6 Fakta Lorem Ipsum, Ternyata Bukan Kalimat Asal-asalan

- Lorem ipsum adalah teks pengganti dalam desain yang berasal dari karya filsuf Romawi, Marcus Tullius Cicero, sekitar tahun 45 SM.
- Kalimat "Lorem ipsum dolor sit amet" merupakan potongan dari kalimat Latin yang lebih panjang, dipotong-potong dan diacak untuk keperluan desain.
- Sejak abad ke-16, lorem ipsum digunakan sebagai dummy text dalam percetakan, dan hidup kembali berkat teknologi komputer di era 1960-an.
Bagi kamu yang pernah mendesain brosur, membuat layout majalah, atau membangun website, pasti familiar dengan teks “Lorem ipsum dolor sit amet …." Teks ini biasanya muncul sebagai pengganti tulisan asli dalam desain yang belum final. Meski terlihat seperti rangkaian kata aneh yang tak berarti, ternyata lorem ipsum punya sejarah yang panjang.
Lorem ipsum bukan sekadar isi sementara dalam desain atau brosur. Ia membawa sejarah yang membentang lebih dari 2000 tahun. Teks ini lahir dari pemikiran filsuf besar dan terus berevolusi seiring perkembangan teknologi. Di balik tampilannya yang unik dan tidak dimengerti, tersembunyi kisah dunia literasi serta desain. Penasaran dengan asal-usulnya? Berikut fakta lorem ipsum yang menarik untuk diketahui.
1. Teks aslinya berasal dari buku yang ditulis filsuf Romawi tahun 45 SM

Lorem ipsum berasal dari karya seorang filsuf dan orator Romawi bernama Marcus Tullius Cicero. Cicero menulis sebuah buku filsafat berjudul "De Finibus Bonorum et Malorum" sekitar tahun 45 SM. Buku itu membahas topik tentang etika, kesenangan, dan tujuan hidup. Bagian yang dijadikan lorem ipsum awalnya membahas soal bagaimana manusia memaknai rasa sakit. Jadi, walau terlihat seperti teks iseng, sumber aslinya sangat serius dan filosofis.
2. Merupakan penggalan teks yang tidak dapat dimaknai

Frasa “Lorem ipsum dolor sit amet …” merupakan versi editan dari kalimat Latin yang lebih panjang. Kalimat aslinya adalah: “Neque porro quisquam est qui dolorem ipsum quia dolor sit amet …." Artinya kira-kira, “Tidak ada orang yang mencintai rasa sakit itu sendiri, yang mencarinya hanya karena itu adalah rasa sakit.” Versi lorem ipsum yang kita kenal sekarang sudah dipotong-potong dan diacak. Itulah sebabnya teks ini tidak masuk akal tapi tetap terlihat seperti bahasa sungguhan.
3. Pada abad ke-16, tukang cetak mulai memakai sebagai dummy text

Penggunaan lorem ipsum sebagai dummy text sudah dimulai sejak abad ke-16. Seorang tukang cetak tidak dikenal memakai potongan teks Cicero untuk mencoba tata letak halaman. Ia memilih teks ini karena strukturnya menyerupai bahasa Latin asli, jadi tidak terlalu mengganggu tampilan visual. Sejak saat itu, lorem ipsum menyebar luas di dunia percetakan. Ia jadi pilihan utama untuk menguji layout tanpa harus menulis isi asli.
4. Teknologi komputer menghidupkan kembali teks lorem ipsum di era 60-an

Di era 1960-an, teks ini hidup kembali berkat teknologi komputer. Perangkat lunak seperti Aldus PageMaker menggunakan lorem ipsum sebagai template teks contoh. Dengan cepat, ia kembali menjadi standar industri dalam dunia desain digital. Banyak perangkat lunak desain modern, seperti Adobe InDesign, Canva, dan Figma, juga menyertakannya. Jadi, keberadaan teks ini terus bertahan dari zaman cetak ke era digital.
5. Alasan di balik pemakaiannya sebagai teks template

Lorem ipsum digunakan agar perhatian tidak tertuju pada isi tulisan. Karena teks ini sulit dimengerti, pembaca jadi lebih fokus pada bentuk dan tata letak. Ini membantu desainer melihat apakah ukuran font, spasi, dan susunan paragraf sudah seimbang. Jika memakai teks asli, perhatian bisa terdistraksi oleh makna kata-kata. Maka dari itu, dummy text seperti ini sangat berguna dalam proses desain visual.
6. Kini, banyak modifikasi dummy text selain lorem ipsum

Seiring waktu, banyak versi lorem ipsum bermunculan untuk gaya yang lebih kreatif. Salah satunya adalah Cupcake Ipsum, yang dipenuhi kata-kata manis seperti "Sugar plum jelly-o chocolate cake lemon drops." Cocok untuk desain bertema makanan, kafe, atau brand yang ingin tampil ceria. Lalu ada Pirate Ipsum, yang menggunakan gaya bajak laut dengan kalimat seperti "Shiver me timbers, yo-ho-ho and a bottle of rum!"—pas untuk proyek dengan nuansa petualangan atau hiburan. Jika kamu ingin suasana lebih serius (tapi tetap lucu), coba Office Ipsum, yang penuh jargon korporat seperti "Let’s circle back and touch base offline before the EOD." Generator-generator ini bisa ditemukan secara daring dan dipakai sesuai selera.
Siapa sangka, fakta lorem ipsum awalnya ditulis pada zaman Romawi kuno tetapi masih dipakai hingga abad ke-21. Dari buku filsafat Cicero hingga template startup modern, lorem ipsum tetap relevan. Ia adalah contoh sempurna bagaimana warisan budaya bisa hidup dalam bentuk baru. Dunia desain dan percetakan pun masih terus bergantung pada teks ini hingga sekarang. Jadi, lain kali kamu melihat lorem ipsum, ingatlah bahwa itu bukan sekadar teks acak.