Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Spacewalk, Jalan-Jalan ala Astronaut yang Menyeramkan

Astronaut NASA, Robert L. Curbeam Jr (kiri) dan astronaut ESA, Christer Fuglesang (kanan) sedang melakukan misi spacewalk di wahana antariksa ISS. (commons.wikimedia.org/NASA)
Astronaut NASA, Robert L. Curbeam Jr (kiri) dan astronaut ESA, Christer Fuglesang (kanan) sedang melakukan misi spacewalk di wahana antariksa ISS. (commons.wikimedia.org/NASA)

Pernah lihat foto astronaut yang sedang "terbang" bebas di luar angkasa? Astronaut pada foto-foto tersebut sebenarnya bukan terbang tanpa arah atau mengalami masalah pada baju angkasa luar milik mereka. Dalam dunia astronomi, kegiatan astronaut yang melayang bebas di ruang hampa udara ini disebut dengan nama spacewalk atau extravehicular activity (EVA) yang dalam bahasa Indonesia berarti kegiatan luar kendaraan.

Para astronaut yang melakukan spacewalk biasanya bergerak tak terlalu jauh dari wahana antariksa mereka, tetapi pada banyak gambar juga diperlihatkan astronaut yang melayang-layang bebas di ruang hampa tanpa adanya tali atau kendaraan apapun sebagai pengaman. Memang, jalan-jalan ala astronaut ini terlihat mengerikan sekaligus menakjubkan disaat yang bersamaan, tetapi sebenarnya apa, sih, tujuan mereka melakukan kegiatan ini?

Tenang saja, jawaban untuk pertanyaan itu sudah dirangkum dalam pembahasan di bawah ini. Jadi, kalau penasaran dengan spacewalk, simak sampai tuntas, ya!

1. Alasan astronaut melakukan spacewalk

swafoto dari astronaut JAXA, Akihiko Hoshide, di angkasa luar (commons.wikimedia.org/NASA)
swafoto dari astronaut JAXA, Akihiko Hoshide, di angkasa luar (commons.wikimedia.org/NASA)

Terminologi tentang spacewalk atau EVA bisa dibilang sederhana. Menurut NASA, selama seorang astronaut berinteraksi di luar wahana antariksa ketika berada di angkasa luar, maka hal tersebut sudah dapat dikategorikan sebagai kegiatan spacewalk. Sebenarnya, NASA lebih condong menggunakan istilah EVA lebih sering digunakan ketimbang spacewalk. Namun, agar tidak membingungkan, pada pembahasan ini kita akan lebih banyak menggunakan kata spacewalk yang lebih dikenal secara luas. Ada berbagai alasan tentang mengapa seorang astronaut mau atau harus melakukan spacewalk yang berbahaya ini.

Untuk astronaut yang melakukan spacewalk di sekitar wahana antariksa, alasan utamanya tak jauh dari perawatan rutin wahana antariksa jika diperlukan atau ketika ada kerusakan. Alasan berikutnya terkait dengan keperluan eksperimen sains astronaut di angkasa luar yang tak jarang perlu dilakukan di ruang hampa udara. Dari situ, astronaut yang sebenarnya juga merupakan ilmuwan dapat mempelajari berbagai hal tentang sains di angkasa luar.

Jalan-jalan di ruang hampa udara ini pun dilakukan saat astronaut ingin mencoba peralatan baru. Uji coba ini penting supaya kita dapat mengetahui material apa saja yang membantu kinerja astronaut ataupun mengetahui keamanannya untuk misi-misi selanjutnya. Terakhir, pada kasus yang sangat jarang, seorang astronaut bisa saja melakukan spacewalk dengan meninggalkan wahana antariksa secara penuh demi uji coba soal bagaimana kemampuan manusia bertahan di angkasa luar tanpa dukungan wahana antariksa.

2. Cara astronaut melakukan spacewalk

astronaut Nicole Stott dan Danny Olivas ketika melakukan spacewalk (commons.wikimedia.org/NASA)
astronaut Nicole Stott dan Danny Olivas ketika melakukan spacewalk (commons.wikimedia.org/NASA)

Salah satu alasan mengapa NASA lebih menggunakan istilah EVA ketimbang spacewalk karena sejatinya astronaut yang melakukan kegiatan ini tidak benar-benar berjalan di angkasa luar. Seorang astronaut asal Amerika Serikat bernama Scott Kelly menyebut dalam wawancaranya dengan National Geographic kalau spacewalk itu lebih pada mengendalikan tubuh dengan mesin pendorong, menggenggam sesuatu agar tidak terobang-ambing, dan menjaga kestabilan tubuh.

Gambaran dari Scott Kelly ini memang jadi garis besar soal cara astronaut melakukan spacewalk. Akan tetapi, pelatihan seorang astronaut sebelum bisa melakukan spacewalk itu sangat panjang, bahkan jauh sebelum mereka terbang ke angkasa. Astronaut NASA lain bernama Mike Fincke dalam wawancara dengan CNN menyebut kalau seorang astronaut harus bisa bertahan di dalam baju angkasa luar yang memiliki bobot hingga 136 kg.

Tak hanya menahan, seorang astronaut juga harus kuat bergerak dengan pakaian seberat itu sehingga mereka pasti akan melatih tubuh dulu sebelum peluncuran. Menjaga ketenangan dan kesadaran di dalam baju angkasa luar juga penting mengingat oksigen yang dihirup nantinya merupakan oksigen murni yang lebih sulit diproses tubuh. Belum lagi, astronaut harus memahami penuh jenis baju angkasa luar yang akan dikenakannya karena baju tersebut bak wahana antariksa mini yang akan menentukan keselamatan astonaut saat melakukan spacewalk.

Untuk memahami hal-hal tersebut, NASA maupun Roscosmos (lembaga antariksa Rusia) melatih para astronaut dan kosmonaut mereka dengan berenang di kolam yang sangat dalam bernama NASA’s Neutral Buoyancy Laboratory dan Hydrolab Roscosmos. Lewat latihan ini, calon astronaut atau kosmonaut yang akan melakukan spacewalk akan merasa kalau dirinya tak berbobot dan sulit menentukan bagian atas dan bawah karena kolam itu didesain sedemikian rupa supaya orang di dalamnya merasakan daya apung netral.

Pada kondisi itu, astronaut dan kosmonaut setidaknya akan terbiasa dengan kondisi di ruang hampa sebelum benar-benar melakukan spacewalk. Oh iya, persiapan untuk melakukan spacewalk bagi astronaut ini dapat berlangsung hingga 6 bulan lamanya sebelum waktu peluncuran. Selain itu, mereka juga akan diawasi dengan ketat dari pusat kontrol supaya meminimalisir potensi bahaya. Tentunya, kebanyakan spacewalk yang dilakukan astronaut dilengkapi dengan sistem keselamatan yang mumpuni.

Oh iya, durasi yang bisa dijalani seorang astronaut ketika melakukan spacewalk itu cukup bervariasi. Pada awal mula kegiatan ini dilakukan, astronaut tidak bisa keluar lebih dari 30 menit. Namun, saat ini astronaut sudah bisa melakukan spacewalk selama 5—8 jam sebelum harus kembali ke wahana antariksa, dilansir NASA.

3. Astronaut pertama yang melakukan spacewalk

Bruce McCandless II jadi manusia pertama yang melayang dengan bebas di angkasa luar. (commons.wikimedia.org/NASA)
Bruce McCandless II jadi manusia pertama yang melayang dengan bebas di angkasa luar. (commons.wikimedia.org/NASA)

Sejak Yuri Gagarin pergi ke angkasa luar pada 12 April 1961, umat manusia terus mengirimkan astronaut-astronaut terbaiknya untuk menjalankan berbagai tugas di ruang hampa udara tersebut. Sejauh ini, ada sekitar 644 orang yang pernah berada di angkasa luar dan sekitar setengah di antaranya pernah melakukan spacewalk. Meski jadi manusia pertama yang berada di angkasa luar, Yuri Gagarin bukan orang pertama yang melakukan spacewalk.

Ada beberapa astronaut atau kosmonaut lain yang mempunyai pencapaian masing-masing kalau kita berbicara soal spacewalkEuropean Space Agency (ESA) merangkum daftar orang-orang tersebut sebagai berikut:

  1. Orang pertama yang melakukan spacewalk adalah kosmonaut asal Rusia bernama Alexei Leonov pada 18 Maret 1965;
  2. Wanita pertama yang melakukan spacewalk adalah kosmonaut asal Rusia bernama Svetlana Savitskaya pada 25 Juli 1984;
  3. Orang pertama yang melakukan spacewalk secara bebas tanpa terhubung dengan wahana antariksa adalah astronaut asal Amerika Serikat bernama Bruce McCandless II pada 7 Februari 1984.

4. Bahaya yang mengintai bagi astronaut yang melakukan spacewalk

kru GT-XI Space Flight sedang bersiap untuk melakukan spacewalk (commons.wikimedia.org/Glenn Research Center)
kru GT-XI Space Flight sedang bersiap untuk melakukan spacewalk (commons.wikimedia.org/Glenn Research Center)

Kalau melihat foto-foto yang menunjukkan seorang astronaut yang sedang melakukan spacewalk, sepertinya hal tersebut terlihat menyenangkan. Bagaimana tidak? Bisa melayang dengan bebas di ruang hampa udara sambil melihat keindahan Bumi dengan mata kepala sendiri pasti merupakan pengalaman terbaik yang dapat dirasakan seorang astronaut atau pecinta astronomi pada umumnya. Namun, dibalik itu semua, kegiatan spacewalk ini bukannya tanpa resiko sama sekali. Malahan, jauh lebih berbahaya dibanding yang kita duga.

BBC melansir kalau malfungsi baju angkasa luar milik astronaut masih mungkin saja terjadi. Jika ada bagian yang rusak, semisal sistem ventilasi yang bocor, seorang astronaut dapat "tenggelam" oleh air yang tersimpan di dalam baju angkasa luar miliknya. Kejadian ini pernah menimpa astronaut asal Italia bernama Luca Parmitano pada tahun 2013 silam. Dirinya berkisah kalau pada saat itu, kebocoran sistem ventilasi menyebabkan helm di kepalanya mulai terisi air. Luca pun menjadi sulit bernafas, tak bisa melihat, dan telinganya tidak berfungsi. Beruntungnya, dirinya masih bisa selamat berkat pemikiran cepatnya dan bantuan dari kru yang ada di International Space Station (ISS).

Resiko berikutnya adalah terombang-ambing di angkasa luar. Hal berbahaya ini bisa terjadi ketika astronaut melakukan spacewalk tanpa terikat dengan wahana antariksa di sekitar mereka dan mesin pendorong di baju angkasa luarnya mengalami malfungsi. Namun, bahaya ini sebenarnya turut mengintai astronaut yang melakukan spacewalk dengan masih menempel di wahana antariksa jika terjadi kecelakaan tertentu ketika dirinya melakukan pekerjaan di luar ruangan.

Mengingat baju angkasa luar diberi tekanan agar melindungi astronaut dari kondisi hampa vakum, baju tersebut sama sekali tidak boleh memiliki lubang. Jika demikian, kulit astronaut yang terpapar ruang vakum di angkasa luar akan mengembang hingga 2 kali lipat ukuran normal . Selain itu, oksigen di dalam baju dapat menguap kapan saja. Yang lebih mengerikan lagi, darah atau cairan tubuh astronaut memiliki kemungkinan mendidih karena gas yang ada di dalamnya mengembang dengan cepat ketika tekanan di dalam baju angkasa luar menghilang seketika.

Belum lagi, mengenakan pakaian yang superberat itu jelas membutuhkan energi yang luar biasa besar. Jika astronaut tak sanggup dan jatuh pingsan saat melakukan spacewalk, dirinya akan ada dalam bahaya besar. Oleh sebab itu, seluruh lembaga antariksa di dunia selalu melakukan pelatihan intensif pada para astronaut dan kosmonautnya sebelum melakukan spacewalk setelah mereka mengudara di angkasa luar.

Jadi, itu dia beberapa fakta tentang spacewalk yang sudah kita ketahui sejauh ini. Dari foto-foto astronaut dan kosmonaut di atas, kita sebagai umat manusia benar-benar sudah melangkah jauh dalam hal eksplorasi angkasa luar. Namun, misteri di tempat yang sangat luas itu pun masih sangat banyak dan seolah menunggu kita agar bisa menemukan, mencari tahu, hingga menjawab rasa penasaran dari umat manusia yang tak pernah puas akan ilmu pengetahuan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anjar Triananda Ramadhani
EditorAnjar Triananda Ramadhani
Follow Us