7 Fakta Unik Albatros Bergelombang, Satu-satunya di Garis Khatulistiwa

Burung albatros dikenal sebagai burung laut raksasa yang menguasai langit dan perairan laut belahan bumi utara. Gak banyak orang tahu kalau ada satu jenis albatros yang hidup di garis khatulistiwa. Namanya adalah albatros bergelombang.
Albatros bergelombang atau waved albatross merupakan jenis burung albatros yang habiskan seluruh hidupnya di lintang tropis. Ia cuma ada di satu tempat, yakni Kepulauan Galapagos. Tahukah kamu kalau burung ini begitu setia sampai gak mencari pasangan baru kalau pasangan aslinya mati? Simak tujuh fakta unik burung albatros bergelombang atau waved albatross berikut ini untuk mengenalnya lebih dalam!
1. Tampilan kontras yang khas

Albatros bergelombang atau waved albatross (Phoebastria irrorata) merupakan jenis burung albatros berukuran sedang. Mengutip laman Animalia, rentang sayapnya mencapai 2,5 meter dengan berat tubuh 4 kilogram. Meski terbilang sedang untuk ukuran burung albatros, burung ini jadi burung terbesar di Kepulauan Galapagos.
Albatros bergelombang tampil khas dengan kepala pucat yang kontras dengan tubuhnya yang cokelat. Paruhnya juga besar dan panjang untuk kepalanya yang kecil. Albatros ini punya bulu bergelombang di area tengkuk yang menjadi inspirasi namanya.
2. Satu-satunya yang hidup di khatulistiwa

Albatros bergelombang tergolong dalam genus Phoebastria yang mengelompokkan empat spesies albatros tropis. Ada albatros laysan dan albatros kaki hitam yang bersarang di Kepulauan Hawaii dan albatros ekor pendek di selatan Jepang. Albatros bergelombang jadi satu-satunya jenis albatros yang berkembang biak dan habiskan seluruh masa hidupnya di wilayah khatulistiwa.
3. Cuma hidup di satu tempat

Di mana kamu bisa menemukan albatros bergelombang? Tempat berkembang biak utama burung ini ada di Pulau Española, Kepulauan Galapagos. Menurut laman Galapagos Conservation, satu-satunya waktu saat albatros bergelombang tidak berada di darat adalah antara Januari dan Maret. Pada periode waktu ini kamu bisa menemukan albatros bergelombang duduk mengapung ramai-ramai di permukaan laut antara perairan timur Galapagos dan pantai Kolombia dan Peru.
4. Kebiasaan makan yang gak biasa

Saat mencari makan, albatros bergelombang terbang ke laut lepas. Menurut laman Animalia, burung ini terbang lurus menuju satu lokasi di lepas pantai Peru, gak lebih dari 1.000 kilometer ke arah timur. Kemungkinan burung ini gak mengandalkan medan magnet bumi sebagai penunjuk arah.
Kamu bisa menemukan albatros bergelombang duduk di permukaan laut sambil mencari ikan, cumi-cumi, dan hewan laut lain untuk dimakan. Biasanya ia berburu di malam hari saat cumi-cumi berenang dekat ke permukaan. Terkadang, albatros bergelombang juga mencuri makanan dari angsa batu (boobies). Ia jadi satu-satunya burung albatros yang bersifat kleptoparasit.
5. Ritual manis untuk memperkuat ikatan

Albatros bergelombang berpasangan sehidup semati. Untuk memperkuat ikatan, burung ini suka melakukan ritual di mana sepasang saling berhadapan dengan paruh besar saling bersentuhan dan mengetuk. Sesekali ia membungkuk dan mengarahkan paruh ke langit. Meski berpisah saat musim dingin, albatros bergelombang akan bertemu lagi dengan pasangan di tempat berkembang biak. Burung ini tidak pernah terlihat mencari pasangan baru setelah pasangan aslinya mati.
6. Lakukan inkubasi bergerak

Albatros bergelombang adalah satu-satunya burung albatros yang meletakkan telurnya di cekungan alami atau langsung di atas tanah. Ia tidak membangun sarang atau semacamnya. Menurut Oiseaux Birds, albatros bergelombang berkembang biak di antara batu-batu besar dan kolam lava yang mengeras dengan cukup semak-semak.
Uniknya, albatros bergelombang menganut sistem inkubasi bergerak (mobile incubation). Menurut Animal Diversity, induk suka berpindah bersama telurnya hingga 40 meter jauhnya. Seringkali telur terjepit di celah bebatuan. Terkadang induk juga pergi mencari makan terlalu lama sehingga anak di dalam telur mati. Kematian ini jadi 10—80 persen kegagalan reproduksi albatros bergelombang.
7. Diuntungkan oleh keberadaan kura-kura galapagos

Albatros bergelombang suka bertelur di tanah berbatu yang gersang dengan vegetasi atau semak-semak yang tidak terlalu tinggi. Menurut American Bird Conservancy, burung ini sangat terbantu oleh keberadaan kura-kura galapagos yang memangkas pendek vegetasi. Saat kura-kura ini hampir punah, vegetasi tumbuh lebih lebat sehingga sering menjerat anak albatros bergelombang. Untungnya, upaya konservasi berhasil mengembalikan populasi kura-kura galapagos di Pulau Española. Kini albatros bergelombang dan kura-kura galapagos hidup secara berkesinambungan di pulau tersebut.
Sungguh burung albatros yang unik, bukan? Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang albatros bergelombang atau waved albatross? Apa kamu jadi tertarik untuk melihat burung ini secara langsung di Galapagos?



















