Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Jamur Lobster, Rasa dan Aromanya Mirip Lobster Lho!

ilustrasi jamur lobster (Erlon, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)
ilustrasi jamur lobster (Erlon, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)

Jamur jadi salah satu makhluk hidup yang paling unik selain hewan dan tumbuhan. Bagaimana tidak, ternyata ada banyak banget jamur yang punya bentuk, warna, bau, rasa, dan ciri khas lainnya yang bermacam-macam. Salah satunya adalah jamur lobster.

Jamur lobster ini menarik perhatian banget karena warnanya yang merah terang, mirip seperti lobster yang sesungguhnya. Gak cuma itu, rasanya pun dinilai mirip dengan salah satu hewan laut tersebut, lho? Yuk, cari tahu fakta-fakta menarik lainnya dari jamur lobster di bawah ini!

1. Punya warna jingga-merah kayak losbter

ilustrasi jamur lobster (Dan Molter, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)
ilustrasi jamur lobster (Dan Molter, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)

Jamur lobster atau lobster mushroom (Hypomyces lactifluorum) merupakan jamur dengan warna jingga-merah yang menyerupai lobster dengan daging dalamnya berwarna putih. Jamur ini punya ukuran yang besar, massa yang cukup berat dibanding jamur pada umumnya dan juga padat cenderung keras.

Jamur ini biasanya ditemukan di dalam hutan dan tumbuh di tanah dekat batang pohon. Melansir Forest Wildlife, jamur tersebut dapat ditemukan di beberapa bagian Amerika Utara, Eropa, dan Asia.

2. Jamur yang terbentuk karena simbiosis parasitisme

jamur russula (belakang) dan jamur lobster (depan) (USFWS - Pacific Region, Public domain, via Wikimedia Commons)
jamur russula (belakang) dan jamur lobster (depan) (USFWS - Pacific Region, Public domain, via Wikimedia Commons)

Jamur lobster sebenarnya gak seperti jamur biasanya lo! Mushroom lobster ini ada karena hasil dari simbiosis parasitisme antara fungi hypomyces sebagai parasit dan jamur spesies russula atau lactarius sebagai inangnya.

Jamur russula atau lactarius sebenarnya gak bisa dimakan. Tapi ketika fungus hypomyces datang sebagai parasit, jamur ini akan "kalah" dan muncul lapisan berwarna jingga-merah di bagian terluar jamur seperti cangkang.

3. Jamur lobster ini aman untuk dimakan

ilustrasi jamur lobster (Sharksbaja, CC BY 3.0, via Wikimedia Commons)
ilustrasi jamur lobster (Sharksbaja, CC BY 3.0, via Wikimedia Commons)

Selain warna, tekstur, rasa, dan aroma jamur ini juga berubah. Dan yang lebih pentingnya lagi, jamur ini sudah bisa untuk dimakan. Rasa dan aromanya disebut-sebut mirip seperti lobster asli dan teksturnya padat seperti daging.

Meskipun muncul lapisan berwarna jingga-merah di lapisan terluar, tubuh inangnya tetap tidak berubah warna. Jadi ketika dipotong, dalamnya tetap berwarna putih alias warna asli jamur inangnya.

4. Jamur beracun juga bisa jadi inangnya, tapi sangat jarang

ilustrasi jamur lobster (Scott Darbey, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)
ilustrasi jamur lobster (Scott Darbey, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)

Meskipun terbilang aman, ada baiknya untuk berhati-hati sebelum makan jamur ini. Melansir Missouri Department of Conservation dan Forest Wildlife, fungi hypomyces jarang menjadi parasit bagi jamur selain spesies russula dan lactarius. Jadi, jamur lobster ini biasanya aman untuk dikonsumsi.

Meski begitu, fungi hypomyces ini juga bisa menjadi parasit bagi jamur beracun walaupun sangat jarang terjadi. Kalau inangnya jamur beracun, tentu jamur ini gak bisa dimakan. Kalau sudah terlanjur sedikit dimakan, kemungkinan bakal sakit perut atau muntah. Tapi tenang, fungi hypomyces ini gak punya jamur mematikan sebagai inangnya, kok!

5. Apa saja ciri-ciri jamur lobster yang masih baik?

jamur chanterelle (kiri) dan jamur lobster (kanan) (Joe Mabel, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons
jamur chanterelle (kiri) dan jamur lobster (kanan) (Joe Mabel, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons

Jamur lobster harus segera dimakan ketika keadaannya masih segar. Kalau tidak, kamu bisa jadi keracunan makanan. Lalu, apa saja ciri-ciri jamur lobster yang bisa dimakan?

  1. Punya aroma yang ringan seperti krustasea. Kalau aromanya terlalu kuat atau bau amis, jangan dimakan.
  2. Kering. Lapisan jingga-merahnya kering dan punya tekstur seperti benjolan-benjolan kecil. Kalau ada lendir, sebaiknya gak dimakan.
  3. Berwarna cerah. Kalau warnanya sudah mulai cokelat, hitam atau malah ungu, berarti jamurnya sudah rusak.
  4. Berat dan padat. Kalau jamur ini lebih ringan daripada yang lain dan punya bagian yang lunak, berarti jamurnya sudah membusuk.

Jamur lobster menjadi jamur yang unik karena terbentuk dari hasil parasitisme. Sebab, punya rasa dan aroma yang cukup mirip dengan lobster, jamur ini kerap dijadikan sebagai substitusi lobster sehingga aman untuk vegetarian sekalipun. Benar-benar unik, ya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Ines Sela Melia
EditorInes Sela Melia
Follow Us