta bintang. Di dekat rasi bintang tersebut, kamu akan menemukan rasi Coronae Borealis. Rasi Coronae Borealis sendiri adalah rasi berbentuk busur dan terdiri dari empat bintang. Di rasi inilah, kamu akan melihat bintang yang sangat terang, T Coronae Borealis.

Ledakan nova memang gak sebesar supernova. Meski begitu, ledakan ini tetap berbahaya bagi objek langit di sekitarnya. Bayangkan saja, ketika meledak, bintang katai putih seperti T Coronae Borealis akan melontarkan energi hingga 100 ribu kali lipat ke berbagai arah. Pertanyaannya, dengan ledakan sebesar itu, apakah Bumi kita akan baik-baik aja?

Dilansir Earth, meski ledakannya sangat besar, Bumi kita bakalan baik-baik aja, kok! Ini karena jarak bintang T Coronae Borealis dan Bumi sangatlah jauh, yakni sekitar 3 ribu tahun cahaya. Dari Bumi, ledakan T Coronae Borealis hanya akan tampak seperti bintang terang di langit. Jadi, kamu gak perlu khawatir, ya!

Jika kamu penggemar segala sesuatu yang berhubungan dengan astronomi, kamu gak boleh melewatkan peristiwa satu ini. Apalagi, peristiwa ledakan nova ini hanya terjadi setiap beberapa puluh tahun sekali. Jika kamu kelewatan ini, kamu harus menunggu setidaknya 80 tahun lagi untuk melihatnya. Lama banget, kan?