6 Fenomena Langit Desember 2024, Ada Hujan Meteor!

- Bulan purnama "Cold Moon" akan terlihat sempurna pada 1 Desember, ideal untuk diamati dengan teleskop atau mata telanjang.
- Hujan meteor Geminid mencapai puncaknya pada 13-14 Desember, menawarkan sekitar 120 meteor per jam yang mudah diamati.
- Pada 15 Desember, langit akan dihiasi oleh Blue Moon, fenomena langka ketika ada dua purnama dalam satu bulan kalender.
Bulan terakhir di tahun 2024 akan menjadi bulan yang sangat menarik bagi para penggemar astronomi. Enam fenomena langit yang menakjubkan akan menghiasi langit, memberikan kesempatan luar biasa untuk menyaksikan keajaiban alam semesta.
Bagi para pecinta langit dan astronom amatir, ini adalah kesempatan yang sempurna untuk menyaksikan beberapa fenomena langit yang jarang terjadi. Melansir laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), berikut 6 fenomena langit Desember 2024.
1. Bulan purnama pertama (1 Desember 2024)

Pada tanggal 1 Desember 2024, langit malam akan diterangi oleh bulan purnama yang indah, dikenal sebagai Cold Moon. Nama ini berasal dari tradisi penduduk asli Amerika dan Eropa yang mengaitkannya dengan suhu dingin awal musim dingin.
Pada malam itu, bulan akan terlihat bulat sempurna dengan cahaya yang sangat terang. Ini menjadikannya waktu yang ideal untuk mengamati kawah bulan dengan teleskop atau sekadar menikmati keindahannya di bawah langit malam yang cerah.
2. Hujan meteor Geminid (13–14 Desember 2024)
Hujan meteor Geminid, salah satu hujan meteor terbaik tahun ini, mencapai puncaknya pada malam 13 hingga dini hari 14 Desember. Dengan intensitas sekitar 120 meteor per jam, fenomena ini sangat dinantikan oleh para pengamat langit.
Meteor-meteor ini tampak berasal dari rasi Gemini dan cenderung bergerak lambat, sehingga mudah diamati. Pastikan kamu berada di lokasi dengan minim polusi cahaya untuk menyaksikan keindahan "bintang jatuh" ini dengan maksimal.
3. Bulan purnama kedua (15 Desember 2024)

Hanya berselang dua minggu dari purnama pertama, bulan kembali mencapai fase purnama pada 15 Desember. Fenomena ini tergolong langka, dikenal sebagai Blue Moon jika terjadi dua purnama dalam satu bulan kalender.
Meski tidak benar-benar berwarna biru, fenomena ini tetap menarik untuk diabadikan, terutama bagi para fotografer yang gemar memotret langit malam.
4. Titik balik matahari Desember (21 Desember 2024)
Titik balik matahari Desember menandai hari terpendek dan malam terpanjang di belahan bumi utara. Pada tanggal 21 Desember, matahari akan mencapai posisi paling rendah di langit siang. Ini menandai awal musim dingin di belahan bumi utara dan musim panas di belahan bumi selatan.
Fenomena ini tidak hanya penting secara astronomis tetapi juga secara budaya. Akan ada banyak perayaan tradisional yang menyambut momen ini sebagai simbol pembaruan dan harapan.
5. Hujan Meteor Ursids (21–22 Desember 2024)

Setelah titik balik matahari, langit malam Desember kembali dihiasi oleh hujan meteor Ursids. Fenomena ini terjadi setiap tahun dan berasal dari debu yang ditinggalkan oleh komet 8P/Tuttle.
Meski tidak seintens Geminid, Ursids menawarkan sekitar 10–20 meteor per jam pada puncaknya. Ini menjadikannya tontonan yang menarik, terutama bagi mereka yang merayakan malam panjang musim dingin.
6. Bulan baru (30 Desember 2024)
Desember ditutup dengan bulan baru pada tanggal 30, saat bulan berada di antara Bumi dan Matahari, sehingga tidak terlihat dari Bumi. Momen ini menciptakan langit malam yang gelap sempurna, ideal untuk mengamati bintang, planet, dan fenomena langit lainnya tanpa gangguan cahaya bulan.
Bagi pengamat langit, ini adalah waktu terbaik untuk menikmati keindahan galaksi atau bahkan melacak komet jika ada yang melintas.
Fenomena langit Desember 2024 adalah kesempatan emas untuk lebih dekat dengan keindahan alam semesta. Dari blue moon hingga hujan meteor, semua peristiwa ini mengingatkan kita akan keindahan alam semesta yang selalu hadir di atas kita.