Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Burung paruh kodok (commons.wikimedia.org/Sheba_Also 43,000 photos)

Burung di dunia ini tak melulu burung elang, merpati, beo, bangau, walet, puyuh, atau burung unta. Nyatanya, ada banyak burung underrated yang sangat unik, menarik, namun jarang dibahas dan diulik. Nah, salah satunya adalah burung dari famili Podargidae yang biasa disebut sebagai burung paruh kodok. Tak cuma dari namanya, keunikan burung ini juga tercermin dari aspek lain.

Pertama, nama yang ia miliki didapatkan dari bentuk paruhnya. Burung ini juga memiliki kemampuan kamuflase yang luar biasa, bahkan membuatnya bisa menyatu dengan sempurna dengan lingkungan sekitar. Ia juga merupakan hewan yang aktif di malam hari, mirip seperti burung hantu. Nah, kali ini kita akan membahas semua fakta unik tersebut secara mendalam di artikel ini!

1. Nama hewan ini diambil dari bentuk paruhnya

Burung paruh kodok (commons.wikimedia.org/Chocolateoak)

Dilansir iNaturalist, nama frogmouth atau burung paruh kodok diambil dari bentuk paruhnya. Jika dideskripsikan, burung ini memiliki paruh yang rata dan besar, mirip seperti tubuh kodok. Nah, paruh besar tersebut juga bisa membuka dengan sangat lebar dan digunakan oleh burung ini untuk menangkap serangga dan hewan kecil seperti tikus, kadal, kodok, dan katak yang merupakan makanan utamanya. Lebih lanjut, paruhnya juga pendek dan meruncing di bagian depan yang mana menjadi ciri khas hewan ini.

2. Burung ini bisa berkamuflase dengan sempurna di pepohonan

Burung paruh kodok (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Jika berbicara ukuran, tiap spesies burung paruh kodok memiliki ukuran yang bervariasi. Namun, secara umum hewan ini punya panjang sekitar 20 sampi 50 centimeter. Badannya sendiri agak membulat, kakinya kecil, kepalanya besar, dan matanya besar dan bulat. Tak cuma itu, burung paruh kodok juga merupakan hewan yang sangat jago menyamar dan berkamuflase di pepohonan.

Biasanya, burung paruh kodok akan bertengger di ranting atau di ujung batang pohon. Di sana, ia akan berdiam diri dalam jangka waktu yang lama. Nah, dengan tubuhnya yang berwarna abu-abu dan cokelat, burung ini bisa dengan mudah berkamuflase dan menyamar, jelas Britannica. Mau itu predator seperti ular, mangsa seperti belalang, sampai manusia yang masuk ke hutan akan sangat sulit mengidentifikasi dan menjumpai burung ini.   

3. Burung paruh kodok menghuni beberapa wilayah Indonesia

Burung paruh kodok (commons.wikimedia.org/Moonlight0551)

Berbagai sumber menjelaskan kalau burung paruh kodok bisa dijumpai beberapa tempat. Dalam hal ini, penyebarannya mencakup daerah India, Sri Lanka, Jawa, Sumatra, Papua, Australia, hingga Oseania. Lebih lanjut, burung paruh kodok cukup adaptif karena bisa ditemukan di berbagai tipe habitat. Mau itu dataran rendah, dataran tinggi, hutan, semak-semak, savana, pepohonan, area berkayu, kebun, sampai area pemukuman semuanya bisa ditinggali unggas ini. Selama ada makanan, tempat bersembunyi, dan sumber air maka tempat tersebut bisa ia tinggali.

4. Bisa berkomunikasi dengan suara yang keras dan berfrekuensi rendah

Burung paruh kodok (commons.wikimedia.org/blachswan)

Seperti burung lain, tentunya burung paruh kodok bisa mengeluarkan suara. Nah, suara yang dikeluarkan sangat khas dan bisa digunakan untuk berkomunikasi. Spesifiknya, suara tersebut bisa memberikan informasi tentang jenis kelamin, teritori, makanan, sampai kehadiran predator, jelas iNaturalist. Secara umum, burung ini lebih sering mengeluarkan suara berkfrekuensi rendah.

Tapi di beberapa kesempatan burung paruh kodok juga mengeluarkan suara keras yang bisa didengar dari jarak jauh. Individu muda dan dewasa juga memiliki suara yang berbeda. Dalam hal ini, suara individu muda lebih keras dan suara tersebut menandakan perasaan lapar, stres, atau ketakutan. Terakhir, hewan ini juga bisa mengeluarkan dua suara saat merasa terancam. Keduanya adalah suara desisan seperti suara lebah dan suara keras yang dihasilkan dari gesekan atau pukulan paruhnya.

5. Termasuk hewan nokturnal yang beraktivitas pada malam hari

Burung paruh kodok (commons.wikimedia.org/Benjamint444)

Dilansir San Diego Zoo Wildlife Alliance, burung paruh kodok merupakan hewan nokturnal yang aktif pada malam hari. Saat matahari terbenam, ia akan mulai berburu dan beraktivitas dengan bebas. Di siang hari, ia lebih sering bertengger, beristirahat, atau tidur di atas pohon. Uniknya, banyak orang yang tidak bisa membedakan burung ini dengan burung hantu. Tapi, jika kamu teliti kamu bisa dengan mudah membedakan keduanya. Perhatikan bentuk tubuh, kebiasaan, ukuran, warna, bentuk paruh, dan bentuk matanya.

Burung paruh kodok memiliki banyak hal yang tidak dimiliki burung lain. Nah, dengan hal-hal tersebut, ia bisa hidup dengan lebih mudah dan nyaman. Sebagai contoh, kemampuan kamflasenya bisa digunakan untuk bersembunyi dari predator. Suara yang dikeluarkan burung ini juga merupakan alat komunikasi yang efektif. Karena hal tersebut, burung paruh kodok menjadi salah satu burung paling unik yang bisa ditemukan di wilayah Indonesia dan sekitarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team