Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Diremehkan, Kenali 7 Tanda yang Termasuk Gejala Skizofrenia

Picabay/Clard

Skizofrenia merupakan salah satu penyakit mental yang menyebabkan penderitanya kehilangan kemampuan dalam berpikir, mengelola emosi, dan beraktivitas. Skizofrenia merupakan penyakit gangguan jiwa berat yang sering ditemui di masyarakat.

Bahkan hasil riset menunjukan bahwa 1 persen populasi penduduk memiliki gangguan mental jenis skizofrenia (Carlson, 2013) Gejala skizofrenia sendiri terbagi menjadi 3 yaitu positif, negatif, dan kognitif. Gejala positif skizofrenia lebih bisa dikenali karena tampak nyata, seperti halusinasi dan delusi.

Sedangkan gejala negatif bersifat samar seperti kesulitan berhubungan sosial, dan berkurangnya keinginan untuk beraktivitas. Sedangkan gejala kognitif seperti ketidakmampuan berkurangnya konsentrasi dan menurunnya memori. Gejala skizofrenia bisa timbul secara perlahan sehingga jarang disadari oleh penderita maupun keluarga.

Agar memudahkan kita mengenali gejala skizofrenia, yuk simak tanda-tandanya berdasarkan pemaparan Neil R. Carlson dalam bukunya Psychologi of Behaviour.

1. Tidak mau beraktifitas

didyouknowfacts.com

Orang yang mengalami skizofrenia biasanya malas untuk melakukan aktifitas, dan cenderung mengalami penurunan produktivitas dalam hidupnya. Penderita beralasan malas beraktifitas dan tidak ada gunanya beraktivitas.

Penderita tampak sering mengantuk dan suka tidur berlebihan. Hal ini terjadi karena penderita merasa tidak berguna, kecewa, dan tidak dihargai.

2. Tidak mau melakukan kontak mata

Pixabay/RyanMcGuire

Saat diajak bicara penderita yang mengalami skizofrenia dengan masalah harga diri rendah akan sulit melakukan kontak mata. Penderita tampak sering menunduk, dan tidak berani menatap lawan bicara. Hal ini terjadi karena penderita merasa malu, gagal, dan tidak berharga.

3. Tidak mau berinteraksi dengan orang lain

Pixabay/Myriams-Fotos

Penderita skizofrenia juga bisa mengalami kesulitan dalam membina hubungan sosial dengan orang lain. Dia akan lebih senang menyendiri dan tidak menyukai keramaian. Bahkan lebih parahnya saat ada orang yang mengajak berinteraksi dia akan marah atau melakukan tindakan kekerasan karena merasa terganggu.

Rasa malas dan merasa tidak peduli dengan diri dan lingkungan membuat penderita enggan berinteraksi. Penderita skizofrenia lebih senang menyendiri daripada harus bersama orang lain.

4. Tidak peduli dengan kebersihan diri

Pixabay/MichaelGaida

Karena minatnya untuk peduli dengan diri berkurang, maka keinginan untuk membersihkan diri pun menurun. Bukan hanya malas mandi, dia akan malas untuk merapikan rambut, makan, minum, bahkan sampai tidak menyadari dirinya sedang BAK ataupun BAB.

Karena mengalami penurunan minat membersihkan diri, ini akan berdampak pada kesehatan fisik penderita. Mengingatkan keuntungan membersihkan diri dan memotivasi melakukan kegiatan membersihkan diri adalah cara yang bisa dilakukan pada penderita ini. 

5. Tidak mampu memulai pembicaraan

Pixabay/Free-Photos

Perasaan malu, tidak berharga, dan tidak mau berinteraksi membuat penderita sulit memulai pembicaraan. Saat ditanya pun ada beberapa penderita yang bicaranya sangat pelan dan tidak dimengerti. Bahkan lebih parahnya penderita bisa marah atau mengamuk saat diajak berbicara.

Namun membiarkan penderita bukan pilihan yang tepat. Memulai dan merangsang pembicaraan dapat membantu mengurangi keenganan penderita untuk bicara.

6. Mengalami halusinasi

Picabay/Clard

Halusinasi merupakan tanda yang paling mudah dikenali. Seseorang yang mengalami halusinasi biasanya akan berbicara, tertawa, menangis, atau marah-marah sendiri. Jenis halusinasi pun berbeda-beda ada yang berupa penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, penciuman, dan somatik.

Halusinasi terjadi karena adanya kesalahan persepsi dan sensori. Jangan pernah meninggalkan penderita yang sedang berhalusinasi, karena bisa saja penderita akan lebih tertarik ke dalam dunia halusinasinya.

7. Sering merusak

Pixabay/Free-Photos

Saat halusinasi dibiarkan, maka halusinasi tersebut akan berubah menjadi hal yang membuat penderita kesal dan bisa mengamuk. Pada tahap ini penderita tidak mampu mengendalian emosi, sering marah, bahkan merusak barang.

Kekerasan atau violence merupakan suatu bentuk perilaku agresi yang menyebakan penderitaan atau menyakiti orang lain, termasuk pada hewan dan benda-benda di sekitarnya (Muhith, 2015). Agresi merupakan suatu respon dari rasa marah atau kesal yang telah lama dipendam. 

Tidak ada salahnya mengenali tanda -tanda skizofrenia, dengan mengetahui tandanya diharapkan bisa lebih aware kepada penderita. Stop diskriminasi orang dengan skizofrenia!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us