6 Fakta Pallas Cat, Si Kucing Hantu yang Terancam Punah

Kucing Pallas atau Manul termasuk ke dalam spesies kucing liar yang terdapat di gurun dan padang pasir di wilayah Asia Tengah. Seperti hewan liar pada umumnya, kucing Pallas hidup dan berkembang biak sendiri di alam liar. Kucing jenis ini suka hidup menyendiri di gua-gua atau lubang-lubang tersembunyi.

Mereka biasa berburu menjelang malam hari dengan memangsa tikus atau ayam hutan. Baik jantan maupun betina, kucing Pallas akan menandai wilayah kekuasaan mereka sendiri hingga sejauh tiga mil.

Kucing Pallas memiliki ukuran yang kurang lebih sama dengan jenis kucing domestik yang biasa dipelihara. Dengan panjang kurang lebih 46-65 cm dengan berat rata-rata 2,5-4,5 kilogram. Yang membuat kucing ini terlihat besar adalah bulunya yang tumbuh panjang dan lebat sehingga terlihat sedikit lebih gemuk dari kucing biasa.

Biasanya hewan liar memiliki bentuk fisik yang menyeramkan bukan? Tetapi kucing Pallas berbeda. Bentuk kucing ini akan membuatmu ingin segera membawanya pulang saat pertama kali melihatnya. Mereka memiliki bulu yang lebat hingga membuatnya terlihat lebih besar dari ukuran aslinya.

Bulu di bagian perut dan ekor yang lebih panjang akan menghangatkan mereka ketika memasuki musim dingin. Pertumbuhan bulu mereka juga ditentukan oleh musim, jika memasuki musim dingin maka bulu kucing Pallas akan tumbuh lebih lebat dan panjang. 

Tidak seperti jenis kucing lainnya yang memiiki pupil mata berbentuk vertikal, kucing Pallas memiliki pupil mata berbentuk bulat. Bentuk pupil semacam ini dimiliki oleh jenis kucing liar yang besar seperti harimau atau singa. Hal ini dikaitkan dengan cara berburu yang berbeda di mana kucing Pallas merupakan pemburu dan penyergap mangsanya.

Kucing Pallas betina memiliki masa estrus yang lebih singkat dari jenis kucing lainnya, yaitu sekitar 26 hingga 42 jam saja. Perkawinan antar kucing Pallas berlangsung antara bulan Desember hingga Maret dan lahir pada akhir Maret hingga Mei dengan periode kehamilan 66-75 hari. Tiap kelahiran bisa menghasilkan empat hingga delapan anak kucing. Kucing Pallas bisa mulai bereproduksi saat usianya 10 bulan.

Kucing Pallas masuk ke dalam daftar merah hewan yang telah terancam punah. Hal itu disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya adalah habitat mereka yang digantikan oleh adanya kegiatan pertanian dan pertambangan. Selain itu mereka juga sering menjadi korban 'salah tangkap' oleh perangkap manusia yang sebenarnya bertujuan untuk menjebak serigala hutan dan rubah. Alasan lain juga dikarenakan adanya perburuan liar untuk mengambil bulu mereka.

Namun kini telah dilakukan usaha untuk melindungi populasi kucing Pallas dan jenis kucing langka lainnya. Dilansir dari Mentalfloss.com, tim konservasi internasional baru-baru ini menyediakan tanah seluas 12 mil di Taman Alam Sailyugemsky, di Pegunungan Altai antara Kazakhstan dan Mongolia sebagai tempat perlindungan bagi kucing langka. Di sana para peneliti berharap bisa lebih memantau populasi, mempelajari habitat, dan membangun database informasi yang rinci mengenai perkembangan kucing Pallas ini.

Nah, itulah 6 fakta mengenai kucing Pallas, si 'kucing hantu' yang terancam punah. Semoga populasi kucing ini bisa kembali berkembang ya!