Faktor Pembentukan Smog, Asap yang Membahayakan Kualitas Udara 

Dapak berdampak buruk pada kesehatan kita

Smog adalah polusi udara yang terdiri dari asap, uap, dan partikel-partikel kecil yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Smog biasanya terbentuk ketika asap dan polutan lainnya dilepaskan ke atmosfer, kemudian terjadi reaksi kimia dengan sinar matahari dan udara.

Pembentukan smog dapat terjadi di kota-kota besar dan perkotaan di seluruh dunia, dan dapat mempengaruhi kualitas udara, kesehatan manusia, dan iklim global. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan smog.

1. Emisi kendaraan

Faktor Pembentukan Smog, Asap yang Membahayakan Kualitas Udara ilustrasi asap (pixabay.com/analogicus)

Kendaraan bermotor adalah sumber utama emisi gas buang yang menyebabkan pembentukan smog. Gas buang kendaraan mengandung banyak bahan kimia beracun, termasuk nitrogen oksida dan hidrokarbon.

Ketika bahan kimia ini dilepaskan ke udara, mereka bereaksi dengan sinar matahari dan oksigen untuk membentuk ozon. Ozon yang terbentuk ini bersama-sama dengan partikel lain di udara, seperti asap dan debu, membentuk smog. Menurut Greenpeace, sebuah organisasi lingkungan internasional, transportasi darat di Indonesia menyumbang sekitar 50% dari total emisi gas rumah kaca di negara ini.

2. Industri

Faktor Pembentukan Smog, Asap yang Membahayakan Kualitas Udara ilustrasi asap (pixabay.com/NoName_13)

Industri juga menjadi faktor penting dalam pembentukan smog. Pabrik dan pembangkit listrik menghasilkan polutan seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Menurut laman web Pollutant Release and Transfer Register, sebanyak 1.429 perusahaan di Indonesia tercatat mengeluarkan emisi ke udara, termasuk gas sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Emisi ini dapat memicu terjadinya pembentukan smog, terutama di kota-kota yang padat penduduk dan padat industri.

Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Buruk, Segera Sahkan Pergub Udara Bersih!

3. Iklim

Faktor Pembentukan Smog, Asap yang Membahayakan Kualitas Udara ilustrasi asap (pixabay.com/jarmoluk)

Iklim juga memainkan peran penting dalam pembentukan smog. Suhu yang tinggi dan sinar matahari yang kuat dapat meningkatkan pembentukan ozon di udara.

Selain itu, udara yang dingin dan stabil dapat menyebabkan polutan tertahan di permukaan bumi dan tidak terdispersi ke udara terbuka. Menurut laporan Environmental Protection Agency (EPA), cuaca yang cerah dan hangat adalah kondisi yang paling sering menyebabkan pembentukan smog.

4. Aktivitas manusia

Faktor Pembentukan Smog, Asap yang Membahayakan Kualitas Udara ilustrasi asap (pixabay.com/SD-Pictures)

Smog tidak terbentuk secara alami, tetapi hasil dari interaksi antara bahan kimia di atmosfer dengan paparan sinar matahari. Bahan kimia tersebut berasal dari aktivitas manusia, seperti industri, transportasi, dan penggunaan energi. Industri dan transportasi adalah dua sumber utama emisi gas pencemar. Pabrik dan kendaraan bermotor menghasilkan banyak gas buang yang mengandung bahan kimia seperti sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan karbon monoksida. Semakin banyak bahan kimia yang dilepaskan ke atmosfer, semakin banyak pula reaksi kimia yang terjadi dan semakin tebal pula smog yang terbentuk.

Penggunaan energi fosil juga berkontribusi pada pembentukan smog. Ketika energi fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam dibakar, emisi gas buang seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida terlepas ke atmosfer. Kontribusi lainnya adalah dari sampah yang terbakar dan kebakaran hutan yang sering terjadi di beberapa daerah. Asap dan partikel yang dihasilkan dari kebakaran tersebut memperburuk kondisi udara.

Menurut data dari Environmental Protection Agency (EPA), sekitar 50 persen dari emisi gas rumah kaca di Amerika Serikat berasal dari transportasi dan pembangkit listrik. Oleh karena itu, tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan polutan lainnya adalah penting untuk mengurangi pembentukan smog dan meningkatkan kualitas udara di sekitar kita.

5. Dampak smog bagi kesehatan

Faktor Pembentukan Smog, Asap yang Membahayakan Kualitas Udara ilustrasi asap (pixabay.com/SD-Pictures)

Smog bukan hanya merusak lingkungan, tetapi juga membahayakan kesehatan manusia. Smog mengandung bahan kimia beracun seperti ozon, nitrogen oksida, sulfur dioksida, dan partikel halus. Ketika kita menghirup udara yang tercemar, bahan kimia tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru dan mengganggu sistem pernapasan. Paparan jangka panjang terhadap smog dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti asma, bronkitis, penyakit jantung, stroke, bahkan kanker.

Dampak buruk dari smog terlihat jelas di beberapa kota besar di dunia. Contohnya adalah Beijing, di mana tingkat polusi udara sangat tinggi. Pada tahun 2013, Pemerintah Beijing mengeluarkan peringatan merah pertama kali karena tingkat pencemaran udara yang berbahaya. Peringatan tersebut menyarankan agar orang-orang tetap di rumah, menghindari aktivitas di luar ruangan, dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.

Dampak kesehatan dari smog sangat serius dan perlu diperhatikan oleh semua orang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami penyebab pembentukan smog dan berusaha mengurangi kontribusi kita dalam pembentukan smog tersebut.

Baca Juga: 5 Cara Jitu Meningkatkan Kualitas Udara di dalam Rumah

Kazu Zuha Photo Verified Writer Kazu Zuha

Hanya seorang anak SMK yang menyukai pelajaran SMA. Cenderung seperti bunglon, bisa menjadi Kpopers, Wibu, Agamis, Anak Sosiologi, Anak Politik, dan lain lain sesuai situasi dan kondisi hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indiana Malia

Berita Terkini Lainnya