5 Fakta Unik Kupu-kupu Kubis, Bunga Berwarna Ungu Jadi Kesukaannya!

- Kupu-kupu kubis memiliki kebiasaan merusak tanaman kubis dan memakan nektar di bunga berwarna ungu, kuning, atau biru.
- Kupu-kupu kubis mampu mengepakan sayapnya sebanyak 12,8 kali dalam satu detik, dengan morfologi tubuh yang memengaruhi kepakan sayap.
- Larva kupu-kupu kubis suka memakan kubis, brokoli, dan lobak serta sering dijadikan inang parasit yang merugikan manusia.
Kupu-kupu memang merupakan serangga yang sangat memukau dan diantara banyaknya spesies kupu-kupu Pieris rapae atau kupu-kupu kubis jadi salah satu yang cukup unik. Namanya saja sudah mencerminkan kebiasaan hewan ini di mana larvanya sangat suka merusak dan memakan tanaman kubis. Tapi tak hanya larvanya, individu dewasanya juga sangat unik karena ia merupakan hewan yang pemilih saat makan. Tercatat, kupu-kupu ini lebih suka memakan nektar di bunga berwarna ungu, kuning, atau biru.
Seperti kupu-kupu lain, kupu-kupu kubis juga memiliki sayap yang sangat memukau. Lebih lanjut, hewan ini memiliki sayap berwarna putih bersih dengan beberapa bercak hitam yang menambah keindahan sayapnya. Kemampuan terbangnya juga tak bisa diremehkan, bahkan ia mampu mengepakan sayap dengan cukup cepat. Nah, supaya kamu lebih mengenal kupu-kupu kubis maka kali ini kita akan membahas beberapa fakta unik tentang serangga ini!
1. Mampu mengepakan sayap sebanyak 12,8 kali dalam satu detik

Artikel di jurnal Bioinspiration & Biomimetics menjelaskan kalau kupu-kupu kubis mampu mengepakan sayapnya sebanyak 12,8 kali dalam satu detik. Tentunya manusia tak bisa melihat dan menghitung kepakan tersebut dengan mata telanjang. Mau setajam atau sebaik apapun mata manusia, kepakan secepat itu mustahil untuk ditangkap dengan mata telanjang. Karena hal tersebut, para ahli hanya mampu melihat dan menghitung kepakan sayap kupu-kupu ini menggunakan kamera khusus yang kemudian dianalisis di komputer.
Nah, setelah analisis dilakukan para ahli juga mengungkapkan fakta kalau tiap spesies serangga memiliki kepakan sayap yang berbeda. Mulai dari jumlah kepakan per detik, cara mengepakan sampai, sampai efisiensi terbang semuanya berbeda. Morfologi dan bentuk tubuh juga memengaruhi kepakan sayap. Sebagai contoh, kupu-kupu kubis yang tubuhnya ringan mampu mengepakan sayap dengan lebih mudah dan efisien.
2. Dinamai kupu-kupu kubis karena ulatnya sering merusak kubis yang ditanam manusia

Sama seperti kupu-kupu dan serangga lain, kupu-kupu kubis mengalami proses metamorfosis sempurna yang terdiri dari telur, larva, pupa, dan dewasa. Karena hal tersebut, tentunya kebiasaan dan makanan larva sangat berbeda dari individu dewasa. Dilansir Picture Insect, larva atau ulat kupu-kupu ini sangat suka memakan kubis, brokoli, dan lobak. Alhasil, kebiasaan makannya tersebut sangat merugikan karena mampu merusak dan membunuh tanaman yang ditanam oleh petani.
Kebiasaan makan tersebut juga yang membuat serangga ini dinamai kupu-kupu kubis. Tak hanya itu, saking seringnya memakan kubis dan tanaman lain, larva kupu-kupu ini sering membuat gagal panen dan merugikan petani hingga ratusan ribu dollar. Populasi larvanya juga sangat melimpah, alhasil pembasmian larva kupu-kupu kubis bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
3. Sangat suka dengan bunga berwarna ungu, biru, dan kuning

Tak mau kalah dari larvanya, individu dewasa juga punya kebiasaan unik dalam mencari makan. Spesifiknya, ia sangat suka memakan nektar dari bunga yang memiliki warna ungu, kuning, dan biru, jelas artikel di jurnal Journal of Chemical Ecology. Dalam upaya mencari bunga kesukaannya hewan ini mengandalkan dua hal, yaitu penciuman dan penglihatan. Selain itu, serangga ini juga punya kecenderungan untuk hinggap di bunga yang sama.
Dalam hal ini, ia memiliki ingatan yang kuat dan akan mengingat bunga mana yang pernah ia hinggapi. Nah, karena hal tersebut kupu-kupu kubis sering hinggap di satu spesies bunga yang sama. Kupu-kupu ini juga memiliki pola tersendiri dalam mencari makan yang mana menunjukan kecerdasan yang dimiliki olehnya. Namun kupu-kupu kubis juga bisa hinggap dan memakan nektar dari sembarang bunga dan tak harus warna tertentu seperti ungu, umumnya hal tersebut dipicu oleh kelangkaan bunga.
4. Punya tubuh berwarna putih bersih yang memukau

Laman Animal Diversity Web menjelaskan kalau kupu-kupu kubis dewasa punya bentang sayap yang bervariasi, yaitu sekitar 4,5 sampai 6,5 centimeter. Sayapnya sedikit membulat dan tidak terlalu panjang. Seperti kupu-kupu lain, ia juga punya sepasang antena yang panjang, badan yang ramping, dan mata yang besar. Namun berbeda dari kupu-kupu lain, warna sayap kupu-kupu kubis cenderung polos. Saking polosnya terkadang ia dikira sebagai ngengat.
Lebih lanjut, kupu-kupu kubis memiliki sayap berwarna putih cerah nan bersih. Beberapa bercak hitam juga terlihat di sayapnya, namun bercak-bercak itu tak terlalu banyak dan secara kasat mata warna putih jadi warna yang lebih dominan. Jika membahas larvanya, larva hewan ini punya tubuh memanjang dan bulu-bulu berbisa di sekujur tubuh. Larva atau ular kupu-kupu ini juga cukup mencolok dengan warna hijau cerah di sekujur tubuhnya. Sebaliknya, pupa hewan ini berwarna cokelat dengan bercak hitam dan beberapa bagian yang meruncing.
5. Sering dijadikan inang oleh berbagai parasit

Dilansir iNaturalist, kupu-kupu kubis kerap jadi inang bagi berbagai jenis parasit. Tercatat, ada empat serangga parasit yang sering menjadikan larva kupu-kupu kubis sebagai inang. Mereka adalah Cotesia rubecula, Cotesia glomerata, Phryxe vulgaris, dan Epicampocera succinata. Secara khusus, serangga-serangga tersebut akan menaruh telur-telurnya pada larva yang masih muda.
Nantinya telur-telur tersebut akan menetas di dalam tubuh larva kupu-kupu kubis tanpa disadari. Setelah menetas, larva parasit akan memakan ulat dari dalam dan akhirnya ulat tersebut akan mati dan larva parasit akan tumbuh menjadi individu dewasa. Tak cuma menyerang larva, pupa dari kupu-kupu kubis juga tak luput dari serangan parasit. Lebih tepatnya, pupa kupu-kupu ini kerap diserang oleh Pteromalus puparum.
Tak cuma unik karena warna putihnya yang indah, kupu-kupu kubis juga punya kebiasaan yang tak biasa, sering dijadikan inang parasit, bahkan bisa merugikan manusia. Keunikan-keunikan tersebut membuktikan satu hal, yaitu hewan kecil seperti serangga dan kupu-kupu tidak boleh kamu remehkan. Sekilas kupu-kupu memang biasa saja dan tak semegah atau sehebat hewan lain. Namun setelah diulik kamu akan tahu kalau kupu-kupu lebih dari sekadar hewan kecil yang bisa terbang.