Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Torosaurus, Dinosaurus Bertanduk Penghuni Periode Kapur

Rekonstruksi kerangka Torosaurus (commons.wikimedia.org/Michael Barera)
Intinya sih...
  • Torosaurus hidup 66 juta tahun lalu, pada periode kapur akhir dan hidup sampai kepunahan dinosaurus.
  • Ukuran Torosaurus mencapai 7,5 meter panjang, 8 ton bobotnya, serta memiliki tengkorak yang sangat besar.
  • Torosaurus merupakan spesies tersendiri dan bukan bagian dari Triceratops, memiliki beberapa perbedaan mencolok.

Dinosaurus merupakan salah satu hewan purba yang paling terkenal dan paling banyak diteliti. Mereka juga unik karena punya ciri fisik, perawakan, kebiasaan, makanan, dan habitat yang sangat bervariasi. Fosilnya juga bisa ditemukan di berbagai belahan dunia, mulai dari Amerika, Asia, Afrika, sampai Eropa. Meski begitu, nyatanya masih banyak misteri tentang dinosaurus yang belum terungkap.

Di antara banyaknya jenis dinosaurus, Torosaurus jadi salah satu yang punya banyak misteri dan keunikan. Awalnya ia dianggap sebagai spesies tersendiri. Namun, ada juga peneliti yang menganggap Torosaurus sebagai spesies yang sama dengan Triceratops. Tak hanya itu, ia juga unik karena ukurannya yang besar dan tanduknya yang panjang. Sayangnya Torosaurus tidak seterkenal Triceratops sehingga eksistensinya  kerap dilupakan dan jarang dibicarakan atau ditampilkan di media mainstream.

1. Hidup sampai kepunahan masal dinosaurus

Rekostruksi kerangka Torosaurus (commons.wikimedia.org/David Wipf)

Dilansir The Dinosaur Database, Torosaurus hidup sekitar 72 sampai 66 juta tahun yang lalu. Artinya ia hidup pada periode kapur akhir dan hidup sampai kepunahan masal dinosaurus. Karenanya Torosaurus jadi salah satu dinosaurus paling muda yang ditemukan dan diteliti oleh para ahli. Periode kapur yang ia tinggali sendiri merupakan periode terakhir di mana dinosaurus non avian hidup dan kondisi bumi saat itu jauh berbeda dari sekarang.

Periode kapur dimulai pada 145 juta tahun yang lalu menggantikan eksistensi periode jura yang merupakan periode keemasan dinosaurus. Suhu bumi pada periode kapur lebih lembab dari sekarang. Beberapa tanaman seperti rumput dan bunga juga baru muncul di periode ini. Tak hanya itu, periode kapur juga terbilang tidak stabil karena banyak aktivitas vulkanis pada periode ini. Terakhir, kamu tak akan bisa menemukan hewan seperti kera, monyet, ular kobra, atau burung elang karena mereka belum berevolusi saat itu.

2. Punya tubuh dan kepala yang besar

Ilustrasi Torosaurus (commons.wikimedia.org/LancianIdolatry)

Jika berbicara tentang ukuran Torosaurus juga termasuk dinosaurus yang tidak bisa diremehkan. Secara keseluruhan dinosaurus ini punya panjang sekitar 7,5 meter dan bobot di angka 8 ton, sementara tingginya sendiri sekitar 2,4 meter. Tubuhnya gemuk dan agak membulat, ekornya pendek, serta kakinya kecil namun kuat. Seperti ceratopsia lain, tentunya Torosaurus punya tanduk, cula, paruh, dan rumbai di kepalanya.

Uniknya, tengkorak hewan ini sangat besar bahkan jadi salah satu yang terbesar diantara ceratopsia lain, terang museum of evolution. Tak tanggung-tanggung, salah satu fosil tengkorak Torosaurus bernama Adam punya panjang mencapai 3 meter. Tengkorak tersebut punya jumbai membulat, dua tanduk panjang dan satu cula kecil di atas paruh. Fosil tersebut ditemukan di New Mexico, Amerika Serikat dan saat ditemukan kondisinya cukup baik dan tidak mengalami kehancuran yang masif.

3. Klasifikasinya cukup membingungkan

Ilustrasi Torosaurus (commons.wikimedia.org/Jaime A. Headden)

Saat ditemukan para ahli sedikit kebingungan dan menganggap kalau Torosaurus merupakan spesies yang sama dengan Triceratops. Anggapan ini bisa muncul karena kedua dinosaurus tersebut punya ukuran dan bentuk tubuh yang serupa. Namun hal tersebut segara dibantah karena setelah dilakukan penelitian lebih dalam ditemukan beberapa perbedaan mencolok. Perbedaan pertama adalah perbedaan bentuk jumbai. Perbedaan keduanya dapat terlihat dari ukuran cula, di mana cula Torosaurus tidak sebesar cula Triceratops.

Setelah perdeabatan panjang akhirnya disimpulkan kalau Torosaurus merupakan spesies tersendiri dan bukan spesies dari Triceratops, jelas artikel di jurnal Zoological Journal of the Linnean Society. Akhirnya para ahli melakukan penelitian lebih lanjut dan Torosaurus dibagi menjadi beberapa spesies, yaitu Torosaurus utahensis dan Torosaurus latus. Awalnya ada spesies ketiga, yaitu Torosaurus gladius, namun spesies ini sudah tidak dianggap dan hanya merupakan kesalahan identifikasi.

4. Fosilnya pertama kali ditemukan pada tahun 1891

Rekonstruksi kerangka Torosaurus (commons.wikimedia.org/Michael Gray)

Torosaurus memang termasuk dinosaurus yang muda karena hidup pada periode kapur akhir. Namun penemuannya sudah sangat lama karena fosilnya pertama kali ditemukan pada tahun 1891, jelas Extinct Animals. Fosil pertama tersebut ditemukan oleh John Bell Hatcher di daerah Wyoming, Amerika Serikat dan dinamai Torosaurus oleh Prof. Othniel Charles Marsh. Uniknya penemuan fosil tersebut hanya berselang dua tahun sejak penemuan fosil dinosaurus bertanduk lain, yaitu Triceratops.

Setelah penemuan pertama tersebut fosil hewan ini mulai ditemukan di berbagai daerah di Amerika Utara khususnya di Amerika Serikat. New Mexico, South Dakota, Texas, Wyoming, Utah, Montana, dan Colorado jadi beberapa tempat di mana fosil Torosaurus ditemukan. Tak hanya di Amerika Serikat, bahkan ada juga fosil Torosaurus yang ditemukan di Kanada, tepatnya di daerah Saskatchewan. 

5. Torosaurus merupakan herbivor yang bisa memakan berbagai material tumbuhan

Rekonstruksi kerangka Torosaurus (commons.wikimedia.org/Evan Howard)

Layaknya dinosaurus bertanduk lain Torosaurus merupakan hewan herbivor atau pemakan tumbuhan. Kemungkinan, supaya Torosaurus bisa hidup sehat dan metabolismenya stabil, hewan ini harus memakan tanaman dalam jumlah yang banyak, jelas DinoPit. Jika melihat struktur mulut dan giginya para ahli berspekulasi kalau Torosaurus mampu memakan berbagai material tanaman. Mau itu daun, rumput, bunga, buah, akar, sampai kulit kayu. Makanan favoritnya sendiri berupa tanaman purba seperti pakis, paku, dan cycad.

Gaya hidupnya juga tak jauh berbeda dari herbivor raksasa seperti gajah, banteng, atau bison. Ia hidup berkelompok dan kemungkinan juga bermigrasi pada waktu-waktu tertentu. Hal ini bukan bualan semata karena dibuktikan dengan bukti fosil di mana terdapat beberapa fosil Torosaurus yang ditemukan di satu tempat yang sama, mengindikasikan kebiasaan hidup berkelompok. Dengan hidup berkelompok hewan ini bisa aman dari serangan predator dan bisa bertelur dengan nyaman.

Walau jadi yang paling terkenal nyatanya Triceratops punya kerabat lain yang tak kalah unik, salah satunya adalah Torosaurus. Ukuran tengkorak Torosaurus tak kalah dari Triceraopts, bahkan tengkoraknya jadi salah satu yang terbesar diantara ceratopsia lain. Bobotnya juga mencapai 8 ton, ia punya nafsu makannya besar, dan fosilnya ditemukan di berbagai tempat. Dari Torosaurus kita belajar kalau sesuatu yang jarang dilirik ternyata menyimpan keunikannya tersendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us