Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Cerdas Hidup Aman Bertetangga dengan Harimau

ilustrasi harimau (pexels.com/Pixabay)

Berbicara tentang kehidupan bertetangga, kita mungkin langsung terbayang tentang interaksi antar manusia. Namun, bagaimana jika bertetangga yang dimaksud adalah kucing belang yaitu harimau? Tidak jarang, wilayah tempat tinggal kita bersinggungan dengan habitat liar yang menjadi rumah bagi satwa besar seperti harimau. Keberadaan mereka tentu memunculkan tantangan tersendiri bagi warga yang tinggal di sekitar hutan atau kawasan konservasi. Meski menakutkan, ada beberapa cara cerdas yang dapat kita terapkan agar tetap hidup aman bertetangga dengan makhluk satu ini. 

Penting untuk diingat bahwa harimau meskipun dikenal sebagai predator, tidak selalu mengincar manusia sebagai mangsa. Mereka cenderung menghindari interaksi langsung dengan manusia jika tidak merasa terancam. Namun, kita tetap harus tahu bagaimana mengurangi potensi konflik dengan mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima cara cerdas untuk hidup berdampingan dengan harimau, tanpa harus merasa khawatir atau terganggu.

1.Mengelola habitat harimau

ilustrasi habitat harimau (pexels.com/Flickr)

Dilansir laman WRI Indonesia, harimau umumnya hidup soliter sehingga mengharuskan mereka memiliki wilayah yang luas untuk bertahan hidup. Namun, hilangnya habitat setiap tahunnya, membuat keberlangsungan hidup kucing belang ini sangat mengkhawatirkan hingga terancam punah. Menurut World Wildlife Fund, harimau di dunia telah kehilangan hampir 97 persen harimau liar dari seratus tahun dan saat ini hanya tersisa kurang dari 3.500 harimau di alam liar.

Perlu pengelolaan yang tepat terhadap keberadaan habitat dan membutuhkan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk melindungi dan memulihkan hutan yang menjadi rumah bagi harimau. Mengelola habitat harimau tidak hanya menjamin keberlanjutan hidupnya, tetapi juga memungkinkan manusia untuk hidup berdampingan dengan harimau dalam keseimbangan ekosistem yang sehat.

2.Membuat kandang komunal untuk penjagaan hewan ternak

ilustrasi kandang komunal (pexels.com/Vinicius Pontes)

Salah satu cara cerdas agar aman hidup bertetangga dengan harimau yakni membuat kandang komunal yang aman bagi hewan ternak. Harimau merupakan salah satu hewan karnivora yang mengonsumsi daging. Dilansir laman Sea World, harimau merupakan predator yang memakan mangsa berukuran besar seperti rusa, babi, sapi, dan kambing. Mereka bisa memangsa hewan yang memiliki berat 20 kg atau lebih.

Beberapa hewan seperti sapi dan kambing, sering menjadi hewan ternak warga dan menjadi sumber kehidupan. Hal ini juga menjadi alasan harimau suka berburu di sekitar pemukiman, karena adanya hewan mangsa yang menjadi sumber makanan. Untuk itu, perlu melakukan pencegahan dengan membuat kandang komunal yang aman. Kandang komunal yang aman seperti pemberian kawat besi berdiri di sekitar areal hewan ternak, untuk meminimalisir terjadinya serangan dari harimau.

3.Teknik pengusiran harimau apabila muncul di pemukiman

ilustrasi pengusiran harimau (pexels.com/Deep Rajwar)

Apabila harimau muncul di pemukiman, langkah yang harus dilakukan adalah dengan melakukan berbagai metode pengusiran. Teknik pengusiran harimau dengan cara membuat bunyi-bunyian dari petasan atau meriam karbit, agar harimau bisa segera menjauh dari pemukiman. Cara ini juga dilakukan oleh BKSDA dalam mengatasi konflik harimau dengan manusia. 

Selain itu, penciptaan penghalang fisik seperti pagar atau dinding juga sangat penting untuk mencegah harimau masuk area pemukiman. Harimau memang bisa memanjat, tapi pagar yang cukup tinggi dan kokoh dapat mengurangi kemungkinan mereka masuk. Penggunaan api, seperti menyalakan api unggun atau obor, juga terbukti efektif dalam mengusir harimau karena mereka takut dengan api. Teknik-teknik ini juga perlu dipadukan dengan kewaspadaan dan kerja sama dengan pihak berwenang agar pengusiran dilakukan dengan cara yang aman dan tidak membahayakan satwa liar tersebut.

4.Edukasi dan sosialisasi harimau

ilustrasi edukasi dan sosialisasi harimau (commons.wikimedia.org/Rachmat04)

Edukasi dan sosialisasi mengenai harimau sangat penting untuk menjaga keselamatan manusia sekalius mendukung upaya konservasi satwa liar. Masyarakat perlu diberi pemahaman tentang perilaku harimau, habitat, dan status konservasinya yang kini terancam punah. Informasi tentang ancaman perburuan ilegal dan hilangnya habitat menjadi sangat penting agar masyarakat lebih peka terhadap pentingnya pelestarian harimau. 

Selain itu, mengajarkan cara-cara yang tepat dalam menghadapi harimau yang muncul di sekitar pemukiman juga menjadi langkah mencegah konflik antara manusia dengan harimau. Sosialisasi juga harus melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk sekolah dan organisasi lingkungan, guna membantu kesadaran dan pemahaman mengenai peran harimau dalam ekosistem.

5.Pengawasan dan patroli harimau

ilustrasi pengawasan dan patroli harimau (commons.wikimedia.org/Dr. Raju Kasambe)

Hidup berdampingan dengan harimau memerlukan keseimbangan antara menjaga keselamatan manusia dan melestarikan populasi harimau. Masyarakat yang berdekatan dengan habitat harimau sering menjadi korban. Upaya untuk mengurangi korban dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat harus terus dilanjutkan, dengan memperkenalkan pembatasan yang lebih ketat serta pembangunan infrastruktur yang lebih baik. 

Salah satu contoh penerapan pengawasan dan patroli harimau yang ada di kawasan hutan Sumatra Barat, dengan membuat tim "Pagari." Tim Pagari atau patroli anak nagari, memiliki tujuan untuk nagari atau desa yang ramah dengan harimau. Dilansir laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, gagasan pembentukan "Pagari" melibatkan warga sekitar habitat harimau. Warga juga dilatih untuk deteksi dini, patroli, dan penanganan awal ketika terjadi konflik dengan harimau.

Menjaga keharmonisan dengan alam, termasuk hidup berdampingan dengan satwa liar seperti harimau, membutuhkan kesadaran dan tanggung jawab bersama. Edukasi yang tepat, kewaspadaan, dan penerapan cara-cara pencegahan yang cerdas adalah kunci untuk meminimalisir konflik manusia dengan harimau. Jangan lupa, harimau bukanlah musuh yang harus dijauhi sepenuhnya, tetapi makhluk yang perlu dilindungi keberadaannya. Dengan memahami perilaku dan kebutuhan habitat mereka, kita bisa menciptakan lingkungan yang aman, sekaligus turut berkontribusi dalam upaya konservasi harimau.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us