7 Fakta Unik Goliath Birdeater, Hindari Rambut Halus dan Gigitannya!

- Goliath birdeater adalah tarantula raksasa dengan tubuh panjang 13 cm dan berat 175 gram, hidup di hutan hujan Amerika Selatan.
- Mereka memakan artropoda besar, cacing, amfibi, serangga, hewan pengerat, katak, kadal, dan ular.
- Racunnya tidak signifikan secara medis tapi menyebabkan rasa nyeri dan gatal. Mereka juga bisa mengeluarkan desisan mengancam saat merasa khawatir.
Goliath birdeater merupakan spesies tarantula raksasa yang menakutkan. Mereka berada dalam famili Theraphosidae dan memiliki nama ilmiah Theraphosa blondi. Namanya sesuai dengan ukuran tubuhnya, panjang kakinya bisa mencapai 30 sentimeter, tubuhnya sepanjang 13 sentimeter dan beratnya sekitar 175 gram. Warna bulunya kisaran tan hingga cokelat muda dengan rona emas.
Selain itu, goliath birdeater juga bisa hidup selama 10--25 tahun. Ada juga beberapa tarantula dalam famili itu yang bisa hidup hingga usia 30 tahun. Terdapat beberapa fakta tentang mereka yang harus kamu ketahui agar bisa menghidarinya, alih-alih mendekat karena rasa penasaran. Berikut penjelasannya!
1. Wilayah penyebaran goliath birdeater

Penyebaran goliath birdeater berada di kawasan hutan hujan dataran tinggi di bagian utara Amerika Selatan. Termasuk Suriname, Guyana, French Guiana, bagian utara Brasil, bagian timur Kolombia dan bagian selatan Venezuela. Animalia menginformasikan bahwa mereka banyak terlihat di hutan hujan Amazon, biasanya hidup di liang dalam dan umumnya ditemukan di area berawa.
2. Apakah mereka benar-benar memakan burung?

Sebenarnya, kamu tidak bisa terkecoh dengan namanya. Di alam liar makanan utama goliath birdeater terdiri dari artropoda besar lainnya, cacing dan amfibi. Tapi, karena sebagai pemakan oportunis dan ukurannya besar, mereka juga memangsa berbagai serangga, hewan pengerat, katak, kadal dan bahkan ular.
Goliath birdeater tidak memakan mangsanya di tempat terbuka. Tapi, mereka akan menyeratnya kembali ke liangnya dan memulai proses pencernaan. Spesies ini melakukannya dengan mencairkan bagian dalam mangsanya dan menyedotnya hingga kering.
3. Punya rambut yang berbahaya!

Berdasarkan informasi dari San Diego Zoo Wildlife Explorers, sama seperti tarantula lainnya, mereka mempertahankan diri dengan rambut halusnya. Rambut-rambutnya itu disebut urtikaria atau urticating. Itu berduri dan bisa melekat di mata, mulut atau wajah penyerang. Pada manusia, rambut itu bisa menyebabkan rasa nyeri dan gatal. Tarantula hanya akan menjentikkannya saat merasa terancam.
4. Gigitannya menyakitkan

Tidak hanya rambut pada tubuhnya yang harus kamu hindari, tapi juga taring besarnya sebab mengandung racun. Tapi racunnya tidak signifikan secara medis, lebih mirip seperti sengatan tawon. Gigitan goliath birdeater tidak menyuntikkan racun mematikan pada tubuh hewan lain dan biasanya hanya digunakan sebagai alat pertahanan diri.
Melansir Fact Animal, racunnya tidak mematikan tapi gigitannya masih menyakitkan. Selain itu, mereka bisa memiliki bakteri berbahaya di mulutnya yang menyebabkan infeksi seperti staph dan strep. Jadi usahakan untuk tidak menyentuhnya, ya!
5. Mereka bisa mendesis

Sumber yang sama menjelaskan bahwa goliath birdeater juga bisa mengeluarkan desisan mengancam saat merasa khawatir. Itu dihasilkan dengan menggosok-gosokkan rambutnya. Desisan tersebut bisa terdengar dari jarak beberapa meter dan juga disertai dengan tampilan mengancam ketika mereka berdiri untuk menunjukkan taringnya yang berukuran 4 sentimeter itu.
6. Penglihatannya buruk

Terlepas dari delapan mata yang dimilikinya, goliath birdeater ternyata punya penglihatan buruk, lho! Sebaliknya, mereka merasakan getaran dari tanah dan udara menggunakan rambut pada perut serta kakinya. Cara itu membantunya untuk tetap waspada ketika mangsa mendekat saat berburu di antara serasah dedaunan.
7. Mengganti kulitnya beberapa kali dalam setahun

Betina harus mengganti kulitnya (molting) untuk bereproduksi. Jika tidak, sperma yang diperolehnya akan hilang selama proses pergantian kulit. Setelah kawin, betina membuat jaring untuk menempatkan telurnya yang bisa mencapai 50--200 butir, dibuahi saat keluar dari tubuhnya. Mereka membungkus telurnya menjadi bola dan membawa kantong telur bersamanya. Untuk tumbuh, goliath birdeater harus mengganti kulitnya beberapa kali.
Proses di mana tarantula melepaskan kerangka luarnya yang lama untuk mendapatkan kerangka baru yang lebih besar. Anak tarantula ini diperkirakan akan berganti kulit sebanyak lima tau enam kali pada tahun pertama kehidupannya. Mereka butuh waktu dua hingga tiga tahun untuk mencapai usia dewasa, dilansir Smithsonian's National Zoo and Conservation Biology Institute.
Goliath birdeater ternyata tidak hanya memakan burung, tapi hewan lain yang bisa dimangsanya. Saat menemukan mereka, usahakan untuk tidak menyentuh dan memprovokasinya. Sebisa mungkin hindari rambut halus pada tubuhnya dan gigitannya!