5 Spesies Ikan Buntal yang Hidup di Perairan Indonesia

Tahukah kamu karakter Nyonya Puff di animasi SpongeBob SquarePants? Instruktur mengemudi perahu ini adalah seekor ikan buntal atau pufferfish. Hewan dari famili Tetraodontidae ini akan mengembang seperti balon jika merasa terancam.
Ada lebih dari 120 spesies ikan buntal di seluruh dunia. Sebagian besar hidup di perairan tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Mau tahu beberapa di antaranya?
1. Canthigaster papua

Seperti namanya, ikan buntal ini hidup di perairan Papua, yang termasuk dalam Samudra Hindia bagian timur, serta Samudra Pasifik bagian barat. Tubuhnya kecil, panjang maksimalnya hanya 10 cm. Mereka bisa dijumpai di pesisir dan laguna pada kedalaman 6–50 meter di bawah permukaan laut.
Ikan yang diurnal (aktif di siang hari) ini tubuhnya berwarna kuning kecokelatan dengan corak turquoise neon yang khas. Makanan favoritnya ialah spons, ganggang, cacing laut, udang, dan moluska. The International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengkategorikan Canthigaster papua sebagai spesies dengan tingkat risiko rendah.
2. Arothron hispidus

Jika spesies sebelumnya tergolong kecil, maka berbeda dengan ikan buntal bintik putih (Arothron hispidus). Ukurannya cukup besar, bisa tumbuh sepanjang 50 cm. Tidak hanya di perairan Indonesia, mereka juga ditemukan di Laut Merah, Afrika Timur, Jepang, Pulau Lord Howe (Australia), hingga Hawaii, Baja California (Meksiko), dan Panama.
Kamu bisa menjumpainya di sekitar terumbu karang pada kedalaman 1–50 meter. Ikan berwarna abu-abu dengan bintik putih dan sirip kuning ini mengonsumsi alga, koral, spons, bintang laut, bulu babi, krill (krustasea kecil mirip udang), moluska, serta kepiting. Jangan coba-coba memakannya karena mereka beracun!
3. Torquigener brevipinnis

Beranjak ke Torquigener brevipinnis, yaitu ikan buntal yang menghuni perairan Indonesia, Jepang, Australia, dan Kaledonia Baru. Tubuh bagian atasnya berwarna kecokelatan dengan bintik putih, sementara bagian bawahnya berwarna putih dengan garis kuning di tengah. Panjangnya kira-kira 14 cm.
Mereka kerap ditemui di dasar laut yang berpasir dan berlumpur, dengan kedalaman maksimal 100 meter. Sama seperti ikan buntal pada umumnya, mereka sebaiknya tidak dikonsumsi. Ini yang membuat populasinya tetap stabil dan dikategorikan sebagai spesies berisiko rendah.
4. Canthigaster bennetti

Canthigaster bennetti dan Canthigaster papua berasal dari genus yang sama. Namun, terdapat perbedaan di antara keduanya. Warna Canthigaster bennetti tidak se-vibrant kerabatnya dan memiliki perut putih.
Mereka hidup dengan nyaman di perairan hangat pada kedalaman 1–15 meter. Di Indonesia, kamu bisa menemukannya di Bali, Ambon (Maluku), dan Lembeh (Sulawesi Utara). Makanan utamanya ialah ganggang hijau dan merah, serta invertebrata.
5. Arothron immaculatus

Dibandingkan dengan ikan buntal lain yang telah disebutkan, Arothron immaculatus tampak polos dan kurang colorful. Tubuhnya berwarna abu-abu dengan mata, bibir, dan sirip dada kuning. Panjangnya berkisar antara 25–30 cm.
Di sisi lain, warnanya justru mempermudahnya untuk berkamuflase dengan pasir dan bebatuan. Mereka biasanya berenang di perairan hangat pada suhu 22–24 derajat Celsius, di kedalaman 0–30 meter. Walau terlihat tidak berbahaya, bukan berarti kita boleh memakannya, ya!
Bagaimana, bervariasi kan spesies ikan buntal yang ada di perairan Indonesia? Jika tak sengaja tertangkap, segera lepaskan kembali ke lautan!
Referensi:
Seattle Aquarium. Diakses pada Juni 2024. “Pufferfish and Porcupinefish”.
National Geographic. Diakses pada Juni 2024. “Pufferfish”.
FishBase. Diakses pada Juni 2024. “Canthigaster papua”.
De Jong Marinelife. Diakses pada Juni 2024. “Canthigaster papua”.
FishBase. Diakses pada Juni 2024. “Arothron hispidus”.
Bali Wildlife. Diakses pada Juni 2024. “Shortfin Pufferfish”.
FishBase. Diakses pada Juni 2024. “Canthigaster bennetti”.
Reef Species of the World. Diakses pada Juni 2024. “Canthigaster bennetti”.
FishiPedia. Diakses pada Juni 2024. “Immaculate Puffer”.