5 Fakta Unik Laba-Laba di Eropa, Laba-Laba yang Hidup di Air

Umumnya laba-laba hidup di daerah kering dan punya vegetasi rapat seperti rerumputan, pepohonan, kebun, atau taman. Terkadang mereka juga hidup di dalam lubang atau di sela-sela bebatuan. Tapi hal ini tidak berlaku bagi Argyroneta aquatica atau laba-laba air eropa yang justru hidup di dalam air. Bahkan tak cuma menjadi hewan semi akuatik yang masih bergantung pada daratan, nyatanya ia adalah hewan full akuatik yang secara penuh di dalam air.
Mau itu mencari makan, bersembunyi dari predator, sampai berkembang biak semuanya dilakukan di dalam air. Karena hal ini laba-laba air eropa juga mengembangkan berbagai adaptasi untuk mendukung gaya hidupnya tersebut. Ukurannya juga tidak terlalu besar namun jangan salah, nyatanya gigitan dari hewan ini cukup menyakitkan bagi manusia, lho. Tak hanya itu, laba-laba ini juga punya beberapa fakta unik yang pasti belum kamu tahu.
1. Laba-laba ini berburu, membuat sarang, dan berkembang biak di dalam air

Sebenarnya ada banyak spesies laba-laba yang hidup di daerah lembab atau perairan. Namun yang secara penuh hidup di dalam air hanyalah laba-laba air eropa, jelas Britannica. Laba-laba berwarna hitam ini melakukan semuanya di dalam air, mulai dari makan, membangun sarang, sampai berkembang biak. Hal ini sangat berbeda dari laba-laba akuatik lain yang kebanyakan hanya mencari mangsa di sekitar air. Untuk mendukung gaya hidupnya tersebut laba-laba ini juga punya banyak adaptasi.
Pertama, tubuhnya diselimuti rambut-rambut halus yang berguna untuk menangkap gelembung udara di dalam air. Nantinya gelembung udara yang tertangkap akan ditaruh di rumah atau jaringnya yang biasanya ada di sekitar tanaman air. Tak hanya itu, laba-laba yang masih kecil juga punya cara hidup yang unik dengan memanfaatkan cangkang keong untuk bertahan hidup. Anak laba-laba akan mencari cangkang yang kosong, kemudian mengisinya dengan udara dan membuat sarang di dalam cangkang keong dengan jaring yang ia miliki.
2. Menghuni wilayah air tawar di Eropa dan sebagian Asia

Dilansir World Spider Catalog, invertebrata ini sangat umum ditemukan di wilayah Eropa sampai Asia Tengah. Beberapa negara seperti Rusia, Turki, Iran, Mongolia, Tiongkok, Korea, dan Jepang jadi wilayah penyebaran alaminya. Sebagai hewan akuatik tentunya laba-laba air eropa hidup di daerah lembab dan berair.
Danau, sungai, kanal, kolam, genangan air, dan rawa jadi beberapa tempat kesukaannya. Secara umum ia memang menghabiskan waktunya di dalam air, namun di beberapa kesempatan hewan ini juga terlihat naik ke daratan untuk berpindah tempat atau saat terjadi kekeringan.
3. Individu jantan punya ukuran tubuh yang lebih besar dari individu betina

Dilansir araneae, laba-laba jantan punya panjang sekitar 10 sampai 15 cm sementara ukuran laba-laba betina hanya sekitar 8 sampai 9 cm. Dari perbedaan ukuran tersebut dapat disimpulkan kalau laba-laba air eropa menunjukan dimorfisme seksual dalam hal ukuran. Dengan perbedaan ukuran ini tentunya para ahli tidak akan kesulitan untuk membedakan individu jantan dan betina. Namun perbedaannya hanya sampai di sana, jika melihat ciri fisik lain seperti warna keduanya tidak punya perbedaan berarti.
Tubuh laba-laba air asia sendiri cenderung gelap dengan warna hitam, abu-abu, dan cokelat di sekujur tubuhnya. Tubuhnya kecil dan membulat dengan delapan kaki panjang dan rambut halus yang menyelimuti seluruh tubuh. Bentuk tubuh dan ukuran demikian sebenarnya sangat menguntungkan bagi hewan ini. Berkat ukurannya yang kecil, kakinya yang panjang, dan badannya yang membulat laba-laba air eropa dengan mudah bisa memanjat dan berjalan dengan lincah di rerumputan, kayu, dan tumbuhan air.
4. Gigitannya sangat menyakitkan

Laman iNaturalist menjelaskan kalau gigitan laba-laba ini dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Selain rasa sakit beberapa sumber juga menyebutkan kalau gigitannya bisa menyebabkan demam, pembengkakan, sampai muntah-muntah. Walau berbahaya untungnya hewan ini tidak sanggup membunuh manusia dan efek gigitannya akan hilang sekitar 5 sampai 10 hari.
Sayangnya belum ada sumber kredibel atau penelitian resmi mengenai jenis bisa dan efek serius dari gigitan hewan ini. Semua laporan dan deskripsi yang ada hanya didasarkan pada laporan dan dokumentasi kuno yang kredibilitasnya dipertanyakan. Tapi yang jelas kita tidak bisa meremehkan gigitan laba-laba ini. Jika kamu melihat laba-laba ini di alam liar kamu tetap tidak boleh mengganggu, mengusir, bahkan sampai menyentuhnya jika tidak ingin terjadi hal-hal yang bisa membahayakan diri sendiri.
5. Memangsa hewan air kecil seperti udang dan ikan

Sebagai predator yang hidup di air sudah sewajarnya jika laba-laba air eropa juga memangsa hewan kecil yang hidup di air. Makanannya cukup beragam, mulai dari udang, larva serangga, serangga air, isopod, bahkan laba-laba lain, jelas Animal Diversity Web. Bahkan tak jarang hewan ini juga terlihat memakan kecebong dan ikan-ikan berukuran kecil. Kebiasaan berburu individu jantan dan betina juga berbeda karena individu jantan merupakan predator yang lebih aktif sementara individu betina merupakan predator penyergap yang tidak suka mengejar atau mencari mangsa. Dalam berburu laba-laba ini mengandalkan satu senjata utama, yaitu bisa yang mematikan bagi hewan kecil.
Sebagai laba-laba yang secara penuh hidup di air laba-laba air eropa punya berbagai adaptasi dan fakta yang menarik untuk dibahas. Ia biasa hidup di danau, punya gigitan yang menyakitkan, mampu memakan hewna-hewan air, bahkan bisa menjebak gelembung udara di tubuhnya dengan bantuan rambut halus. Walau terdengar sangar ternyata laba-laba ini punya ukuran yang terbilang kecil. Jika dibandingkan laba-laba lain seperti tarantula atau laba-laba jaring emas tentunya laba-laba satu ini tidak ada apa-apanya dari segi ukuran.