5 Fakta Wobbegong Berbintik, Spesies Hiu Penghuni Dasar Laut

- Wobbegong berbintik memiliki penampilan kalem dan unik dengan tubuh pipih, warna dominan kuning pucat, dan bintik putih serta cokelat.
- Hiu ini merupakan karnivor sejati yang tinggal di kedalaman laut 20—218 meter.
- Wobbegong berbintik tergolong hewan nokturnal yang mager dan serbalamban dalam mencari makan.
Biasanya, kalau membayangkan hiu (subdivisi Selachimorpha), yang muncul di benak kita mungkin sosok ikan predator besar dengan gigi tajam yang sangat banyak, tubuh layaknya sebuah torpedo, dan sirip panjang di beberapa bagian tubuh. Kesan menakutkan memang sangat kental bagi kebanyakan spesies hiu, misalnya saja hiu putih raksasa (Carcharodon carcharias), hiu harimau (Galeocerdo cuvier), ataupun hiu banteng (Carcharhinus leucas). Namun, ternyata ada, lho, beberapa jenis hiu yang bisa dibilang jauh dari kesan menyeramkan, salah satunya wobbegong berbintik (Orectolobus maculatus).
Mereka masuk dalam ordo Orectolobiformes atau golongan hiu karpet sehingga masih berkerabat dekat dengan ikan terbesar di dunia, hiu paus (Rhincodon typus). Kepala hingga badan wobbegong berbintik berbentuk pipih dengan warna tubuh didominasi kuning pucat dan hijau kecokelatan. Sesuai dengan nama mereka, tubuh wobbegong berbintik juga dipenuhi beberapa bintik berwarna putih dan motif cokelat dengan ukuran yang bervariasi. Terdapat pula beberapa sungut yang menonjol di area ujung kepala ikan yang satu ini.
Berkat penampilan itu, wobbegong berbintik tampak kalem jika dibandingkan dengan spesies hiu lain. Padahal, secara ukuran, mereka termasuk dalam jenis hiu kategori sedang dengan panjang tubuh sekitar 150—180 cm. Wobbegong berbintik juga memiliki beberapa fakta menarik lain yang akan dikupas kali ini. Jadi, kalau ingin berkenalan dengan spesies hiu unik yang satu ini, langsung gulir layarmu ke bawah, ya!
1. Peta persebaran dan habitat

Wobbegong berbintik ternyata merupakan spesies hiu endemik dari Australia. Mereka tersebar di sepanjang pesisir selatan dan timur Australia yang meliputi wilayah, seperti Victoria, Queensland, Tasmania, hingga sedikit bagian di Samudra Pasifik dan Hindia. Dengan melihat bentuk tubuh mereka, mudah untuk menebak kalau hiu ini merupakan penghuni dasar laut, tetapi tidak terlalu dalam.
Dilansir Animalia, rentang kedalaman laut yang paling sesuai bagi wobbegong berbintik sekitar 20—218 meter di bawah permukaan laut. Artinya, hiu ini masih jadi penghuni lautan tropis dengan suhu yang relatif cukup hangat. Tentunya, mereka lebih banyak berdiam di antara pasir, karang laut, hingga rumput laut. Jika ada di sekitar, wobbegong berbintik juga bisa tinggal di sisa-sisa kapal karam.
2. Makanan favorit dan cara mereka memperolehnya

Seperti mayoritas spesies hiu, wobbegong berbintik juga tergolong sebagai karnivor sejati. Bahkan, pilihan mangsa dari hiu yang satu ini terbilang cukup bervariasi karena tempat tinggal mereka memang jadi habitat bagi berbagai jenis makhluk laut. Ikan bass, ikan kalajengking, spesies hiu berukuran kecil, pari, kepiting, lobster, gurita, dan makhluk vertebrata lain, misalnya, bisa ditemukan jadi menu makanan mereka.
Wobbegong berbintik tergolong hewan nokturnal sehingga hanya akan berburu pada malam hari dan beristirahat ketika siang hari. Namun, kata berburu bagi hiu ini agak berbeda jika dibandingkan dengan saudara mereka yang lain. Sebab, wobbegong berbintik hanya akan berdiam di sekitar pasir atau batu sambil menunggu calon mangsa lewat sendiri sebelum akhirnya dimakan. Hal ini sangat memungkinkan mengingat corak tubuh mereka begitu mirip dengan pasir atau karang laut. Ditambah lagi, kebiasaan tak bergerak dari hiu ini dapat menipu mangsa dengan mudah.
Metode wobbegong berbintik untuk menangkap mangsa pun terbilang unik. Animal Diversity melansir kalau wobbegong berbintik akan mengisap mangsa dengan cepat berkat rahang bagian bawah mereka yang sedikit lebih menonjol. Rahang ini juga dilapisi banyak gigi taring besar sehingga gerakan mengisap wobbegong berbintik akan terlihat seperti sedang menombak sang mangsa.
3. Spesies hiu yang mageran!

Kalau kamu ingin tahu spesies hiu mana yang paling pemalas, wobbegong berbintik pasti ada dalam daftar teratas! Meski mampu melahap mangsa dengan sangat cepat, sebenarnya hiu ini termasuk sangat kalem dan serbalamban. Hal ini tentu dipengaruhi oleh habitat dan bentuk tubuh wobbegong berbintik.
Dilansir Animal Diversity, hiu ini bisa diam tak bergerak dalam waktu yang relatif panjang. Bahkan, di luar waktu mencari makan, wobbegong berbintik hanya akan beristirahat sepanjang waktu. Selain untuk memulihkan energi, sebenarnya dengan lebih banyak berdiam diri di satu tempat juga membantu mereka untuk berbaur dengan lingkungan sekitar. Dengan demikian, mereka bisa mengurangi potensi diserang predator atau membuat calon mangsa mudah lengah.
4. Sistem reproduksi

Soal ritual perkawinan, sebenarnya kita hanya mengetahui perilaku pasangan wobbegong berbintik yang ada di penangkaran. Dari sana, disebutkan kalau jantan akan menarik perhatian betina dengan semacam bau feromon yang dikeluarkan dari tubuh si jantan. Jika betina tertarik, barulah proses perkawinan akan dimulai. Mirip seperti beberapa jenis hiu lain, wobbegong berbintik merupakan hewan ovovivipar.
Artinya, betina akan bertelur, tetapi telur itu akan berkembang di dalam tubuh induk sebelum akhirnya akan dilahirkan pada waktu tertentu. Dilansir Florida Museum, masa "kehamilan" bagi wobbegong berbintik betina berlangsung selama 10—11 bulan. Dalam satu musim kawin, betina bisa melahirkan 20—37 ekor anak yang memiliki panjang sekitar 21 cm setelah lahir. Tak ada peran induk dalam proses perkembangan anak wobbegong berbintik karena sang induk akan langsung meninggalkan anak-anak mereka begitu selesai melahirkan.
5. Bisa berperilaku agresif kepada manusia

Walau wobbegong berbintik mageran dan tampak tak berbahaya, sebenarnya mereka bisa saja menyerang manusia, lho. Florida Museum melansir kalau hiu ini tercatat beberapa kali menyerang penyelam, bahkan ketika tidak diprovokasi sama sekali. Selain serangan tanpa provokasi, dilaporkan pula kalau wobbegong berbintik akan menyerang jika tubuh mereka tak sengaja terinjak ataupun tangan penyelam terlalu dekat dengan mereka.
Sayangnya, relasi antara wobbegong berbintik dengan manusia semakin buruk karena kita juga kerap kali memburu hiu yang satu ini. Daging mereka bisa dikonsumsi dan banyak orang yang cukup menyukai daging hiu ini. Ditambah lagi, kulit di tubuh wobbegong berbintik punya pola yang terbilang menarik yang membuat banyak orang berusaha memperoleh kulit dari hiu yang satu ini.
Untungnya, status konservasi wobbegong berbintik bisa dibilang dalam kategori yang aman. Total individunya belum bisa dipastikan, tetapi IUCN Red List masih melabeli ikan ini dalam kategori kekhawatiran rendah (Least Concern). Meski begitu, mengingat hiu ini cukup sering terjebak jaring nelayan dan memang ditargetkan untuk diburu, bukan tidak mungkin kalau pada masa yang akan datang populasi wobbegong berbintik akan masuk dalam kategori yang membahayakan. Semoga saja kita bisa lebih bertanggung jawab dalam menjaga keseimbangan populasi dari hiu unik yang satu ini, ya!