Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta Tsunami 30 Meter di Amerika Serikat

ilustrasi tsunami (pexels.com/George Desipris)
Intinya sih...
  • Gempa bawah air di Pasifik pantai barat Amerika Serikat dan Kanada dapat membahayakan 10.000 nyawa.
  • Patahan tersebut terbagi menjadi empat segmen yang bisa pecah secara terpisah atau sekaligus, berpotensi menyebabkan gempa bumi berkekuatan 9 skala richter atau lebih.
  • Penelitian memetakan patahan selama 41 hari dengan kapal, menemukan bahwa bagian paling berbahaya tampaknya membentang dari lepas pantai selatan Kepulauan Vancouver hingga negara bagian Washington.

Garis patahan bawah air di Pasifik dapat memicu gempa besar di sepanjang pantai barat Amerika Serikat, yang membahayakan 10.000 nyawa, mengutip situs Metro.

Zona Subduksi Cascadia membentang hampir 600 mil di sepanjang pantai California, Oregon dan Washington di Amerika Serikat dan British Colombia di Kanada.

Kini, para ilmuwan telah memetakan wilayah tersebut dengan detail baru dan menakjubkan–mengungkapkan bahwa wilayah tersebut bahkan lebih berbahaya daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Patahan terbagi menjadi 4

Alih-alih menjadi satu patahan, patahan tersebut terbagi menjadi empat segmen. Artinya, mereka bisa pecah secara terpisah satu sama lain atau bahkan sekaligus–dan karena perbedaan jenis batuan serta karakteristik seismik lainnya, beberapa garis bisa lebih berbahaya dibandingkan yang lain.

Tim peneliti yang berasal dari Lamont-Doherty Earth Observatory di Columbia Climate School mengatakan hal ini berpotensi menyebabkan gempa bumi berkekuatan 9 skala richter atau lebih, menjadikannya gempa terbesar yang pernah terjadi di planet ini.

Gempa bumi bawah laut seperti itu dapat memicu tsunami setinggi lebih dari 30 meter, menewaskan lebih dari 10.000 orang dan menyebabkan kerugian lebih dari USD80 miliar.

Setelah gempa terjadi, para penyintas juga harus berjuang melawan infeksi akibat cedera dan penyakit seperti tetanus dari tanah dan puing-puing yang rusak, serta kolera karena persediaan air yang terkontaminasi.

"Kita mempunyai potensi terjadinya gempa bumi dan tsunami terbesar yang pernah kita alami di Bumi," kata Profesor Harold Tobin.

Dia menambahkan bahwa Cascadia tampaknya mampu menghasilkan magnitudo 9, sedikit lebih kecil atau bahkan lebih besar.

Patahan jauh lebih kompleks

ilustrasi tsunami (freepik.com/freepik)

Para peneliti memetakan patahan selama perjalanan penelitian selama 41 hari dengan kapal yang menelusuri kabel dengan panjang satu mil di sepanjang patahan untuk mendengarkan dasar laut dan memetakan gambar zona subduksi.

Pemimpin studi, Dr Suzanne Carbotte, seorang seismolog kelautan di observatorium, mengatakan bahwa mereka memiliki model seperti apa zona patahan itu. Tetapi model tersebut tidak didasarkan pada data untuk sebagian besar margin serta data berkualitas lama.

"Permukaan patahan jauh lebih kompleks dibandingkan gambaran yang kita miliki sebelumnya," katanya.

Para peneliti percaya bahwa bagian paling berbahaya tampaknya membentang dari lepas pantai selatan Kepulauan Vancouver hingga negara bagian Washington. Mereka mengatakan ini berpotensi menjadi bagian paling berbahaya karena garis patahannya cukup mulus.

Ketika lempeng tektonik relatif kasar dan terdapat patahan samudera serta gunung laut, potongan lempeng tersebut dapat terkikis dan membatasi ukuran gempa.

Namun bila bagian tersebut cukup mulus, kemungkinan besar akan meletus sekaligus, sehingga berpotensi menjadi bagian yang paling berbahaya.

Meskipun penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances ini tidak dapat memprediksi kapan Cascadia akan menimbulkan gempa, para penulis mencatat bahwa gempa besar terjadi kira-kira setiap 500 tahun sekali. Yang terakhir terjadi pada tahun 1700, menimbulkan tsunami yang melanda pantai barat Amerika Utara dan pantai Jepang.

Zona patahan serupa di lepas pantai Jepang meletus pada tahun 2011, menciptakan gempa berkekuatan 9 skala richter yang menyebabkan tsunami dahsyat melanda negara tersebut, menewaskan hampir 20.000 orang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Misrohatun H
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us