Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Raoulia, Tumbuhan Mirip Domba dengan Keunikan yang Luar Biasa!

ilustrasi raoulia (flickr.com/hamish.brown)

Pernah dengar tentang tumbuhan yang bentuknya mirip domba berbaring? Di pegunungan Selandia Baru, ada tumbuhan unik bernama raoulia yang sering mengecoh para pendaki. Dijuluki vegetable sheep, tumbuhan ini terlihat seperti kumpulan domba putih dari kejauhan.

Uniknya, meski terlihat seperti kawanan domba, raoulia adalah tumbuhan alpine yang punya cara luar biasa untuk bertahan hidup di habitat ekstrem. Yuk, simak lima fakta menarik si 'domba vegetarian' ini!

1. Memiliki julukan unik yang menggambarkan penampilannya

ilustrasi raoulia (flickr.com/hamish.brown)

Raoulia dikenal dengan berbagai julukan, seperti vegetable sheep, sheep plant, hingga woolly plant. Semua nama ini terinspirasi dari bentuknya yang mirip bulu domba tebal berwarna putih keabu-abuan.

Julukan ini pertama kali muncul dari para penjelajah Eropa. Mereka mengira melihat kawanan domba di padang rumput, tapi ternyata itu adalah tumbuhan berbentuk seperti bantal raksasa. Uniknya, penampilan ini juga menjadi cara alami raoulia untuk bertahan hidup di habitatnya.

2. Mempunyai strategi bertahan yang genius

ilustrasi raoulia (flickr.com/hamish.brown)

Hidup di pegunungan Selandia Baru yang keras, raoulia mengembangkan bentuk pertumbuhan yang sangat kompak. Daun-daunnya kecil dan berbulu, tumbuh rapat membentuk bantalan padat yang melindungi dari angin kencang dan suhu dingin.

Struktur ini gak cuma melindungi dari angin, tapi juga membantu menyimpan air dan menjaga kelembapan. Bahkan, bagian dalam 'bantalan' raoulia bisa lebih hangat dibandingkan suhu udara luar. Canggih banget, kan?

3. Menjadi pejuang tangguh di habitat ekstrem pegunungan

ilustrasi raoulia (flickr.com/hamish.brown)

Sebagai tumbuhan alpine, raoulia mampu hidup di ketinggian hingga 2000 meter di atas permukaan laut. Lingkungan ini gak main-main, ada angin kencang, sinar UV yang kuat, dan perubahan suhu yang drastis.

Daun berbulu putihnya berfungsi sebagai pelindung alami dari radiasi UV, mirip seperti sunscreen. Dengan perlindungan ini, raoulia bisa bertahan meski cuaca sering gak bersahabat.

4. Pertumbuhan yang sangat lambat sebagai cara adaptasi yang efektif

ilustrasi raoulia (flickr.com/hamish.brown)

Meski terlihat besar, raoulia tumbuh dengan sangat lambat. Untuk mencapai diameter satu meter saja, tumbuhan ini butuh waktu puluhan hingga ratusan tahun.

Kelambatan ini adalah strategi adaptasi yang pintar. Dengan tumbuh perlahan, raoulia bisa menghemat energi untuk bertahan hidup di lingkungan ekstrem, alih-alih terburu-buru tumbuh besar dan menghabiskan sumber daya.

5. Struktur dan kemampuan bertahan raoulia menginspirasi desain ramah lingkungan

ilustrasi raoulia (flickr.com/hamish.brown)

Uniknya lagi, struktur dan kemampuan bertahan hidup raoulia menarik perhatian para ilmuwan dan desainer. Tumbuhan ini menjadi inspirasi untuk mengembangkan material dan desain bangunan yang tahan terhadap cuaca ekstrem.

Para peneliti berharap bisa mengaplikasikan 'arsitektur' alami raoulia ke dalam desain berkelanjutan, terutama untuk bangunan di daerah dengan iklim keras. Gak nyangka, si domba vegetarian ini ternyata punya banyak kontribusi untuk masa depan!

Jadi, kalau suatu saat kamu mendaki pegunungan Selandia Baru dan melihat 'kawanan domba', jangan buru-buru percaya. Siapa tahu itu si raoulia yang sedang 'beristirahat' di tengah padang rumput!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us