Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Mungkin Akan Terjadi bila Indonesia Tidak Pernah Dijajah

ilustrasi perang (unsplash.com/British Library)

Indonesia lahir dari perjuangan keras yang dilakukan oleh banyak sekali pahlawan di masa lalu. Lewat semangat dan kegigihannya, maka lahir lah bangsa Indonesia yang penuh semangat dan keinginan untuk merdeka dari kukungan para penjajah.

Semua masyarakat Indonesia pasti telah mengetahui bahwa jauh sebelum Indonesia merdeka, penjajahan masih terus berlangsung dan melibatkan beberapa negara asing. Beberapa di antaranya yang paling umum didengar adalah penjajahan yang berasal dari bangsa Belanda dan Jepang. Meski demikian, selalu ada hikmah positif yang dapat dipetik dari penjajahan yang dialami oleh masyarakat Indonesia.

Jika pada masa itu Indonesia tidak dijajah, maka beberapa hal berikut ini mungkin akan terjadi hingga kurun waktu sekarang.

1. Masyarakatnya akan terpecah-pecah

ilustrasi masyarakat lokal (unsplash.com/@camerale)

Kemerdekaan Indonesia bukan lah hasil perjuangan dari satu atau dua pihak, melainkan semua masyarakat yang saling berkomitmen di atas mimpi yang sama. Hal ini yang kemudian membuat semua elemen masyarakat dari berbagai suku, agama, dan latar sosial saling bahu membahu menguatkan tekad untuk mengusir para penjajah dari Bumi Pertiwi.

Indonesia Investments melansir informasi bahwa bangsa Indonesia pernah berada dalam jajahan Belanda selama kurang lebih 3,5 abad. Kejadian tersebut yang membuat perjuangannya tak mudah, serta memakan waktu sangat lama. Melalui keinginan yang sama untuk bisa merdeka, maka semua masyarakat Indonesia dapat merealisasikannya di tanggal 17 Agustus 1945.

2. Nama Indonesia tidak akan lahir

ilustrasi nama Indonesia (unsplash.com/@anggit_mr)

Nama Indonesia tak serta merta langsung lahir jika tanpa penjajahan yang dilakukan sebelumnya. Terdapat sejarah panjang hingga akhirnya Bumi Pertiwi ini memiliki nama Indonesia. Dilansir Britannica, pada awalnya Indonesia memiliki nama asli, yaitu Dutch East Indies atau Netherlands East Indies. Dalam Bahasa Indonesia, nama ini sering disebut sebagai Hindia Belanda atau Hindia Timur Belanda.

Meski memiliki sejarah yang panjang, puncak negara ini dikenal sebagai Indonesia adalah pada saat abad ke-19. Hal ini dapat dilihat dari asal nama Indonesia yang terbagi menjadi Indus (India) dan Nesos (pulau/kepulauan), sehingga bila digabungkan adalah kepulauan yang India sebab lokasinya yang memang masih searah dengan kawasan tersebut.

3. Indonesia tak akan memiliki simbol atau atribut negara

ilustrasi bendera Indonesia (unsplash.com/@nickgunner)

Indonesia tentu menjadi satu negara yang merupakan rumah bagi berbagai orang dengan latar belakang yang berbeda-beda. Meski di masa lalu mungkin memiliki paham dan identitas yang beragam, namun semuanya kini menjadi satu dengan simbol atau atribut yang dimiliki.

Dilansir World Atlas, Indonesia juga tentu memiliki simbol atau atribut kenegaraan sebagai bentuk identitas diri di mata dunia, yaitu Bendera Merah Putih, simbol negara berupa Burung Garuda, lagu kebangsaan Indonesia Raya, mata uang berupa Rupiah, hingga sumber hukumnya yaitu UUD 1945. Semua atribut kenegaraan tersebut tentu menjadi cara dalam mengeratkan hubungan masyarakatnya yang memiliki latar belakang berbeda.

4. Sistem pemerintahaan yang berbentuk kerajaan-kerajaan

ilustrasi kerajaan (unsplash.com/@williamk)

Semua orang yang menggemari sejarah tentu sangat memahami bahwa Indonesia di zaman dahulunya merupakan wilayah dengan sistem kerajaan yang sangat banyak. Bahkan di tiap wilayahnya selalu saja memiliki otoritas pemerintahan yang berbeda-beda dan berbentuk kerajaan.

Jika tidak adanya penjajahan di Indonesia, maka sistem pemerintahannya pun akan tetap mengikuti kerajaan-kerajaan. Itu lah yang kemudian membuat semua masyarakatnya saling bersatu untuk mengusir penjajahan, hingga saat ini semua daerah di Indonesia pun saling menyatu dalam otoritas kepemimpinan yang sama pada sistem demokrasi republik.

5. Konflik kerajaan akan terus berpotensi timbul

ilustrasi peperangan (unsplash.com/@birminghammuseumstrust)

Jika Indonesia tak dijajah, bukan berarti akan terbebas dari konflik. Justru konflik internal antar kerajaan sangat mungkin terjadi dalam hal ini. Apalagi jika setiap kerajaan saling mengekspansi kerajaan lainnya demi memperluas kekuasaan di berbagai wilayah Indonesia.

Konflik kerajaan yang terus timbul ini lah yang kemudian bisa membuat Indonesia seakan semakin tertinggal dan terbelakang. Dampaknya jelas membuat kemajuan ekonomi di Indonesia juga kian terbatas dan tak seperti saat ini.

Jelas saja segala sesuatu yang terjadi di masa lalu pasti memiliki hikmahnya tersendiri. Meski mungkin mengalami kesulitan atas penjajahan, namun Indonesia kini berjalan teguh dan bangkit untuk menunjukkan diri sebagai negara yang kuat dan maju. Bangga jadi bangsa Indonesia, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Chalimatus Sa'diyah
EditorChalimatus Sa'diyah
Follow Us