Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Lho Penjelasan Ilmiah di Balik Fenomena Tidur Ketindihan

boombastis.com

Saat sedang tidur, apakah kamu pernah merasa kaku, tidak bisa bergerak, tidak bisa teriak, merasa seperti ada makhluk yang menindih badan, padahal pikiranmu sadar? Biasanya kita menyebutnya sebagai tindihan.

Banyak orang mengatakan bahwa fenomena tindihan itu terjadi karena diganggu setan. Eits tunggu dulu, secara ilmiah tindihan itu dinamakan sleep paralysis atau kelumpuhan tidur. Dan ternyata ada penjelasan ilmiah kenapa itu terjadi lho.

1. Gangguan siklus tidur dan dan kelelahan. 

Menurut psikolog University of Sheffield, Inggris, ketindihan juga bisa disebabkan oleh gangguan siklus tidur. Kurang tidur, kelelahan dan jam tidur berantakan membuat otakmu mengalami gangguan tahapan tidur.

Jadi penjelasan ilmiahnya itu, tahapan tidur ada empat yaitu, setengah sadar, dalam, lebih dalam dan REM (mimpi). Karena gelombang otak saat tidur tidak berjalan seharusnya, secara mendadak terjadi lompatan dari REM menuju setengah sadar. Saat itulah kamu merasa ingin melakukan sesuatu tapi tidak bisa bergerak. 

2. Pikiran yang sedang stress.

Kondisi stress juga bisa jadi biang kerok tindihan. Karena stress memicu ganguan dalam otak. Lalu terjadilah ketidaksinkronan antara otak dan peta syarat tubuh. Saat bagian otak di lobus parietal sudah memerintahkan untuk bergerak, tapi tidak mampu mendeteksi gerakan. Jadilah kamu merasa lumpuh dan kebingungan. Mau bergerak tapi nggak bisa.

3. Sosok menyeramkan yang sering kita lihat adalah visualisasi otak.

Saat tindihan, nggak jarang kamu akan melihat hantu atau sosok-sosok yang menyeramkan. Padahal matamu terlelap. Nah, hal ini terjadi karena otak sedang mencoba memproyeksikan citra tubuhnya sendiri melalui tokoh halusinasi. Jadi jangan heran, 'hantu' yang terlihat juga tergantung apa yang paling kamu takutkan. Nah lho, kamu takut pocong? Biasanya doi juga yang bakal muncul.

4. Bawaan gen sejak lahir.

Menurut informasi Live Science, orang yang mengalami ketindihan bisa disebabkan karena gen bawaan. Riset yang telah dilakukan pada lebih dari 800 anak kembar dan bersaudara, menunjukan bahwa gen PER2 membuat seseorang menjadi lebih berpotensi mengalami tindihan. Wah, susah juga untuk mengeceknya ya.  

5. Ganti posisi tidur bisa mengurangi tindihan.

Biasanya, tindihan itu terjadi ketika kamu tidur terlentang. Hal ini belum ada memang belum ada penjelasan ilmiahnya. Namun, untuk mengurangi tindihan makin parah, kamu bisa coba ganti posisi tidur, menjadi miring. Gerakan bisa melatih koneksi otak dan saraf tubuh selaras lagi.  Jadi tindihan bisa dihindari. 

Nah, sudah tahu kan sekarang apa penyebab tindihan. Jadi nggak ada salahnya mulai sekarang hidup sehat dan berdoa biar tenang sebelum tidur ya. 

Share
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us