Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Kehidupan Thomas Stamford Raffles, Ia Bukan Anak Bangsawan 

lifestyleasia.com
lifestyleasia.com

Ketika membaca sejarah Indonesia, khususnya pada masa kolonial, kita akan berhadapan dengan nama: Thomas Stamford Raffles. Mengutip dari buku Nusantara yang ditulis Vlekke, Raffles adalah seorang Letnan Gubernur asal Inggris yang berkuasa di Jawa dari 1811-1816. Di balik nama dan tugas besarnya, terdapat fakta-fakta menarik seputar kehidupan Raffles. 

Fakta-fakta ini diperoleh dan diolah dari sebuah kajian berjudul Thomas Stamford Raffles  (1781 - 1826): Hatinya Tertambat di Tanah Jawa, yang ditulis Syafrudin Azhar. Di bawah ini adalah fakta-fakta tentang Raffles yang patut untuk diketahui.

1.Tidak lahir dari keluarga bangsawan

scmp.com
scmp.com

Meskipun menyandang gelar Sir, Raffles bukanlah keturunan bangsawan. Gelar itu diperolehnya karena jasa-jasa Raffles untuk negerinya. Ayah Raffles bernama Benjamin Raffles yang berprofesi sebagai kapten kapal dan Ibunya bernama Anne Lyde Linderman.

2.Lahir di atas geladak kapal

collections.rmg.co.uk
collections.rmg.co.uk

Karena ayahnya berprofesi sebagai kapten kapal, mungkin itulah alasannya mengapa Thomas Raffles lahir di laut  Jamaika, dekat Port Moran, di atas geladak kapal Ann, pada 6 Juli 1781. Selain itu, hal senada tentang kelahiran Raffles pun diungkapkan oleh Boulger dalam buku berjudul The Life of Sir Stamford Raffles.    

3.Stamford bukanlah nama lahirnya

lifestyleasia.com
lifestyleasia.com

Ketika lahir, nama yang diberikan oleh orang tuanya adalah Thomas Raffles. Nama Stamford itu dicantumkan oleh dirinya sendiri saat ia tumbuh menjadi pribadi yang dihormati di kawasan Laut Cina Selatan. Setelah itu, barulah dirinya dikenal dengan nama Thomas Stamford Raffles.  

4.Pernah menjadi juru tulis

radarnusa.com
radarnusa.com

Krisis ekonomi yang melanda Inggris pada waktu itu membuat keluarga Raffles mengalami kesulitan. Untuk menyokong kehidupan ekonomi keluarga, Raffles harus mencari pekerjaan. Berkat bantuan sahabat ayahnya dan dengan berbekal pendidikan seadanya, beruntung sekali Raffles ditawari menjadi seorang juru tulis di perusahaa Hindia Timur (East India Company).

Dalam  kata pengantar buku History of Java versi bahasa Indonesia dikatakan bahwa Raffles adalah orang yang ulet dan memiliki kemauan keras. Karena sikap itulah Raffles kemudian dipromosikan menjadi Asisten Sekretaris di perusahaan itu namun untuk wilayah kepulauan Melayu.

5.Ditinggal mati oleh istri pertama

http://www.lovelybogor.com
http://www.lovelybogor.com

Dalam pengantar buku History of Java versi bahasa Indonesia, dikatakan bahwa sebelum Raffles menikah dengan Shopia Hull, Raffles sudah pernah beristri. Istri pertama Raffles bernama Olivia Mariamne Devenish, meninggal pada 26 November 1814 akibat penyakit malaria.

Untuk mengenang istri yang dicintainya itu, Raffles membuat sebuah monumen. Monumen itu dapat kita temui di kebun Raya Bogor. Setelah itu, pada 1815 Raffles kembali ke London untuk sementara waktu karena kesedihan yang mendalam dan juga mengidap penyakit tropis.

6.Menyukai budaya dan alam Jawa

akarasa.com
akarasa.com

Selain menyenangi ilmu alam, Raffles pun menyukai banyak hal tentang Jawa. Ia menaruh perhatian terhadap sastra dan budaya Jawa. Perhatian inilah yang menjadi salah satu faktor lahirnya buku History of Java, buku yang cukup komprehensif membahas Jawa pada masa itu.

Selain itu, buku History of Java hasil karya Raffles itu terbit pertama kali pada tahun 1817 dan menjadi rujukan para penjelajah untuk datang ke Hindia-Belanda (Indonesia). 

7.Meninggal karena sakit stroke

visitsingapore.com
visitsingapore.com

Setelah tugasnya di tanah koloni selesai, pada sekitar tahun 1824 Raffles kembali ke Inggris. Di tanah asalnya inilah Raffles meninggal dunia sehari sebelum hari ulang tahunnya yang ke-45 (5 Juli 1826). Salah satu penyebab kematian Raffles adalah sakit Stroke yang dideritanya.  

Nah, itu adalah tujuh fakta seputar Gubernur Jendral Thomas Stamford Raffles (1811-1816). Semoga tulisan ini menambah wawasan kamu soal sejarah ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us