7 Hewan yang Sanggup Kalahkan Buaya, Kuat dan Berani!

Jaguar adalah kucing besar yang memiliki kemampuan berenang dan gigitan yang mematikan, menurut laman Fauna Facts. Karenanya, tidak mustahil bagi jaguar untuk mengejar mangsa di dalam air. Jaguar kerap memangsa caiman, reptil semiakuatik yang memiliki tampilan mirip buaya dan aligator. Meskipun begitu, secara teknis, jaguar tidak memangsa buaya.

Buaya dan jaguar jarang bertemu satu sama lain. Meskipun bertemu, kecil kemungkinannya jaguar menyerang buaya dewasa. Jaguar dapat membunuh buaya muda, tetapi jarang mengganggu buaya dewasa. Namun, jika seekor jaguar yakin dapat menangkap buaya dewasa, mereka akan menyerang.

Jaguar memiliki gigitan terkuat di antara kucing besar lainnya. Mereka memiliki taring tajam yang dapat menembus kulit buaya yang tebal. Saat melawan buaya, jaguar menghindari menyerang perut buaya terlebih dahulu. Mereka memilih menyerang tenggorokan untuk memberikan pukulan maut.

Situs berita News24 pernah memberitakan ular piton  yang menelan seekor buaya raksasa utuh di rawa Australia. Ular piton tersebut memiliki panjang sekitar 3m. Sedangkan, buaya yang menjadi mangsa memiliki pajang 1m.

Sebagai predator, piton membunuh mangsanya dengan cara melilitnya sampai mati. Setelah mangsanya mati, ular piton akan menelannya secara utuh. Ular piton dikenal dapat menelan hewan yang ukurannya jauh lebih besar, yang mungkin cukup untuk makan beberapa hari.

Gajah jarang menyerang buaya, tetapi induk gajah akan agresif membela anaknya. Bahkan, gajah dilaporkan beberapa kali menang melawan buaya.

Menurut laman Eco Watch, gajah dewasa yang sehat dapat melawan buaya, meskipun mungkin mengalami cedera parah pada belalainya. Namun, gajah yang terluka atau sakit mungkin tidak sanggup untuk bertarung. Terkadang, gajah juga mendapat bantuan kawanan saat bertarung.

Kuda nil adalah hewan yang jauh lebih besar dan tinggi daripada buaya. Karenanya, buaya tidak dapat membunuh kuda nil yang sudah dewasa.

Dijelaskan laman A-Z Animals, satu-satunya bagian kuda nil yang rentan terhadap serangan adalah kaki. Seekor buaya sudah pasti mampu menggigit kaki kuda nil, tapi berat kuda nil yang terlalu besar membuat buaya tidak dapat menggulingkannya.

Seekor kuda nil sendiri cukup kuat untuk menggigit dan mengangkat buaya langsung dari tanah. Selanjutnya, kuda nil akan menggigit, mengangkat, menjatuhkan, dan menginjak buaya sampai mati.

Singa adalah raja hutan dan merupakan predator puncak. Mereka dikenal tidak ragu memangsa dan memakan hewan apapun yang diinginkan. 

Menurut Wild and Domestic, singa dan buaya sering berebut makanan. Alhasil, keduanya dapat terlibat pertarungan sengit. Terkadang, pertarungan dimenangkan oleh singa, dan terkadang oleh buaya.

Anakonda memiliki cara berburu yang mirip dengan ular piton. Alih-alih mengejar, mereka lebih memilih menyergap mangsanya. Begitulah cara anakonda menangkap buaya, terutama yang lebih kecil.

Diterangkan laman Fauna Facts, anakonda akan diam selama berjam-jam di pohon untuk menunggu buaya yang lewat dan melakukan penyerangan dari atas. Terkadang, anakonda juga akan menyergap buaya di dalam air, sehingga tidak ada kesempatan bagi buaya untuk melawan.

Bayi buaya cukup rentan dan tidak bisa mempertahankan diri dari serangan udara. Menurut laman Fauna Facts, ini karena bayi buaya tidak dapat berbalik cukup cepat untuk menyadari serangan itu. Juga, mereka tidak dapat berlari lebih cepat dari kecepatan elang, itulah sebabnya bayi buaya sangat rentan terhadap elang.

Elang sangat pandai melakukan penyerangan dari ketinggian, membuat mangsanya tidak menyadari potensi ancaman. Dan, bayi buaya yang lemah sangat rentan terhadap serangan ini.

Meskipun buaya adalah hewan buas yang sering memenangkan pertarunan, tetapi ini tidak membuat semua hewan di atas ragu untuk menyerang buaya. Buaya rentan jika diserang dari atas atau belakang karena hanya memiliki sedikit atau tidak ada kesempatan untuk menyerang balik, terutama jika serangannya cepat dan ganas.