Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hewan dengan Hubungan Keluarga Erat, Saling Menghibur saat Sedih

gajah, salah satu hewan yang memiliki hubungan keluarga yang erat
gajah, salah satu hewan yang memiliki hubungan keluarga yang erat (pexels.com/Rushay Booysen)

Kasih sayang dan kebersamaan ternyata bukan hanya milik manusia. Di dunia hewan, banyak spesies yang memiliki hubungan keluarga yang erat, bahkan menunjukkan empati dan perhatian satu sama lain. Saat ada anggota kelompok yang terluka atau sedih, mereka tidak segan untuk saling menghibur dan memberikan dukungan. Dari cara mereka berinteraksi, kita bisa melihat bahwa ikatan emosional juga tumbuh kuat di alam liar.

Setiap spesies memiliki cara tersendiri dalam memperlihatkan kedekatan dan perhatian antaranggota keluarganya. Ada yang bekerja sama melindungi satu sama lain, berbagi tugas dalam merawat anak, hingga menunjukkan kasih sayang melalui sentuhan dan kebersamaan. Semua itu membuktikan bahwa hubungan keluarga yang hangat juga bisa ditemukan di dunia hewan. Yuk, kenali lima hewan dengan hubungan keluarga paling erat dan penuh kasih berikut ini!

1. Lumba-lumba, komunikasi dan kerja sama keluarga yang kuat

potret kawanan lumba-lumba
potret kawanan lumba-lumba (pexels.com/Noah Munivez)

Lumba-lumba hidup dalam kelompok yang disebut pod, membangun ikatan kuat melalui komunikasi kompleks. Mereka menggunakan klik, siulan, dan gerakan tubuh untuk berinteraksi, siulan unik setiap lumba-lumba berperan seperti nama, memungkinkan mereka saling mengenali dari jarak jauh. Kerja sama terlihat saat berburu, merawat anggota sakit, dan menjaga anak-anak, menegaskan betapa erat dan harmonisnya hubungan mereka.

Selain itu, lumba-lumba juga menunjukkan kedalaman emosional yang luar biasa. Mereka berduka saat kehilangan anak atau anggota pod, bahkan beberapa pernah terlihat membawa bayi yang sudah meninggal selama berhari-hari. Perilaku ini mencerminkan rasa kehilangan yang nyata, sekaligus perhatian dan kasih sayang yang mendalam antaranggota kelompok. Ikatan emosional ini memperkuat kerja sama sehari-hari, membuat pod bukan hanya komunitas sosial, tetapi juga keluarga yang saling mendukung dan menghibur saat ada anggota yang bersedih.

2. Gajah, keluarga besar yang saling melindungi

potret kawanan gajah
potret kawanan gajah (unsplash.com/Sweder Breet)

Gajah dikenal sebagai hewan dengan struktur sosial yang kuat dan penuh kerja sama. Mereka hidup dalam sistem fission-fusion yang memungkinkan kelompok berpisah dan bergabung kembali tanpa kehilangan kedekatan. Ikatan ibu dan anak menjadi dasar terbentuknya keluarga besar yang saling melindungi, di bawah arahan matriark, betina tertua yang dihormati karena pengalaman dan kebijaksanaannya. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap anggota berperan aktif dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan kelompok.

Selain cerdas, gajah juga dikenal memiliki empati mendalam. Mereka berduka saat kehilangan anggota keluarga, bahkan mengunjungi kembali lokasi kematian sebagai bentuk penghormatan. Ketika ada yang sedih, gajah lain sering menenangkan dengan sentuhan belalai atau kebersamaan. Betina muda dan anggota keluarga betina lain yang bukan induk langsung turut membantu merawat anak-anak, mencerminkan kasih sayang dan solidaritas dalam kelompok. Bagi gajah, keluarga bukan sekadar ikatan sosial, melainkan tempat berbagi perlindungan dan kehangatan emosional.

3. Serigala, struktur keluarga kompak dan saling membantu

potret kawanan serigala
potret kawanan serigala (pexels.com/Patrice Schoefolt)

Serigala hidup dalam kelompok sosial yang berfungsi seperti keluarga besar. Struktur sosial mereka sangat terorganisir, dengan setiap individu memiliki peran spesifik. Kelompok ini biasanya terdiri dari pasangan induk (betina dan jantan) beserta keturunannya dari beberapa tahun terakhir. Mereka bekerja sama untuk memastikan kelangsungan hidup kelompok. Setiap anggota kelompok berkontribusi dalam berburu, merawat anak, dan menjaga teritorial mereka.

Selain itu, serigala menunjukkan ikatan emosional yang kuat antaranggota kelompok. Mereka saling merawat dan mendukung, terutama dalam menghadapi tantangan seperti kelaparan atau ancaman dari predator lain. Ketika salah satu anggota kelompok terluka atau sakit, yang lain akan menjaga dan membantu. Perilaku ini menunjukkan bahwa struktur sosial serigala lebih mirip dengan keluarga manusia, di mana kasih sayang dan kerja sama menjadi kunci utama dalam mempertahankan kelangsungan hidup kelompok.

4. Penguin, pasangan setia dan orang tua yang bergantian menjaga anak

potret kawanan penguin yang sedang melindungi anak-anaknya
potret kawanan penguin yang sedang melindungi anak-anaknya (unsplash.com/Martin Wettstein)

Penguin dikenal sebagai “super-parents” karena kedua induknya bekerja sama luar biasa dalam mengasuh anak. Setelah betina bertelur, induk jantan mengambil alih tugas mengerami dan menjaga telur dari suhu beku serta angin kutub yang keras. Selama waktu itu, betina pergi ke laut terbuka untuk mencari makan dan memulihkan energinya sebelum kembali membantu merawat anak. Kerja sama ini menjadi kunci keberhasilan mereka bertahan di lingkungan yang penuh tantangan, di mana setiap peran sama pentingnya bagi kelangsungan hidup keluarga kecil itu.

Ketika anak menetas, keduanya tetap berbagi tanggung jawab, bergantian menjaga, menghangatkan, dan memberi makan si kecil hingga cukup kuat untuk menghadapi dunia luar. Pengasuhan yang seimbang ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan di antara mereka, bukan hanya sebagai pasangan yang setia, tetapi juga sebagai orang tua yang penuh kasih dan saling mendukung. Dari keluarga penguin, kita belajar bahwa kekuatan sejati lahir dari kerja sama dan ketulusan dalam menjaga satu sama lain.

5. Bonobo, hubungan keluarga yang penuh kasih dan kedamaian

potret bonobo yang menjaga dan melindungi bonobo kecil
potret bonobo yang menjaga dan melindungi bonobo kecil (commons.wikimedia.org/pelican from Tokyo)

Bonobo dikenal sebagai primata yang hidup dalam suasana penuh kasih dan kedamaian. Kelompok bonobo jarang menunjukkan perilaku agresif dan lebih memilih menyelesaikan konflik dengan cara-cara yang lembut, seperti berpelukan, saling merawat, atau menunjukkan perhatian. Mereka juga dikenal memiliki tingkat empati yang tinggi, ketika salah satu anggota kelompok merasa tertekan, yang lain akan mendekat untuk menenangkan. Hubungan hangat ini membuat kehidupan sosial bonobo terasa seperti keluarga besar yang saling menjaga ketenangan satu sama lain.

Bonobo juga sangat bergantung pada jaringan sosialnya untuk bertahan hidup. Anak-anak belajar dari individu dewasa tentang cara mencari makan, menghindari bahaya, hingga menggunakan alat sederhana. Bahkan, pejantan muda yang masih tinggal di kelompok asal sering membantu menjaga sepupu mereka yang masih kecil. Kedekatan dan kepedulian ini menunjukkan bahwa bagi bonobo, kasih sayang dan kerja sama adalah kunci kehidupan yang damai.

Dari lumba-lumba yang saling melindungi hingga bonobo yang hidup penuh kasih, kita bisa melihat bahwa hubungan keluarga yang erat dan saling menghibur bukan hanya milik manusia. Alam menunjukkan bahwa kehangatan dan kebersamaan adalah kekuatan yang membuat setiap makhluk mampu bertahan, bahkan di saat-saat paling sulit.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Science

See More

7 Fakta Unik Phainopepla, Burung dengan Pencernaan Pengupas Buah

03 Nov 2025, 21:24 WIBScience