Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta Menarik Sikas, Camilan Favorit Dinosaurus di Zaman Mesozoikum 

ilustrasi dinosaurus memakan sikas (commons.wikimedia.org/Jerrye and Roy Klotz MD)
ilustrasi dinosaurus memakan sikas (commons.wikimedia.org/Jerrye and Roy Klotz MD)
Intinya sih...
  • Sikas adalah camilan para dinosaurus pada zaman Mesozoikum, memberikan energi dan nutrisi yang cukup untuk dinosaurus pemakan tumbuhan.
  • Biji sikas mengandung gula, pati, dan racun alami. Beberapa spesies dinosaurus memiliki kemampuan untuk mencerna biji sikas tanpa membahayakan mereka.
  • Sikas telah melewati berbagai peristiwa kepunahan massal dan memiliki kemampuan adaptasi luar biasa dalam bertahan hidup di kondisi ekstrem.

Salah satu camilan para dinosaurus pada zaman Mesozoikum adalah sikas. Sikas secara sepintas tampak seperti pohon palem, tetapi mereka termasuk dalam kelompok yang sangat berbeda. Termasuk dalam famili Cycadaceae, tumbuhan yang lebih banyak dikenal dengan pakis haji ini ternyata sudah ada sejak jutaan tahun yang lalu, lho. Bahkan, tumbuhan ini sudah ada sebelum zaman dinosaurus. Mau tahu fakta menarik lainnya? Yuk, simak ulasan berikut ini!

1.Sumber makanan penting bagi dinosaurus herbivora

buah tumbuhan sikas (commons.wikimedia.org/Ryan Somma)
buah tumbuhan sikas (commons.wikimedia.org/Ryan Somma)

Spesies dinosaurus pemakanan tumbuhan, seperti sauropoda dan ornithischia membutuhkan sejumlah besar energi. Dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka, hewan-hewan ini bergantung pada proses fermentasi usus belakang melalui pemotongan dan penelanan tanaman secara cepat dan efisien. Makanan yang rendah nutrisi seperti sikas akan diolah oleh bakteri dalam usus melalui simbiosis. Sikas sebagai tanaman yang kuat membuat dinosaurus dapat tetap kenyang dalam waktu yang cukup lama. Bagian tumbuhan yang dimakan oleh para dinosaurus selain daun, adalah buah dan bijinya. Selubung biji sikas yang berdaging merupakan sumber makanan yang ideal untuk bahan bakar proses fermentasi usus belakang dinosaurus.

2.Biji sikas yang tinggi karbohidrat, tetapi juga beracun

biji sikas (commons.wikimedia.org/Kylelovesyou)
biji sikas (commons.wikimedia.org/Kylelovesyou)

Biji sikas berukuran cukup besar, mengandung gula dan pati dalam jumlah yang signifikan sekitar 70% dari total berat jaringan penyimpanan pada biji. Selain karbohidrat, ternyata dalam biji sikas juga terdapat kandungan racun alami, seperti sikasin dan makrozamin, glikosida tidak beracun. Biji ini apabila tertelan maka akan melalui proses dekonjugasi oleh bakteri usus untuk melepaskan metabolit beracun, yaitu metilazoksimetanol. Beruntungnya beberapa spesies dinosaurus memiliki kemampuan untuk mencerna biji-biji tersebut sehingga tidak membahayakan mereka.

3.Jenis Cycas revoluta yang beracun

Cycas revoluta (commons.wikimedia.org/Vinayaraj)
Cycas revoluta (commons.wikimedia.org/Vinayaraj)

Cycas revoluta merupakan jenis tanaman sikas yang keseluruhan tanamannya beracun. Tanaman ini cukup populer di Amerika Serikat sebagai tanaman hias. Semua bagian tanaman mengandung racun seperti cycasin dan beta-methylamino-l-alanine, yang berbahaya jika tertelan oleh manusia dan hewan. Dilansir Socfindo Conservation, Cycas revoluta dianggap sebagai salah satu dari fosil hidup karena asal usulnya dapat ditelusuri hingga ke flora purba pada awal era Mesozoikum.

4.Sudah ada sekitar 280 juta tahun yang lalu

ilustrasi dinosaurus memakan sikas (commons.wikimedia.org/Jerrye and Roy Klotz MD)
ilustrasi dinosaurus memakan sikas (commons.wikimedia.org/Jerrye and Roy Klotz MD)

Dilansir National Geographic, tumbuhan sikas pertama kali muncul di planet bumi sekitar 280 juta tahun yang lalu, tetapi mereka benar-benar mencapai puncaknya pada zaman Jurassic dan Cretaceous, antara 200 dan 65 juta tahun yang lalu. Spesies sikas yang kita temui saat ini telah mengalami evolusi yang panjang dan tentunya, berbeda dengan spesies sikas yang hidup pada zaman Jurassic. Di zaman Mesozoikum, jenis sikas ada beragam dan jumlahnya sangat melimpah.

5.Kemampuan adaptasi sikas yang luar biasa

sikas tumbuh dengan kokoh (commons.wikimedia.org/さかおり)
sikas tumbuh dengan kokoh (commons.wikimedia.org/さかおり)

Dapat dikatakan bahwa sikas telah melewati berbagai peristiwa kepunahan massal. Salah satu alasan sikas mampu bertahan hidup dalam kurun waktu yang lama hingga saat ini karena kemampuan adaptasinya yang luar biasa. Tumbuhan sikas ditemukan dapat tumbuh dalam kondisi ekstrem, seperti di pasir atau batu, di iklim dengan suhu beku dan salju yang tinggi, dan di daerah yang curah hujannya tidak lebih dari beberapa inci per tahun.

Demikian fakta menarik tentang sikas yang telah melalui perjalanan panjang sampai sekarang. Mulai dari menjadi sumber makanan utama para dinosaurus hingga saat ini sebagai tanaman hias yang biasa kita temui di pinggir jalan untuk menyerap polutan. Walaupun sikas memiliki ketahanan hidup yang luar biasa dan berhasil melewati banyak kepunahan masal, saat ini populasi sikas terancam oleh adanya aktivitas manusia yang merugikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Silvia Dhea
EditorSilvia Dhea
Follow Us