10 Bazooka Paling Sering Digunakan di Medan Perang, Anti-Tank Sejati

Dibuat oleh Amerika Serikat, bazooka ini merupakan turunan dari IMI B-300 yang dikembangkan di Palestina. Marinir Amerika sering menggunakan senjata ini untuk menghancurkan tank musuh sekaligus benteng.

APILAS ini merupakan akronim dari Armor-Piercing Light Arm System yang muncul pada 1970. Senjata milik Prancis ini diakui sebagai salah satu yang terkuat di kelasnya karena dapat menembus zirah kendaraan militer dengan jarak jauh. Hanya saja APILAS punya suara keras dan berat.

Dikembangkan China, PF-98 dianggap sebagai salah satu pelontar misil bahu terbesar yang pernah diciptakan. Modelnya dikembangkan dari bazooka Rusia dan negara barat lainnya. Karena begitu besar, untuk menggunakannya diperlukan tiga prajurit.

Yang paling populer di antara yang model lain lantaran murah dan sederhana untuk menggunakannya. Semenjak 1961, pelontar misil ini dipergunakan di lebih dari 40 negara dan sering muncul dalam perang-perang ternama, seperti Perang Vietnam sampai Gulf War.

Senjata Rusia ini hanya bisa digunakan sekali saja dan tidak bisa diisi ulang. Modelnya dikembangkan pada pertengahan dan akhir 1980 serta merupakan model RPG-26 yang lebih kecil. Tujuan pertama bazooka ini diciptakan adalah demi mengalahkan tank barat pada masanya, seperti M1 Abrams dan Challenger.

RPG-29 mendapat sorotan sebagai salah satu bazooka paling berbahaya yang pernah ada. Dalam menggunakannya, dua prajurit akan membopong dan mengoperasikannya.

Satu sebagai operator, satu lagi sebagai penyedia amunisi. Ukuran misil yang dilontarkan pun besar, yaitu 105mm.

Desainnya sangat modern dan jadi bazooka paling berbahaya di zaman sekarang. RPG-32 mampu menembakkan dua jenis misil: 105mm dan 72mm.

Menariknya, walaupun dibuat di Rusia, senjata ini tak pernah digunakan oleh prajurit di sana. Prajurit Rusia lebih memilih RPG-30.

Sering disingkat dengan nama Pzf 3. Senjata ini digunakan untuk menghadang tank di Perang Dunia II dan punya tujuan utama mengalahkan tank Soviet T-72 dan T-80. 300 meter adalah jarak efektif untuk menghasilkan daya rusak maksimal kepada objek bergerak dan 400 meter untuk objek tidak bergerak.

Rusia menginginkan senjata anti-tank yang lebih baik dari RPG-27. Maka pada 2000an, mereka menciptakan RPG-28. Dipakai prajurit Rusia pada 2011, RPG-28 merupakan senjata single-use atau sekali pakai.

Setelah dipakai, maka harus langsung dibuang. Sebagai gantinya, pelontar roket besar ini punya daya hancur besar dan tak terlalu mahal.

Bukan yang terkuat dan terjauh untuk menghancurkan tank. Akan tetapi RPG-30 mampu mengatasi trophy system yang digunakan untuk perlindungan terhadap serangan misil.

Desainnya yang tak umum membuat bazooka ini mampu membawa dua roket. Satu roket untuk mengelabui, satu roket lagi untuk penyerang.

Pastinya pelontar-pelontar misil ini bisa ditemui di medan perang manapun. Adakah yang pernah kamu lihat wujudnya?