4 Fakta Menarik Golden Swallow, Pemakan Serangga yang Terancam Punah!

- Golden swallow adalah burung endemik Pulau Hispaniola di Karibia
- Mereka membangun sarang di lubang pohon mati, gua, atau bawah atap rumah
- Spesialis pemakan serangga, mereka terancam punah dengan populasi hanya 1.500-1.700 burung dewasa tersisa
Golden swallow merupakan spesies burung endemik Pulau Hispaniola di Karibia. Mereka berada dalam famili Hirundinidae dan memiliki nama ilmiah Tachycineta euchrysea. Panjang tubuhnya mencapai 12 sentimeter dan beratnya tidak diketahui. Tahukah kamu bahwa spesies ini sebelumnya berasal dari Jamaika juga, lho. Tapi, mereka telah punah di sana dan alasan kepunahannya masih belum diketahui dengan pasti. Penampakan tiga golden swallow terakhir terjadi pada 8 Juni 1989, terlihat di Hardwar Gap.
Bagian atas tubuh burung dewasa berwarna perunggu berkilau, termasuk sisi kepala, pipi dan dagunya. Dahi, bagian atas kepala dan tengkuknya berwarna hijau. Sangat kontras dengan warna emas atau perunggu kecokelatan di bahu, punggung, pantat dan bulu penutup ekor atasnya. Sementara itu, bagian bawahnya putih dan terdapat garis-garis abu-abu gelap di sisi tubuhnya.
Jantan dan betina terlihat mirip, tapi bagian bawah, dada, tenggorokan dan bulu penutup ekor bawahnya berwarna abu-abu kecokelatan. Sedangkan, burung muda nampak seperti betina. Sudah saatnya kenalan setelah tahu ciri-cirinya. Yuk, baca fakta berikut ini.
1. Wilayah penyebaran golden swallow

Penyebaran golden swallow berada di Pulau Hispaniola. Mereka menghuni perbukitan di pedalaman pulau dan lebih suka pedesaan terbuka termasuk padang rumput serta kawasan pertanian. Terkadang, burung ini muncul di hutan dan area perkotaan. Animalia menginformasikan bahwa golden swallow terbatas pada petak hutan pegunungan yang sebagian besar terdiri dari pinus Hispaniolan dan hutan campuran pinus berdaun lebar.
2. Apa yang dimakannya?

Berdasarkan informasi dari iNaturalist, golden swallow adalah spesialis pemakan serangga. Menu makannya terdiri dari lalat, serangga hemiptera dan serangga lainnya. Mereka mencari makan di dekat permukaan tanah, baik sendirian maupun bergabung dalam kelompok kecil. Burung ini sepertinya jarang mencari makan di atas ketinggian 20 meter dan lebih jarang lagi di atas 30 meter. Golden swallow mulai mencari makan saat fajar, meningkat di pagi hari dan menurun di siang hari.
3. Bersarang di lubang yang dibuat burung pelatuk

Sumber yang sama menjelaskan bahwa golden swallow biasanya membangun sarang berbentuk mangkok di dalam lubang pohon mati. Terutama di pohon pinus Hispaniola yang sebelumnya dibuat oleh burung pelatuk endemik area tersebut. Mereka juga bersarang di gua-gua, di bawah atap rumah dan terkadang di hutan yang baru terbakar.
Golden swallow membuat sarangnya dari serat tumbuhan halus seperti sutra, kapas, bulu dan biji-bijian yang dipecah dari seratnya. Sarangnya berdiameter sekitar 12 sentimeter dengan kedalaman 5 sentimeter.
4. Sistem perkawinan golden swallow

Musim kawin golden swallow terjadi antara bulan April dan Juni. Mereka biasanya bersarang berpasangan dan terkadang membentuk koloni. Setelah membangun sarangnya, betina menempatkan 2--4 telur berwarna putih atau krem dengan bintik-bintik kecil. Telurnya dierami selama 17--20 hari, anak-anaknya baru bisa meninggalkan sarang pada usia 24--27 hari setelah menetas.
Golden swallow ternyata pemakan serangga yang mencari makan berpasangan atau bergabung dalam kelompok kecil. Sayangnya, tidak banyak informasi mengenai gaya hidupnya di dalam liar (seperti cara berkomunikasi dan kemampuan bertahan hidupnya). Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Vulnerable oleh IUCN dan diperkirakan hanya ada sekitar 1.500--1.700 burung dewasa yang tersisa.
Tren populasinya terus mengalami penurunan. Ancaman utamanya adalah wilayah jelajahnya semakin kecil dan terfragmentasi. Pergeseran pertanian dan datangnya spesies pemangsa baru seperti mamalia menjadi faktor lain berkurangnya populasi golden swallow.