Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tekanan, Sudah Tahu?

Jarum suntik, contoh konsep tekanan (unsplash.com/Raghavendra)

Kamu pasti cukup familier dengan gambar di atas. Ya, itu adalah jarum suntik. Apakah kamu pernah disuntik? Jika iya, mengapa kamu merasa kesakitan? Coba bandingkan, ketika jari telunjuk kamu melakukan gerakan serupa seperti menyuntik, pasti kamu tidak kesakitan. 

Kasus seperti ini bukanlah keajaiban semata. Ada penjelasan logis di balik itu semua. Untuk mengetahui penjelasannya, kamu perlu paham dulu konsep dan faktor-faktor yang memengaruhi tekanan.

Simak penjelasan berikut!

Mengerti konsep tekanan

Sepatu bola, contoh konsep tekanan (unsplash.com/Alexlanting)

Tanpa disadari selama menjalani hidup sehari-hari, kamu sudah mengalami tekanan. Yang dimaksud bukan tekanan hidup, tetapi tekanan dalam konsep ilmu fisika, ya! 

Contohnya seperti ini. Kamu sedang memakai sepatu baru. Ada teman kamu yang jahil dan menginjak-injak sepatu tersebut dengan sepatu miliknya agar terkesan kotor. Kamu pasti tidak terlalu merasa sakit meski temanku menginjak dengan sekuat tenaga. Namun, lain cerita jika teman kamu menginjak-injak dengan sepatu sepak bola yang memiliki alas berpaku atau runcing, seperti gambar di atas. Rasanya pasti berbeda, karena lebih sakit.

Ini terjadi karena adanya tekanan yang berbeda. Sepatu biasa memiliki alas yang datar sehingga tekanannya menyebar. Sedangkan, sepatu bola memiliki alas berpaku sehingga tekanan terfokus pada satu titik saja di tubuh kamu.

Dari sini, sudah terbayang konsep tekanan seperti apa kan? Jika didefinisikan, dilansir Britannica, tekanan adalah gaya fisik yang diberikan pada suatu benda. Gaya yang diterapkan tegak lurus terhadap permukaan benda per satuan luas. Satuan luas ini yang menjadi kunci, seperti dalam kasus di atas. 

Faktor yang memengaruhi tekanan

Ilustrasi palu sedang memukul paku (unsplash.com/FaustoMarques)

Jika melihat dari definisi, setidaknya dapat dipahami ada dua faktor yang memengaruhi tekanan, antara lain:

1. Gaya tekan (F)

Dalam pengertiannya, gaya tekan adalah gaya tegak lurus yang diberikan terhadap bidang tekan. Konsep ini selalu berbanding lurus. Jadi, semakin besar gayanya, maka tekanannya semakin besar. 

Contoh, kamu ingin menancapkan paku ke dinding menggunakan kepalan dan tinjuan tangan. Jelas, sampai kapan pun prosesnya membutuhkan waktu lama. Mungkin bisa membuat tangan kamu kesakitan meski pakunya tidak menancap. Ini terjadi karena gaya tekan yang dihasilkan sangat kecil. 

Kalau kamu mencobanya dengan palu, jelas akan lebih mudah. Alasannya karena palu memiliki gaya tekan yang lebih besar.

Namun, selain dipengaruhi gaya tekan, jika ingin menghasilkan tekanan besar maka perlu diperhatikan bidang luasnya.

2. Bidang luas (A)

Jika faktor pertama berbanding lurus, maka di bidang luas kebalikannya. Semakin kecil permukaannya, maka tekanannya lebih besar. 

Contohnya terlihat pada pisau. Jika diperhatikan, pisau memiliki ujung yang tajam di ujungnya, sehingga dapat memotong benda dengan mudah. Ini terjadi karena gaya terdistribusi pada ujung pisau. Jika pisau tersebut tumpul, maka distribusi gaya akan tersebar, tidak terfokus pada satu titik. Ini kemudian membuat pisau kesulitan untuk memotong benda. 

Contoh lain, misalnya, ketika kamu memukul seseorang dengan kepalan tangan, mungkin target kamu tidak merasa kesakitan. Berbeda apabila ahli bela diri yang melakukannya. Apabila ahli bela diri melakukan pukulan, jelas akan terasa lebih sakit. Ini disebabkan selain karena gaya yang diberikan lebih besar, tetapi juga akibat si pemukul memfokuskan semua kekuatan di satu sisi kepalan. Hal ini membuat tekanan yang diberikan lebih besar. 

Itulah dua faktor yang memengaruhi tekanan. Agar lebih mudah mengingatnya, secara matematis kedua faktor itu dapat ditulis: p= F/A

Penulis: Muhammad Fakhriansyah

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Bella Manoban
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us