Baru-baru ini, peneliti dari University Of Queensland menerbitkan jurnal hasil penelitian mereka yang membahas tentang superworm atau cacing dengan nama ilmiah Zophobas morio. Superworm ini mampu memakan styrofoam sehingga para peneliti berharap temuan ini bisa menjadi salah satu terobosan baru untuk menangani masalah sampah plastik di dunia.
Mari kita pelajari beberapa informasi lebih lanjut mengenai superworm, yuk!
Superworm sendiri merupakan larva dari kumbang. Larva ini memiliki warna kekuningan dengan warna cokelat di bagian anterior dan posteriornya. Tubuhnya berbentuk silinder seperti cacing pada umumnya dan mampu tumbuh hingga panjang 55 mm, seperti dilansir Academic.
Menurut Scitechdaily, tim peneliti dari University of Queensland yang dipimpin oleh Dr. Chris Rinke, mereka meneliti perbedaan superworm yang diberi perlakuan berbeda dalam pemberian makan selama tiga minggu. Ada kelompok yang diberi makan styrofoam, dedak, dan sisanya tidak diberi makan.
Hasil penelitian menampilkan bahwa cacing yang diberi makan styrofoam tak hanya berhasil bertahan hidup namun juga tubuhnya terlihat gemuk.
Para peneliti dari University of Queensland memberikan sugesti kalau superworm mampu mengambil energi dari polystyrene (styrofoam) dengan bantuan dari mikroba yang ada di pencernaan superworm. Para peneliti menggunakan teknik metagenomik untuk mengetahui beberapa enzim superworm yang mampu mencerna polystyrene dan styrene, seperti dilansir dari Uq.edu.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, superworm merupakan larva kumbang. Setelah melalui proses metamorfosis, superworm akan menjadi darkling beetle (Tenebrionidae).
Kumbang ini memiliki ciri tubuh berwarna gelap dan kecil, namun ada sebagian yang memiliki garis berwarna terang. Darkling beetle mampu tumbuh mencapai ukuran sekitar 2-35 mm dan bisa berbentuk pipih maupun silinder, seperti dilansir Britannica.
Menurut Uq.edu, Dr. Rinke menyatakan kalau superworm seperti pabrik kecil pengolahan sampah, dimana superworm menghancurkan styrofoam dengan mulutnya dan memberikannya kepada bakteri di pencernaan sebagai pakan. Para peneliti berharap untuk meneliti lebih lanjut mengenai bakteri yang ada di saluran pencernaan superworm dan kemampuannya untuk mengolah polystyrene.
Para peneliti juga berharap dengan penelitian lebih lanjut, daur ulang alami bisa dilakukan sehingga mengurangi masalah sampah plastik.
Sekian dulu informasi mengenai superworm dan semoga bisa menambah wawasan teman-teman. Kita doakan saja semoga para peneliti bisa memberikan kabar baik selanjutnya mengenai daur ulang plastik.