Puncak Hujan Meteor Alpha Centaurid, Ini Cara Mengamatinya

Beruntungnya tinggal di Indonesia dan Bumi bagian selatan. Pasalnya, wilayah kita memungkinkan pengamatan hujan meteor Alpha Centaurid. Hujan meteor ini cukup spesial karena satu-satunya yang terjadi pada Februari. Meski begitu, jumlahnya tidak terlalu fantastis.
Tertarik berburu hujan meteor ini? Ada baiknya tahu dulu dari mana arah datangnya dan bagaimana cara mengamatinya, ya. Plus, jangan lupa catat waktu puncaknya agar bisa memaksimalkan pengamatmu.
Cara mengamati Alpha Centaurid
Tertarik mengamati fenomena langit pada awal bulan ini? Jika iya, kamu patut menantikan hujan meteor Alpha Centaurid yang mencapai puncaknya pada 8—9 Februari 2025.
Hujan meteor ini mungkin tidak akan terlihat sebelum pukul 21.28, ketika titik radiannya muncul di atas cakrawala timur. Namun, setelah itu gugurannya akan tetap aktif hingga fajar atau sekitar pukul 05.16 di kawasan yang masuk pembagian waktu Indonesia barat.
Meski demikian, visibilitasnya pada malam hari mungkin kecil karena bulan dalam posisi cembung 80 persen. Namun, kamu tetap dapat melihat guguran meteor sesaat sebelum fajar dan ketika bulan tenggelam.
Untuk memaksimalkan pengamatan, pilih lokasi yang tidak terpapar banyak cahaya, termasuk lampu, ya. Kalau tidak menggunakan alat bantu, coba pilih tempat dengan sudut pandang luas dan tidak terhalang apa pun. Selain itu, gunakan bantuan aplikasi pengamatan bintang seperti Sky Tonight untuk menemukan sudut guguran meteornya.
Mengenal hujan meteor Alpha Centaurid
Gugusan hujan meteor ini aktif mulai 28 Januari—21 Februari setiap tahunnya. Meski demikian, sampai saat ini tidak diketahui pasti badan induk dari hujan meteor Alpha Centaurid.
Alpha Centaurid dikelompokkan sebagai hujan meteor minor. Pasalnya, hujan meteor ini hanya menampilkan 2—10 guguran meteor per jam ketika mencapai aktivitas maksimum. Cukup sedikit jika dibandingkan dengan hujan meteor lainnya.
Hujan meteor ini umumnya terlihat di Bumi bagian selatan hingga 32°LU. Alasannya, sumber titik pancuran hanya pada 30 derajat dari kutub selatan. Selain itu, adanya deklinasi cahaya membuat meteor-meteor ini tidak terlihat dengan baik di belahan Bumi utara.
Sumbernya yang seolah berasal dari konstelasi Centaurus juga menjadikan peristiwa ini dinamakan Alpha Centaurid. Konstelasi ini merupakan konstelasi terbesar kesembilan di langit yang terkenal sebagai 'rumah' Alpha Centauri alias bintang terdekat dengan tata surya.
Lokasi tepat dari pancarannya berada di 4 derajat barat laut dari bintang Hadar (beta Centauri). Hal itu juga yang menjadikan hujan meteor Alpha Centaurid paling bisa diamati di belahan Bumi selatan.
Pengamatan hujan meteor Alpha Centaurid

Penemuan pancaran ini dikaitkan dengan M. Buhagiar dari Australia Barat. Buhagiar melakukan pengamatan dari kedua pancaran Centaurid selama 1969—1980. Dalam Southern Hemisphere Meteor Stream List yang terbit 1980, Buhagiar mencantumkan dua pancaran yang mencapai batas maksimum pada 7 Februari.
Selama 1979, anggota Western Australia Meteor Section (WAMS) ini berhasil mengamati Alpha Centaurid sepanjang 2—18 Februari. Pada pengamatan tersebut, peneliti mencatat puncak gugurannya terjadi pada 7 Februari.
Kelompok yang sama juga mengamati anggota Alpha Centaurid selama 2—24 Februari pada 1980. Hasilnya, mereka mencatat bahwa puncak maksimum terjadi pada 8 Februari.
Dari beberapa pengamatan tersebut, ilmuwan pun menganggap bahwa Alpha Centaurid tampaknya merupakan hujan meteor yang konsisten. Hal tersebut tergambarkan dari waktu puncak hujan meteor dan jumlah guguran pada setiap pengamatannya.
Hujan meteor Alpha Centaurid memang bukan fenomena langit dengan jumlah guguran meteor banyak. Namun, di sanalah tantangan untuk bisa menemukannya di antara luasnya langit malam. Tertarik mencoba mengamatinya?
Referensi:
"Alpha Centaurids: The Only Meteor Shower in February 2025". Starwalk Space. Diakses Februari 2025.
"Alpha Centaurids Meteor Shower". The Sky Live. Diakses Februari 2025.
"α-Centaurid Meteor Shower 2025". In The Sky. Diakses Februari 2025.
"Alpha Centaurids (ACE)". Meteor Shower Online. Diakses Februari 2025.
"Meteor Activity Outlook for February 1-7, 2025". American Meteor Society. Diakses Februari 2025.